Kegiatan Komplek dan Teman Lama

71 14 0
                                    

Sore ini merupakan jadwal para pemuda komplek untuk berolahraga bersama, sebenarnya lebih ke bermain voli bersama, dan saat ini kebetulan sesi para gadis bermain.

Jaemin yang baru selesai bermain dan ganti baju ditoilet kemudian langsung duduk di bangku ujung, sembari menyaksikan teman-temannya bermain, termasuk Hina yang terlihat begitu antusias.

Jaemin menyunggingkan senyum tipisnya melihat Hina.

"Kemarin aja nangis, sekarang ceria banget" kata Jaemin.

"Nih bro"

Jaemin menangkap botol yang baru saja diberikan Yoonbin yang merupakan ketua pemuda komplek di perumahan mereka, selain itu rumah Jaemin dan Yoonbin juga dekat hanya sebelahan. Dan otomatis rumah Yoonbin hadap-hadapan juga dengan rumah Hina.

"Thank you" balas Jaemin meneguk minumannya.

"Seger ya, apalagi abis tunangan" ledek Yoobin

"Hahah bisa aja, kapan nyusul?" tanya Jaemin

"Nyusul gimana, calon aja belum ada Jaem"

"Heejin tuh" goda Jaemin.

"Gak ah, gak tertarik sama dia" terang Yoonbin sembari menyaksikan para gadis bermain.

"Ntar kemakan omongan lo"

"Tau deh Jaem, puyeng juga kalau mikir jodoh tuh hahah"

"Bang Jaemin" panggil seseorang kemudian mendekat ke arah Jaemin dan Yoonbin.

"Ehh Chae? Kenapa? baru nyadar gak ikut main kamu?" tanya Jaemin.

"Heheh iya bang, soalnya tadi bantu ibu ada tamu, tamunya baru pulang juga jadi kalau mau main gak sempet, eh sampe lupa ... Ini"

Chaeryong menyerahkan kotak makan kepada Jaemin bahkan Yoonbin melihatnya.

"Buat bang Jaemin, tadi Chae abis masak sama ibu, trus Chae inget bang Jaemin suka capcay jadi sekalian Chae buatin untuk bang Jaemin, dimakan ya bang" harap Chae sambil menatap penuh Jaemin.

"Yaampun sampai repot, btw makasih banyak ya nanti aku bakalan makan bareng Hina" senyum Jaemin yang mampu membuat Chaeryong memudarkan senyumnya.

"Jaemin Yoonbin" teriak Hina.

"Ehh ada Chae juga" sapa Hina.

"Mbak Hina" balas Chae tersenyum.

"Na lihat, si Chae masak buat kita nih capcay, kamu juga suka kan?"

"Wahh beneran, makasih Chae, repot2 deh pasti enak, nanti mbak cobain ya" kata Hina.

"Pulang yukk, mbak YooA mau kerumah abis pulang dari lombok, katanya bawa oleh-oleh buat kamu"

"Loh udah pulang? yaudh deh, kalau gitu Bin, Chae duluan ya" pamit Jaemin dan juga Hina kemudian melambai dan dibalas oleh Yoonbin.

Sepeninggalan mereka, Yoonbin membereskan barangnya dan sebelum pergi mengacak rambut Chaeryong.

"Mereka udah tunangan inget itu, cari yang lain tuh si Sungchan jomblo haha Byeee, ehh lain kali abang dibuatin juga napa, awas besok gak dibuatin coret dari anggota pemuda komplek" ancam Yoonbin langsung pergi.

Menyadari itu Chaeryong langsung memukul kepalanya dan menghentakan kakinya. Baru saja beberapa minggu yang lalu ada acara pengajian dalam rangka memperkenalkan Hina sebagai calonya Jaemin.

"Ihh bisa bisanya lupa bang Jaemin sama Mbak Hina udah berhubungan, haaa mau gimana lagi, selamat tinggal deh kalau gitu harapan untuk jadi pacarnya bang Jaemin" curah Chaeryong.

"Horang Gilaaa" teriak dari jauh Sungchan yang juga hendak pergi dari lapangan.

"DIH SOK KENAL LU" balas Chaeryeong sembari melet dan segera pergi.

"Gila beneran kan" batin Sungchan.

(RUMAH HINA)

"Nah ini bagus buat kamu Jaemin, cocok gimana?" tanya YooA

"Boleh mbak, bakalan aku pake terus kok" jawab Jaemin

"Aaa cakep anak ganteng" kedip YooA

"Hee matanya" sambar Taeyong yang mampu membuat Hina terkekeh

"Cemburu ya bang?"

"Pake ditanya" sewot Taeyong

"Apa sih yang, orang sama adek sendiri juga"

"Namanya juga cemburu yang masa gak boleh" cemberut Taeyong.

Sejujurnya melihat itu Hina geli sendiri bahkan ingin muntah kalau bisa ingin menampol Taeyong saat itu juga tapi gak sopan banget yang ada balik di tampol Hina.

"Oiya Jaem, tunggu disini bentar ya sampai tamunya datang" semangat Hina yang membuat Jaemin bingung.

"Mau ada tamu? Siapa?"

"Eh aku belum kasih tau kamu ya, hehe lihat aja deh nanti, kamu pasti kangen sama dia" jelas Hina lebih lebih semangat.

Karena Jaemin lagi males mikir jadilah dia menunggu hingga yang ditunggupun tiba.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, waaaa apa kabar gila makin cakep ya" kagum Hina.

Di bekalang Hina, Jaemin menatap orang tersebut dengan pandangan yang sulit diartikan, hingga matanya lebih melotot lagi ketika dia hampir ingin memeluk Hina tapi sebelum itu Jaemin langsung berdiri di hadapan Hina.

"Oyy apa kabar? Kok gak ngabarin mau kesini, parah ngabarinnya cuma Hina aja" sindir Jaemin

"Ya elah, mau kejutan ceritanya gitu aja sewot deh"

"Btw mau meluk Hina malah di gagalin, minggir ah"

Bukanya minggir justru Jaemin lebih menghalangi orang tersebut dan memegang tangan Hina erat yang ada di belakangnya.

"Gak!" "Gak aku ijinin, Hina udah punya aku mulai sejak itu sampai kedepannya, gak ada peluk-pelukan lagi" serius Jaemin dengan mata tajamnya.

Hina yang mendengar itu ikut merinding sekaligus menahan tawanya, begitu juga dengan Taeyong dan YooA yang sedang ngemil di meja makan, rasanya gemas bisa melihat tingkah langka Jaemin ini.

"Tau yang udah tunangan ahhh, sebatas kakak adek doang juga dih cemburuan banget sih Muhammad Jaemin Ramadhan, dari dulu sampai sekarang ya makin menjadi cemburunya hahha"

"Awas ah Jaemin, kasihan bang Mark mau istirahat kok jauh-jauh dari palembang, masuk bang" kata Hina dan diangguk oleh Mark kemudian melewati Jaemin dan mengacak rambut Hina gemas, pasalnya Mark sendiri sudah menganggap Hina sebagai adiknya dan tentunya Mark mengetahui tentang pertunangan Hina dan Jaemin karena Hinalah yang langsung menelpon Mark dan menceritakan semuanya.

Tapi bagi Jaemin, rasanya walau Mark sudah seperti abangnya dan Jaemin juga merindukan Mark karena lama tidak bertemu tapi tetap saja Jaemin was-wasa karena, Mark adalah cinta kecilnya Hina.

"Abang Mark ganteng ya" jelas Hina.

"Haaa engga sih biasa aja" balas Jaemin jutek.

"Emang ya cowok tuh gak bisa ngakui kegantengan sesama cowok, au ah, tapi bang Mark ganteng banget, aku suka lihatnya, uuuh cintaku bang Mark" gumam Hina yang terdengar jelas di telinga Jaemin ketika mereka duduk di bangku kelas 1 SD.

"Ayo duduk gak usah cemburu gitu deh hihi udah belasan tahun yang lalu juga masih aja diinget" goda Hina sembari mengedipkan matanya yang mampu membuat Jaemin merinding.

Tapi ada benarnya juga sih, toh Hina telah menjadi milih Jaemin walau belum sepenuhnya, sungguh yaaa pikiran Jaemin kemana-mana saking gak pengennya Hina diambil yang lain, tapi justru dengan ini Jaemin benar benar yakin bahwa hatinya sudah mulai terbuka lebar untuk Hina dan perlahan sudah merelakan Minju.

Aku Kamu & Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang