An Unexpected Proposal | 05 • Spartan Daybed

6.9K 1K 446
                                    

LuizCaroline Last Repost

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LuizCaroline Last Repost.
Semoga suka. Happy reading.

Playlist;
Ariana Grande- Dangerous Woman

•••

"Mengaku padaku. Kau tertarik pada gadis itu 'kan?" tegur Caroline. Meletakkan lengan kanan nya di bahu Maxent. Mereka berdiri sekitar enam meter dari Laura, berdiam diri di hadapan Luiz dan Megan yang saling menggoda.

"She beautiful," singkat Maxent penuh pengakuan.

"Kalimat mu mewakili semuanya, brother," sindir Caroline, tersenyum lebar.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Maxent, membaca wajah Caroline yang penuh rencana.

"Wait! Biar aku tanya kau dulu. Seberapa tertariknya kau terhadap Laura?"

Maxent diam. Memusatkan perhatiannya pada gadis yang tengah menjadi topik utama. Mata coklatnya meneliti, menatap penuh kekaguman. Entah sejak kapan senyuman Laura begitu menawan, pastinya sebelum malam panas yang pernah mereka lakukan, hati Maxent berdebar.

"Probably.... One hundred percent!" ungkap Maxent memberi kepastian.

"Good. Kalau begitu kalian harus bersenang-senang malam ini. Anggap saja ucapan terimakasih karena Laura yang membantuku lolos dari para perampok bodoh itu."

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Maxent menautkan alis, membiarkan Caroline menurunkan lengan dari tempat semula.

"Kau akan tahu nanti, sebaiknya kita sapa mereka. Laura sudah mulai bosan," ajak Caroline, melangkah lebih dulu setelah meraih sebotol wiski mahal yang ada di lemari kaca.

"Ladies and gentlemen..." sapa Caroline terdengar ramah, saat ia sudah berada di tengah-tengah orang.

"Caroline maaf, aku harus menyela ucapan mu. Aku harus pulang, ini sudah...."

"Halo sweetheart. Ini baru pukul delapan. Pestanya bahkan belum di mulai," sela Caroline, menatap Laura yang bangun dari tempatnya dengan wajah khawatir.

"Caroline tapi....."

"Mau ku kutuk jadi mantel bulu? Hmm?" tanya Caroline, seakan melontarkan mantra ajaib dan berhasil meredakan protes dari Laura. Gadis itu melirik Maxent, meminta bantuan. Namun, pria itu lebih memilih menikmati pesta kecil mereka bersama Laura, sambil menunggu kejutan Caroline.

"Baiklah.. Kau boleh pulang..." ujar Caroline.

"Really?"

"Tentu.. Tapi.. Ada syaratnya!"

An Unexpected proposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang