Part 5 // Sebuah Karya

21 6 2
                                    

Hari ini adalah hari sabtu aku bisa pulang lebih cepat, dan bertemu Yanti di Taman, kira-kira di datang tidak ya?

Aku segera berangkat menuju sekolah, dan lagi saat jam istirahat padahal aku sedang sendiri di kelas, namun kenapa aku tidak bisa fokus untuk menulis, ini membuatku sedikit kesal, yang teringat hanya wajah dengan senyum manisnya saja.

Saat bel pulang berbunyi aku pun bergegas untuk pulang, namun saat tiba di stasiun dekat rumah ku, aku berbelok ke arah taman, dan terlihat di sana sudah ada seorang wanita berambut pendek dengan tinggi semampai dan wajah yang sangat cantik.

"Ohh heyyy Fathan sini cepat!" Panggil Yanti sembari melambaikan tangan.

"Iyaah sabar, hari ini panas sekali yah?" Tanya ku sembari menyeka keringat.

"Iyaah bener banget air minumku yg berada di botol saja sampai kering" Ucap Yanti yang sebenarnya meledek.

"Hmm itu kan memang kamu yang meminumnya _-" Jawabku.

"Hehehe ternyata kamu sadar kalau aku bercanda" Ujarnya sambil tertawa.

"Adikku yang masih SD pun akan tahu kalau kau tadi bercanda_-" Jawabku.

"Owh kamu punya adik?" Tanya Yanti.

"Hmm iyaah aku punya satu adik perempuan dia masih kelas 4 SD dan ibuku juga sedang sakit" Jawabku padanya.

"Hmm seperti itu yasudah kalo gitu kamu harus semangat Fathan mereka pasti seperti harta karun buatmu kan, pastinya kamu ingin membahagiakan mereka, semangat yah, kamu pasti bisa!!!" Ucap Yanti menyemangatiku.

Aku tidak menyangka bahwa dia akan menyemangatiku sampai seperti ini, dia adalah wanita yang sangat baik.

"Iyah itu pasti aku akan membanggakan mereka, dan akh akan membuat Novel karya ku pribadi" Jawabku dengan semangat.

"Owh yaa kamu mau menjadi penulis yah?boleh aku membantumu?" Tanya Yanti.

"Boleh banget, aku lagi buntu ide nih" Jawabku senang karena ada yang ingin membantu ku.

"Apa tema ceritamu?dan bagaimana alurnya?" Tanya Yanti.

"Hmm untuk saat ini aku sedang membuat genre Sci-Fi bertemakan demons yaa cerita action dan aku ingin menambahkan sedikit romance tapi pastinya tanpa mengurangi efek dari actionnya, dan disinilah kesulitanya aku harus menambahkan sedikit nya romance tanpa harus mengurangi actionya" Jawabku menjelaskan.

"Hmm agak sulit sepertinya, genre yang lumayan berat sih menurutku, tapi saranku untuk romance nya kamu bisa buat itu seperti bertepuk sebelah tangan saja karena sang tokoh utama yang sifatnya terlalu dingin, atau kamu bisa membuat si tokoh perempuan menjadi alasan mengapa si tokoh utama bertarung habis-habisan dan di endingnya kamu buat moment paling epicnya!!! Pasti sangat seru!!!" Jawab Yanti dengan sangat bersemangat.

Yanti benar aku bisa membuat cerita yang sangat hebat di ending ceritanya, tapi mengapa dia bisa punya ide sebrilian itu?apakah dia juga suka menulis? apalagi dengan jalan pikiranya yang mirip dengan cerita karangan Tyas V. Putri si penulis misterius itu.

"Iyah kamu benar aku bisa membuat karya yang hebat pasti, terima kasih banyak Yanti saranya, aku sudah punya ide sekarang" Ucapku berterima kasih.

Tak terasa waktu pun sudah menjelang siang dan kembali aku harus pulang karena Tyas harus sekolah.

"Yanti sudah jam segini aku pulang duluan yah" Ucapku.

"Yahh yasudah, hati-hati yaah, dan besok kan hari Minggu mau gk kalau kita ketemu disini lagi?" Ujar Yanti sambil mengajaku.

"Tentu saja, kalau begitu besok kita bertemu jam 9 yah" Jawabku.

"Okeh siap" Sahutnya.

Entah mengapa setiap kami ingin bertemu rasanya hati ini sangat senang, aku ingin selalu bersamanya entah lah apa yang ada dalam pikiran ku ini, selama bersamanya aku merasa nyaman.

Akupun pulang ke rumah dan seperti biasa Yasha sudah bersiap ingin berangkat sekolah, karena hari ini aku tidak terlambat pulang dia jadi gk ngomel lagi, dan segera langsung berangkat.

Akupun sama seperti biasa setelah pulang aku mandi,makan,dan memberi ibuku obat, namun hari ini aku sangat bersemangat untuk menulis ceritaku, dan cerita ini untuk mengikuti event yang nanti akan di adakan pada minggu depan, dengan cerita ini aku akan memenangkan acara itu dan itu akan menjadi langkah awal ku di dunia kepenulisan.

Kutuangkan semua ide yang ada di kepala ku, ku susun semua ideku dan ku jadikan sebuah karya yang akan menarik para pembacanya.

Tak terasa hari pun sudah menjelang petang, dan Tyas pun juga sudah pulang.

Setelah ku bertemu denganya entah kenapa hidup ku lebih bersemangat, aku ingin melakukan banyak hal, apa lgi ketika ingin bertemu denganya pasti aku sangat bersemangat.

Saat hujan turun kita kan bertemu.
Selalu ku tunggu hujan untuk kembali melihat senyum manismu.
Setelah hujan tak kembali apakah kita akan tetap bertemu?
Ku Rindu dirimu, yang entah apa akan selalu bersamaku?

Sajak itu dulu pernah ku dengar dari Ibu, karena dia memang dulunya pun suka menulis cerita namun karena penyakit yang di deritanya dia berhenti dari dunia kepenulisan.

Dan kini sepertinya ku tahu jawaban dari sajak itu.

Jika kalian penasaran dan masih suka dengan cerita ini jangan lupa di VOTE dan  FOLLOW yah biar semangat buat cerita nya ;)

Chapter 5 // Sebuah karya

Fathan dan Yanti pun kembali bertemu, dan berkat saran dari Yanti Fathan pun bisa kembali melanjutkan ceritanya.

Kira kira apa ya jawaban dari Sajak yang di berikan ibu Fathan?

Jika kalian penasaran dan masih suka dengan cerita ini jangan lupa di VOTE dan  FOLLOW yah biar semangat buat cerita nya ;)

#happyreading

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang