Hai semua :D
Apa kabar?Ini adalah cerita pertama saya
Jika ada penulisan yang salah
Jangan segan berkomentar__ __ __
Selamat membaca.
__ __ __
𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚
Pukul 06.55, nampak seorang gadis yang sedikit berlari menyebrang ke halte. Tiba tiba dari sebelah kiri muncul seorang dengan mengendarai motor kecepatan tinggi...
Bruk
Karena sama sama tidak waspada alhasil si gadis yang menyebrang dan si pembawa motor tersebut jatuh. Mereka menjadi pusat perhatian banyak orang. Beberapa orang datang untuk membantu.
"Aduh..." Kayla meringis kesakitan.
"Adek gak apa apa? Duduk dulu di tempat dingin." tanya seorang abang ojol, di jawab dengan anggukan Kayla.
"Heh bocah makanya bawa motor yang benar." Protes salah satu warga.
"Maaf maaf bu, tadi saya gak liat." Jawab si pembawa motor tersebut.
"Anak zaman sekarang, bawa motor suka ugal ugalan."
Kayla yang nampak pucat di beri minum oleh salah seorang pedagang.
"Maaf bu maaf." Niat hati ngebut supaya cepat sampai sekolah malah jadi begini hasilnya. Untung saja tidak ada polisi yang berjaga.
"Yaudah. Kalau begitu minta maaf jangan sama saya. Sana minta maaf sama si eneng ini. Kakinya juga luka bawa dia ke rumah sakit aja. Ini berdarah semua." Kata seorang ibu.
Menyadari bahwa urusannya akan panjang, dengan cepat Kayla bergegas, dia tidak mau berurusan dengan orang yang tidak dia kenal. Apalagi sekarang ada banyak orang yang melihat mereka. Dia cuman ingin ke sekolah di hari pertamanya.
Namun sebelum bergegas kabur, tangan Kayla sudah duluan ditahan oleh Devran."Eh jangan pergi dulu, kaki lo luka. Biar gue bawa ke rumah sakit."
Yap nama nya Devran. Cowok dengan 1001 tingkah yang kecentilan nya tidak usah dipertanyakan lagi.
"Gak usah, gw udah terlambat." Jawab Kayla.
"Jangan bandel nurut aja, gue gak ngapa ngapain, cuman bawa ke rumah sakit doang, lagi pula kaki lo itu kayaknya kegores besar deh." kemudian menarik Kayla ke arah motor. Demi apa, bisa bisanya dia ngomong ke rumah sakit seenak jidat.
Sedangkan di sisi lain warga yang menolong Kayla sudah pada bubar.
"Mau naik atau gue bantu naik." Tanpa basa basi Kayla naik. Mereka menyusuri jalan menuju ke rumah sakit, melewatkan halte yang menjadi tujuan awal Kayla untuk naik bus.
Sampai dirumah sakit, perawat membersihkan luka Kayla, dan membalutnya dengan kain kasa. Serta memberikan resep obat tahan sakit.
"Hmm kenapa?" Devran menyadari bahwa sedari tadi Kayla ingin menyampaikan sesuatu, tapi karena belum saling kenal, jadi kemungkinan masih canggung.
"Ngak cuman mau bilang makasih." Jawab Kayla.
"Gak usah, kan gw yang nabrak."
"Oh iya ngomong ngomong baju seragam lo mirip sama baju gw, berarti kita 1 sekolah dong."
"Kalau begitu ayok sekalian gw antar ke sekolah." Dijawab dengan anggukan Kayla.
• • •
Raut wajah Kayla langsung pucat pasi, dengan cepat dia berlari agar segera masuk ke dalam sekolah, meskipun dia sendiri tidak tau dimana kelasnya.
"Nah akhirnya udah sampai, lo.. heh jangan kabur dulu, bilang makasih kek, apa kek."
"Woy, astaga bisa bisanya ada orang kek begitu, untung gue panjang sabar, lemah lembut, murah hati dan ganteng.. kalo ngak?"
Tidak tahu saja kalo di belakang ada Pak Budi yang menonton mereka dari tadi sambil memegang sebuah kayu kering. Untungnya tadi Kayla cepat sadar dan langsung berlari masuk ke lorong kelas.
"Jangan pukul gue asu, sakit."
"Devran kamu tidak sedang bicara dengan taman sebaya. Lihat ini sudah jam berapa?" Muka Devran yang tadi marah langsung berubah total.
"Ma af maaf pak maaf, Devran tadi salah banting lidah."
"Kamu ini anak sekolah atau apa, ini sudah jam 8 dan kamu baru datang." Tegur Pak Budi.
"Bay the way ya pak.. Devran itu seharusnya sudah datang dari tadi."
"Kalau sudah datang dari tadi kenapa masih pakai tas?" Pak Budi langsung menghantam kayu kering tepat di punggung Devran.
"Eh ampun pak, ampun, iya ini juga mau masuk kelas, ampun pak."
• • •
08.05 am"Pak Josh datang, Pak Josh datang duduk cepat nanti dihukum." Teriak salah seorang siswa, yang membuat siswa lain otomatis duduk manis di tempat.
"Siap."
"Beri salam."
"Se-"
"Sudah tidak usah, karna bapak datang terlambat jadi tidak usah beri hormat, kelas lain nanti terganggu karna mereka sudah mulai pelajaran dari tadi." ucap pak Josh.
"Sebelum mulai pelajaran bapak mau kasih tau kalau kelas kita akan ada tambahan murid, namanya Kayla Gabriela, dia siswa pindahan yang berasal dari jogja, bapak harap kalian bisa membangun relasi yang baik dengan Kayla."
"Baik pak."
"Kayla silahkan duduk di bangku baris ke 2 dari sebelah kiri saya." Pak Josh memberi arahan tempat duduk Kayla. Kayla mengangguk patuh.
"Karna bapak ada kegiatan yang harus di selesaikan kalian kerjakan saja latihan soal bab 4 lalu kumpulkan di meja bapak." lanjut pak Josh.
"Baik pak." Jawab semua siswa serempak.
• • •
"Hai Kayla." Sapa Felicia.
Tempat duduk Kayla sekarang berada di dekat pintu, angin segar berhembus membuat anak rambut Kayla terbang.
Kayla yang mendengar sapaan Felicia menoleh dan tersenyum kikuk. Jika boleh jujur , Kayla merasa sedikit malu, kepribadiannya yang introvet membuat Kayla tidak mudah akrab dengan sesamanya, butuh waktu lama untuk mendapat teman baru. Sepeti sekarang, Kayla tidak tau mau jawab apa."Lo baik baik aja?" Tak kunjung menjawab, membuat Felicia sedikit bingung. Felicia yang biasa di sapa cia, terlalu hyperaktif, ia kurang suka didiamkan.
"Emm iya, h hai." Jawab Kayla.
"Gw senang banget"
"Kenapa senang?" Tanya Kayla, guna mencari topik.
"Grup Kpop kesukaan gw hari ini comeback." jawab cia cengesan.
"Tau gak? Si Jeongwoo tambah ganteng pake banget aaaa." Teriak Cia sampai sampai seluruh siswa dalam kelas terdiam.
"O.. begitu ya.." Jawab Kayla seadanya.
"Mau jadi teman Cia gak? Nanti Cia ajak jalan jalan keliling sekolah deh."
"Iya boleh, gue mau kok" jawab Kayla.
"Sip" Cia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALTE
Teen FictionBertambah lagi insan dunia yang cara berpikirnya patut dipertanyakan. Namanya Devran. Si extrovet akut, yang asik kalau diajak bercanda, namun bikin emosi kalau diminta serius. Tanpa sengaja bertemu dengan Kayla, si introvet yang minim b...