Part 1

2.1K 141 14
                                    

Kalo kamu lupa aku ingetin, aku ini masih pacar kamu.

-Disa Alena Mazaya

---

Disa merapikan penampilannya sebelum bertemu Gara, mencuci mukanya berkali-kali agar laki-laki itu tak curiga. Hari ini ia menguatkan hatinya untuk bertemu Gara.

Di tatapnya dirinya di dalam cermin, tidak begitu memprihatinkan, untung saja toilet sekolahnya masih sepi hanya ada Disa disana. 15 menit lagi bel masuk berbunyi ia harus cepat-cepat menemui Gara.

Disa berlari menuju perpustakaan dimana tempat itu menjadi tempat Gara saat sedang istirahat, ia akan menemani Tania disana.

Benar saja, disana Disa melihat Gara sedang bersama Tania. Saking asyiknya keduanya tidak menyadari kedatangan Disa.

Disa hanya tersenyum miris melihat kekasihnya begitu nyaman dengan perempuan lain, "Permisi." sapanya.

Tania dan Gara kompak menengok kearahnya, "Disa?" sahut Tania.

Disa hanya tersenyum simpul.

"Ada apa Dis?" tanya Gara.

"Ehm ada yang mau aku omongin Gar," ujar Disa.

"Mau ngomongin apa?"

Disa berusaha untuk tidak menatap mata Gara, bisa-bisa ia semakin gugup untuk bicara, "Bisa kita bicara berdua?"

"Gue masih nemenin Tania Dis,"

Disa menelan salivanya pelan, ia tau jawaban ini yang akan keluar dari mulut kekasihnya tapi bodohnya masih saja ia tanyakan. Biarlah! Disa tidak peduli, apapun alasannya Disa akan meminta Gara untuk menurutinya.

"Sebentar saja,"

"Tapi Dis-"

Ucapan Gara terpotong karena Tania, "Udah deh Gar, orang Disa mau ngomong tuh, gue gak papa kali."

"Bisa nanti-nanti kok Tan, yakan Dis?"

Nanti-nanti?

Saat itu juga rasanya Disa ingin menangis, setidak penting itukah dirinya dimata Gara.

Sesak, sangat sesak.

"Aku maunya sekarang Gar," paksa Disa.

"Noh tuh dengerin," kata Tania, "Udah deh Gar, sana!"

"Disa cepet nih bawa aja si Gara," lanjut Tania.

Seakan disini terbalik, seharusnya Gara yang tak ingin pergi dari Disa yang notabennya kekasihnya, bukan malah menolak mentah-mentah kehadirannya.

"Yaudah iya," dengan wajah sedikit kesal Gara menuruti kemauan Disa, salah! Bukan kemauan Disa tapi karena paksaan Tania.

Dengan Tania, Gara langsung gerak cepat sedangkan dengan Disa?

Gara melangkah mendului Disa, sepertinya laki-laki itu masih kesal dengan Disa.

Disa tak ingin berlama-lama, saat keduanya sudah berada di luar perpusatakaan Disa mulai memberanikan diri mengatakan maksud dan tujuannya, namun belum sempat Disa berbicara suara benda jatuh dari dalam perpustakaan membuat Gara langsung berlari.

"Tania!" teriak Gara. Disa juga ikut masuk melihat apa yang terjadi dengan Tania.

Disana ia melihat Tania tergeletak tak sadarkan diri di tempat tak jauh dari saat terakhir Disa dan Gara tinggalkan. Beberapa buku ikut terjatuh, Gara begitu panik laki-laki itu langsung menggendong Tania dan membawanya ke uks.

Tentang Gara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang