BHUNSHINSABA

432 7 0
                                    

Krinnnnggggggg.....

Bel pergantian jam berbunyi.

"Jinwe temani aku ke kamar ku ya"kata ku kepada salah satu sahabatku."baiklah ,tapi tunggu dulu,aku ingin membangunkan hyuna dulu".jawab jinwe."hyuna bangun,sekarang sudah pergantian jam", teriak jinwe ke pada hyuna.

"Telinggaku sakittttt" kata hyuna sambil menabok kepala jinwe. " sialan ni bocah udah di banguni malah gak tau diri" kata jinwe sambil menabok kepala hyuna lagi.

" sudah" teriakku ke pada mereka yang langsung berhenti dan diam." aku mau ke kamar dulu.

" kami ikut" teriak mereka serempak.

Kami bertiga adalah salah satu dari siswi sma NAGATO.dan skolah ini memiliki asrama tersendiri yang tidak jauh jaraknya.berdampingan.

Bruuukkk.....

"Suara apa itu...di mana aku...kaki ku..."

Aku terjebak di ruangan yang sama sebuah terowongan yang lembab dan berair. Di mana aku tak dapat bergerak dan bersuara.kini dadaku semakin sesak karna oksigen yang ada disini sungguh sedikit.

Tak..tak...tak..

Terdengar langkah kaki yang berjalan dari arah belakangku.aku hendak menoleh tapi tak bisa. Tiba-tiba ada tangan yang melilit di pingangku.ingin ku berteriak tapi sepertinya tenggorokan ku sedang tidak bersahabat.ingin ku menoleh ke belakang sayangnya dekapan tangan di pinggang ku semakin kuat.tangan yang satunya lagi menarik kepala dan rambutku seakan ingin mematahkan leherku.kini hembusan nafasnya terdengar di belakang telingaku.

Ku lihat dari genangan air yang ada. Sosok yang tak berwajah dan gelap.dengan tangan yang hancur.dan berdarah.

Tolong...

Aaaaaaaaaaaaaaa.........

Sesosok itu menghilang."tolong" siapa orang itu mengapa di meminta tolong.dan

BRUKK... "bangun bocah apa kau tak ingin masuk pelaharan selanjutnya" kata hyuna yang langsung membangunkan aku dan jinwe.

"Untung saja hanya mimpi" gumamku dalam hati.

Kami bertiga berjalan dan di ikuti oleh semua siswi sma nagato.

"Anak-anak besok adalah hari TO pertama kalian jadi kalian harus bersiap-siap".teriak ibuk madley kepada kami semua."dengar tidak" teriaknya sambil membanting papan tulis dengan pengaris kayu hingga pengaris itu terbagi menjadi dua bagian." dengar buk" teriak kami serempak.

Benar.kami di sini didik dengan tegas dan keras.kami tidak duduk di kelas 3 sma, melainkan kls 2. Yah sma kami melakukan TO dan di ikuti okeh semua siswi kls 10-12.

Di sini kami berjuang untuk mendapatkan beasiswa.

Yonji" pangil hyuna kepada ku."aku takut kalau aku tidak memdapat juara 3 besar, aku akan di keluarkan dari sekolah ini". Kata hyuna dengan muka yang tertunduk.

benar. hyuna dapat masuk ke sma ini karna beasiswa, ia selalu mendapat pringkat 1 umum.

"Tenang hyuna aku dan yonji akan membantu mu, kita kan sahabat. Jawab jinwe meyakinkan.

" Baik hari ini pelajaran sampai di sini.besok hari minggu jadi kalian harus beristirahat dengan baik" kata ibuk madley mengakhiri pelajarannya.

                        ***

Malam mulai larut.dan ke sunyian menelusuri setiap lorong di asrama yang kami tempati.

"Hyuna apa itu" tantaku kepada nya."oh ini adalah buku diary yg ku temukan di perpustakaan minggu lalu" jawabnya ke pada ku.

" apa isi buku diary butut itu" tanya jinwe yang baru keluar dari kamar mandi. "Entah seperti keseharianya sehari-hari,tapi tunggu dulu apa ini??, seperti mantra". Coba kulihat, lalu jinwe menarik diary tersebut. "Astaga ini kan

Sebuah perjamuan pembangit roh oarng yang sudah mati',menurut cerita konon ada seorang siswi yang mencoba melakukan ritual ini,dan ia berhasil dan mendapat kan apa yang ia ingin kan,dan orang itu menghilang.

" yonji,apa kau berpikiran sama seperti yang ku pikirkan??,, sepertinya begitu hyuna". " apa?ada apa?jangan bilang kalian ingin mencobanya???tanya jinwe.

                        ***

Kami mulai menelusuri lorong kls. Kami berjalan menuju bangunan kls paling atas.

Syalaa la la la...
Lalalaaaaaaaaa......
Shis...shis....shissss

Suara itu terdengar lagi di telingaku.tubuhku mulai bergemang.dan Deru angin mulai menyibak rambut kami bertiga.

"baik lah mari kita mulai..."

seru hyuna dengan tatapan dingin. Kami bertiga duduk dengan membentuk lingkaran. Dan kami menaruh kertas putih dan mulai memanggil arwah-arwah.tujuan kami memanggil arwah adalah untuk membantu kami menjawab semua pelajaran ujian yang akan kami hadapi. Menurut orang yg pernah melakukanya semua orang yang melakukan pemanggilan arwah ini tidak ada yang berhasil.setidaknya kami hanya ingin mencoba.

"Baik" jawab ku bersama jinwe.

Shin gakku ra ku ka
ita be ka ku ga
Jow ya li san gak
       Heng gak ku ra you
       Shin kak khu
       Ita you shin kha
Ita ba bhunshinsaba ra ku

Hembusan angin mulai menyeruak lilin-lilin yang sudah kami hidup kan semua mati. Hanya 1 lilin yang menyala dan tidak goyang dan tidak tertiup angin. Kami bertiga mulai panik.

" sekarang mari kita berjalan menuju cermin, ingat jangan ada yang menoleh ke belakang" kata hyuna kepada jinwe dan aku.

Kami tidak menjawab. Kami bertiga berjalan berpegangan dan menuju cermin yang terletak di pojokan. Cermin itu sudah sangat tua.

Kepala ku mulai pusing.kaki ku mulai kaku.rasa nya aku ingin terjatuh.aku terdiam.tetapi hyuna dan jinwe. Sudah berjalan. Sambil menutup mata jinwe memanggilku " yonji ayo jalan" tapi aku tak dapat menjawab.

Dam

Ada yang menarikku ke belakang.aku seakan tertarik.dan aku menoleh.

***

BUNSHINSABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang