PART 02 WOI

1K 172 116
                                    

Hai hai, yuk bismillah dulu 😭🖐️

Salam toleransi 💕

Silakan mengspam komen, tidak ada larangan 💌

Happy reading 😙

👁️👄👁️

Seperti biasa, para sosis eh maksudnya para OSIS menyuruh murid-murid baru untuk membawa tektek bengek yang bejibun. Membuat beberapa murid mendengus sebal. Meski banyak yang mengeluh malas, tapi mereka tetap tidak rajin. Benar kata pepatah, kalau sudah patah, pasti patah. Kalau mau di sambung, berarti namanya pesambung, bukan pepatah.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore. Para OSIS tapi bukan sosis menahan para murid agar tidak pulang. Padahal di sana mereka tidak ngapa-ngapain. Semua pada diam kayak kuda, untung tidak ada yang kesambet.

Mereka disuruh menunggu langit sampai berwarna oren katanya supaya kelihatan ke sore-soreannya. Lah dikira itu langit the jack forever kali ya yang warnanya oren, nah bagaimana coba kalau kebetulan langit lagi berpihak ke Viking yang warnanya biru? Apalagi berpihak ke Bonek, yang hijau. Woilah ah lagian tidak mungkin juga langit warna hijau.

Memang sangat tidak jelas para OSIS itu. Mungkin karena kebanyakan ngemil kacang garuda, jadinya tingkahnya kayak kacang atom.

Dan akhirnya para OSIS tapi bukan sosis mengizinkan para murid untuk pulang ke rumah masing-masing. Untung bukan pulang ke rahmatullah. Tapi kalau sudah umur, mau diapakan lagi. Yang namanya umur 'kan tidak ada yang tahu.

Haidar sudah menggemblok tasnya di pundak. Dia sudah tidak sabar mau rebahan di tempat paling nyaman sedunia. Dimana lagi kalau bukan di paha doi? Ya kagak lah! Tempat paling nyaman sebenarnya adalah di pangkuan sang ilahi. Subhanallah.

Oke lanjut.

Tetapi sahabatnya si Venny masih asik menonton oppa-oppa Korea bersama kedua teman barunya itu, Bertha dan Poland.

Membuat Danu yang juga melihat mereka bertiga, mendengus kesal. "Yaelah lu pada ngapain sih nontonin oppa-oppa kayak gitu?" ucapnya sembari memakai sepatunya yang beraroma sikil yang sangat menginspirasi.

"Tau ngapain si, kurang kerjaan dasar," sambung Haidar.

"Heh lo pada sirik banget sih, kalo mau lo berdua sini ikutan nonton bareng, jangan malah menghina!" protes Bertha kesal. Lalu Danu berdiri setelah selesai memakai sepatu sikilnya di kaki. Ya iyalah masa pakai sepatu di leher, mana ada!

"Haha ngapain? Gua mah sama Haidar kaga nge fans sama boy band yang kayak gitu," jawab Danu dengan wajah menyebalkan, membuat rasa ingin menimpuk, stonk!

"Nah bener gua setuju tuh." Haidar mengiyakan. "Mending kita nge fans sama anggota blue band, dari pada sama anggota boy band ," tambah Haidar.

"Heh yauda mana sini tunjukin, seganteng apa sih anggota blue band yang lo bilang itu," sungut Venny.

"Haha kaga tau dia Dan, blue band punya kita mah ganteng banget gila," puji Haidar.

Danu mengangguk setuju. "Hmm gila parah gada obat!" Lalu cowo itu menepuk bahu Haidar. "Kasih mereka paham, Dar!"

Lalu Haidar meng-scrool ponselnya, mencari gambar blue band idaman mereka. Setelah dapat, Haidar mengarahkan ponsel itu ke arah mereka dengan bangga.

 Setelah dapat, Haidar mengarahkan ponsel itu ke arah mereka dengan bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAH KOK BENGEK (Unpub Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang