Truth Or Dare

06

Maaf kalau ada banyak typo bertebaran wkk maklum aku orangnya suka typo ngomong aja sering typo apalagi ngetik hehe

Gigi kini tengah bersama Rendra di club malam, mereka sedikit ingin bersenang-senang bukankah mereka sepasang kekasih selama satu semester dan tak ada syarat apapun.

Siapa yang tidak tergoda dengan Narendra Bramasta, ia pria tampan berkulit eksotis, senyum yang memikatnya membuat para wanita jatuh hati padanya.

Tak ada yang bisa menolak pesona nya, termasuk Gigi beberapa hari mengenal Rendra membuat nya sedikit iri pada Chrystal.

Rendra pria yang romantis, beberapa kali memberi ia pesan manis, membuatnya bertanya-tanya kenapa Rendra sampai mencintai dan berkencan dengan Chrystal. Padahal semua orang tau Chrystal gadis bule yang tidak bodoh dan tidak pintar juga.

Tapi Chrystal bisa memikat hati Rendra, itu membuat Gigi sedikit iri pada Chrystal. Ia berkencan dengan Sean, karna ia hanya penasaran dan juga ia tidak ingin dianggap jomblo oleh teman-temannya setelah putus dari Tara kekasih nya sejak sekolah menengah atas.

Bukan putus namun ia tinggal mati kekasih nya, saat memasuki kuliah semester pertama Tara meninggal akibat kanker otak nya yang ia sembunyikan selama 4 tahun. Setelah kehilangan Tara ia menjadi sosok yang suka berkencan dengan banyak pria.

Sampai ia bertemu dengan Sean, Sean membuatnya tertantang dan penasaran, bagaimana mungkin seorang Sean tidak terpesona pada nya, bahkan yang mengajak Sean berkencan pun adalah dirinya.

Mengingat hal itu membuat Gigi sedikit emosi, Sean memang selalu ada untuknya selama mereka pacaran namun tidak seperti sepasang kekasih lainnya, ia dan Sean tidak pernah bergandengan tangan saat berkencan layaknya sepasang kekasih yang di mabuk cinta, Sean bahkan banyak diam ketika ia mengajaknya berkencan.

Ia yakin Chrystal juga merasakan apa yang dia rasakan semenjak berpacaran dengan Sean. Semoga saja Chrystal tidak meledek dirinya karna memacari seorang pria pendiam bagai patung berjalan, tidak romantis dan hanya mementingkan pelajaran nya di kampus.

Gigi kini tengah mabuk bersama Rendra, entah sejak kapan kini keduanya tengah berciuman panas. Saling mencumbu dan melumat

"Kau seperti nya sangat merindukan sentuhan dari seseorang"

"Apakah sangat terlihat?"

"Ya, tubuhmu merespon sentuhan ku"

Rendra mencium bibir merah Gigi dan Gigi membalas ciuman lembut dari Rendra, semakin dalam dan semakin menuntut

Tangan Rendra tidak tinggal diam, ia meraba seluruh tubuh Gigi

"Eeunghh Rendra"
desah Gigi di sela-sela ciuman mereka

Rendra membawa Gigi kesebuah kamar suit yang sering ia pesan jika ingin memuaskan hasratnya di club tersebut. Rendra semakin mencumbu bibir merah Gigi tangannya pun tak tinggal diam, ia meraba punggung Gigi dengan sensual, dan menurunkan resleting baju di punggung Gigi.

Tangan satunya kini meremas pantat sintal Gigi, membuat Gigi mendesah ulah tangan Rendra. Rendra kini beralih mencium leher jenjang Gigi dan memberikan tanda di bahu Gigi dan semakin turun.

Mereka berdua kini bergelut di atas tempat tidur dan melupakan fakta bahwa mereka hanya berpura-pura sebagai kekasih dalam sebuah permainan Truth or Dare

"Sshh aahh Rendra eunghhh"
desah Gigi

Malam itu mereka habiskan dengan bercinta. Dan melupakan fakta kedua bahwa mereka memiliki kekasih asli masing-masing