...[ BAB 2 ]...

866 84 12
                                    


Jam pelajaran pertama sudah dimulai sejak 30 menit yang lalu, namun di luar kelas tanjiro masih saja berdiri membelakangi pintu kelasnya dengan wajah yang memar.

'sialan! gara gara si muka freezer itu!' begitu gumamnya dari 10 menit yang lalu.

di saat yang sama, Tanjiro bisa melihat di ujung lorong tempat dia berdiri saat ini, seorang pemuda yang tingginya melebihi Tanjiro sedang menatap langit dengan anggun dan santainya.

Setelah tertangkap oleh bu Kanae yang kebetulan melihat mereka, Tanjiroo dan Giyuu di ceramahi habis-habisan setelah berkali-kali berkelahi di saat bertemu-  ralat ,'Di Setiap Pertemuan'.

  Tanjiro kini memasang wajah lelahnya, lelah dengan rasa kesalnya terhadap senpainya yang satu itu. 

Ia hampir saja lupa alasan dan 'kejadian' di saat pertama kali Tanjiro mulai membenci artis nomor satu di Jepang 'Tomioka Giyuu'.

Tanjiro mendadak frustasi, ia langsung menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal seolah sedang stress berat.

Tanjiro mengalihkan pandangannya menuju jam baru di tangannya. 

('gaya dulu dong:D')

Dengan wajah masam, Tanjiro kini lebih memikirkan bagaimana cara nya dia mengatur waktu setelah rekaman untuk mempelajari pelajaran tambahan. Walau sebenarnya itu bukan masalah sama sekali. Karena di samping semua itu Tanjiro termasuk murid cerdas diangkatannya, mendapat peringkat ke-2 membuatnya tidak perlu menghawatirkan pelajaran yang mungkin akan dia lewati di masa mendatang.


Beralih dari semua isi kepala Tanjiro, Giyuu yang sedang melamun secara tiba-tiba mengalihkan pandangannya pada kouhai menyebalkannya yang kini sedang menggaruk-garuk kepalanya tidak jelas.

Terbesit kenangan di saat ia pertama kali berjumpa dengan Tanjiro saat SMA, di hari yang sama ia mendapat skandal paling aneh dalam hidupnya.

Kini giliran Giyuu yang membuat raut wajah tak puas. Wajahnya yang datar kini di tambah dengan aura mencekam di sekitarnya.

seolah memori dari 'hari itu' adalah alasan mereka di hukum saat ini.

'Terkutuk kau takdir sialan!!'


***


Kita beralih pada waktu 5 jam setelahnya, Tanjiro kini masih dengan raut wajah masam menikmati minumannya dengan perasaan gelisah. Di depannya kini kedua sahabat baiknya memperhatikannya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

" Oi Tan, nanti syuting gimana? muka lu pada penyok penyok gitu?"Setelah sunyi yang cukup lama diantara mereka, Zenitsu angkat bicara.

" Gak napa, lagian aku dapet peranku aktingnya pake topeng, jadi ada luka gini gak akan terlalu ganggu."  Dengan datar Tanjiro menimpali.

Di sela perbincangan mereka, lagi lagi perempuan yang melewati mereka langsung berbisik-bisik tidak jelas pada temannya.

Memangnya Tanjiro Apaan? rasanya ia hanya dijadikan bahan gosip sehari-hari. Lagi dan lagi kini kenangan pahit memalukan itu terbesit kembali di pikiran tanjiro.

Dengan kuat ia menjambak rambutnya sendiri, mencoba melupakan hari paling sialnya di masa-masa pubertasnya.

 "Tan, ke rumah sakit jiwa yuk."

"HAH?!"


***


Behind Our Scenario | GiyuuTan | 🎬 🎬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang