PART 01 WOI

1.4K 223 139
                                    

Hai hai, yuk bismillah dulu 😭🖐️

Salam toleransi 💕

Silakan mengspam komen, tidak ada larangan 💌

Happy reading 😙

👁️👄👁️

Venny turun dari atas motor milik Haidar. Dia sudah sangat siap menjalani hari yang menyenangkan ini. Sesekali Venny menutup roknya bukan usianya, supaya warna coklat yang tadi terkena energen tidak terlalu kelihatan.

Mereka jalan beriringan hingga sampai ke dekat gerbang. Sudah ada guru yang berdiri di sana dengan wajah yang terlihat garang. Rambutnya botak tapi tidak terlihat gondrong. Itulah sosok Pak Hermantoro.

Pak Hermantoro memandang Venny dengan intens sambil menurunkan kaca spion. Ralat, sambil menurunkan kaca mata minusnya, bukan menurunkan berat badan. Apalagi menurunkan harga bawang. Karena dia adalah seorang guru, bukan seorang yang berjualan sayur.

"Itu rok kamu kenapa coklat?" tanyanya tiba-tiba dengan tatapan horor.

Venny cengengesan. "Ini Pak, tadi ketumpahan baiklin," jawab Venny asal.

"Biasa Pak, abis keguguran," celetuk Haidar.

Tatapan Pak Hermantoro langsung menajam ke arah Venny. "Kamu ... hamdun?"

(Hamdun : hamil di luar nikah/hamil duluan)

Yang ditanya langsung menggelengkan kepalanya. "Eh engga Pak! Dia ngarang, mana ada saya hamdun, tadi ketumpahan susu coklat Pak, jadinya gini deh," jelas Venny.

"Boong Pak! dia beneran hamdun," sahut Haidar sambil menahan tawanya agar tidak meledak.

"Heh ga bener, Pak!" bantah Venny sekali lagi. Dia memukul lengan Haidar cukup keras.

"Akhhss sakit pego!" Haidar mengusap-usap lengannya yang terasa panas karena dipukul Venny barusan.

"Yauda kamu silakan masuk," suruh Pak Hermantoro kepada Haidar yang kini sibuk mengusap lengannya.

"Terus saya gimana, Pak?" tanya Venny sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kamu berdiri aja di sini, pakaian kamu 'kan kotor begitu, tidak ada resiknya sama sekali,"  cibir Pak Hermantoro.

"Mana bisa gitu, Pak! Kalau Venny ga boleh masuk, otomatis saya juga ga mau masuk," protes Haidar memberi tatapan tidak terima.

"Ya sudah kalian berdua tidak boleh masuk!" seru Pak Hermantoro.

"Eh engga, Pak! Biarin Venny masuk, saya yang akan gantiin posisi dia buat nerima hukumannya," ucap Haidar.

Cowo itu segera melepas hoodie nya ke arah depan hingga menampakkan sedikit dari punggungnya yang putih itu. Membuat beberapa siswi yang lewat gerbang sempat salah fokus kepadanya.

"Tidak boleh! Kalian itu harus tau kebersihan diri," tolak Pak Hermantoro.

"Yauda baiknya gimana, Pak? Supaya saya yang dihukum, dan Venny yang masuk?" tanya Haidar seperti sudah siap atas segala konsekuensinya.

"Intinya pakaian yang kotor, tidak boleh masuk," akhir Pak Hermantoro yang kemudian beliau kembali sibuk menyambut siswa ataupun siswi yang datang.

"Oke bentar, Pak!" Haidar langsung menarik tangan Venny menuju ke toilet sekolah.

Tidak lama dari itu, Haidar kembali dalam keadaan memakai rok milik Venny. Cowo itu sengaja menyuruh Venny untuk bertukar rok milik Venny dengan celana milik Haidar.

LAH KOK BENGEK (Unpub Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang