Hari, bulan telah berlalu. Tak terasa sejak saat itu tepat sekali 5 bulan ketika kedua orang tua Jaemin dan Hina menjodohkan mereka bahkan mereka langsung bertunangan. Menghabiskan waktu bagi mereka berdua untuk lebih dekat bukan hal yang sulit mengingat keduanya adalah sahabat kecil. Walau awalnya canggung tapi lama-lama mereka mulai terbiasa.
Kelulusan juga semakin dekat bahkan bisa dihitung 2 bulan lagi, try out dan segala macam sudah mereka lalui juga. Dan karna kesibukan itulah Jaemin dan Hina jarang bertemu, bahkan saling menelpon saja sulit.
Jaemin sang anak IPA yang sungguh sibuk dalam menyelesaikan praktikum2 tak lupa Jaemin juga sebagai mantan ketua osis yang masih sering membantu kegiatan osis sekolah, bahkan Jaemin sang anak kesayagan guru-guru yang tiap Hina lihat selalu bolak balik ruang guru entah ada perintah apa.
Bahkan Hina pun sama sibuknya, walau Hina mengambil jurusan IPS tapi Hina juga sibuk setiap malam les, selain itu ada kelas menari yang Hina ambil juga walau mulai bulan ini Hina akan membatasinya mengingat UTBK semakin dekat.
Sekarang Hina hanya bisa menikmati segelas susu hangat yang ia pesan di kantin, bahkan Donghyuck dan Nakyung tidak bisa ikut kekantin karena mereka memiliki hutang tugas-tugas, terutama Nakyung yang sering membolos, dia harus menyelesaikan ujian susulannya.
Kebetulan memang sekarang sudah jam pulang, tapi kantin selalu buka sampai sore, untk berjaga jika para siswa memiliki kegiatan sore. Hina belum pulang karena hujan, dan ia tidak membawa payung.
Mengenai Jaemin, entahlah Hina tidak bisa melihat Jaemin sekarang. Tapi yang Hina yakini Jaemin masih di sekolah karena saat kelas Hina sudah selesai, kelasnya Jaemin masih pelajaran.
Terlalu lama melamun Hina sampai tidak sadar seseorang telah duduk dihadapannya.
"Loh sejak kapan disini?" Tanya Hina.
"Sejak kamu melamun, lagian ngapain sih melamun, kerasukan loh nanti" balas orang tersebut.
"Heheh udah selesai kelas?" tanya Hina kemudian.
"Mau nnyain Jaemin kan? To the point aja sama calon kakak ipar" lanjut orang tersebut, dan Hina menyungingkan senyum tipisnya.
Selama 5 bulan juga walau awalnya masih ragu, tapi Hina telah yakin bahwa Minju juga berusaha mengikhlaskan Jaemin bahkan Minju pernah bercerita kalau sebenarnya dia hanya cinta sama Jaehyun, tapi entah mengapa saat mengenal Jaemin, Minju tidak ingin Jaemin dimiliki yang lain. Tapi itu dulu sekarang, semua telah berusaha memperbaikinya termasuk Minju, bahkan Minju dan Hina semakin dekat, mereka sudah seperti kakak dan adek walau usianya seumuran.
"Jaemin masih ada kegiatan sih, tadi kalau gak salah pergi ke ruang guru sama si Karina cs" jelas Minju.
"Owh gitu ya"
Hina menghala nafas beratnya dan mencoba tersenyum. Kalau dibilang rindu, jelas rindu banget, rumah deketan juga tapi kadang mau berkunjung aja Jaemin lagi tidur atau pergi sebaliknya kalau Jaemin mau berkunjung aja Hina lagi tidur lah pergilah, selalu saja begitu.
"Yaudah yuk pulang" ajak Minju menarik tangan Hina.
"Ehhh"
"Jaemin tadi bilang "titip calonku ya jangan sampe dia kehujanan sedikitpun, kalau kehujanan aku bakal usulin biar Lestariana Minju Melati di coret dari daftar keluarga mereka" dihh hahaha ayok sekalina mau ke Jaehyun, dia barusan pulang juga hihi" tarik Minju kemudian diikuti oleh Hina.
Hina tersenyum, walaupun Jaemin dan Hina tidak bisa sering bertemu tapi Jaemin selalu saja memberikan kejutan mulai dari ngasih makanan bahkan ngirim teman2nya buat anter pulang lah atau apa contohnya seperti Minju sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu & Kita (TAMAT)
Romance"Makanya cepet cari calon" "Kalau cari calon segampang cari mie goreng di Indomaret udah aku cari dari dulu" Damai, akur, begitulah siklusnya hingga suatu malam keluarga mereka berkumpul dan menyatakan bahwa "Kami berencana menjodohkan kalian" "APA...