10). Jealous

41 14 0
                                    

Terimakasih sudah mau mampir^^

Hope you all like this~

Happy reading^^

•••

Juna dan Keynara sekarang sudah berada di dapur untuk menyiapkan makan malam yang akan disuguhkan kepada teman-teman Juna yang berkunjung nanti.

Mereka mulai mengenakan celemek masing-masing kemudian mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan dimasak terlebih dahulu dari dalam kulkas.

Awalnya, Juna dan Keynara sedikit bingung harus memasak apa. Dikarenakan tidak ada satu pun diantara mereka yang pintar dalam urusan dapur.

Namun pada akhirnya mereka pun memutuskan untuk membuat nasi goreng, udang goreng, serta sosis teriyaki setelah mencari beberapa resepnya di internet.

Untuk minumannya tidak perlu repot-repot, Juna sudah memiliki stok minuman bersoda di kulkasnya. Yang tidak bersoda pun juga ada.

Setelah mengeluarkan bahan-bahan makanan tersebut, mereka pun membagi pekerjaan menjadi dua. Keynara membuat nasi goreng, sedangkan Juna membuat sosis teriyaki. Kemudian untuk udang goreng, mereka akan membuatnya bersama. Adil bukan? Dengan begitu pekerjaan mereka akan lebih cepat selesai.

Dengan telaten, Juna dan Keynara pun mulai mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Keynara sibuk dengan nasinya, sedangkan Juna sibuk dengan sosisnya.

"Key, tolong ambilkan garam di sebelahmu," pinta Juna saat bumbu dapur itu tidak berada dalam jangkauannya.

Tidak membantah, Keynara pun segera meraih wadah garam di sampingnya kemudian menyerahkannya kepada Juna.

"Ini."

Juna menerimanya dengan senang hati, kemudian mulai menaburkan garam tersebut secukupnya ke dalam masakan miliknya.

"Juna."

Juna menaikkan salah satu alisnya tanpa menoleh, "Hm?"

"Cicipi masakanku sebentar," pinta Keynara.

Juna meninggalkan masakan miliknya sejenak kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Keynara. Pria itu mengulurkan tangannya saat Keynara memberinya satu buah sendok.

Setelah mengambil satu sendok besar nasi goreng buatan Keynara langsung dari wajannya, Juna pun langsung menyuapkannya ke mulutnya sendiri.

Saat pria itu tengah sibuk mengunyah, Keynara menatapnya dengan harap-harap cemas. Takut jika nasi goreng buatannya tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

"Bagaimana? Apa itu enak?" tanyanya memastikan saat Juna menampilkan ekpresi yang tidak terbaca.

"Kau sudah mencobanya tadi?" tanya Juna kemudian berbalik saat mengingat kompor miliknya masih menyala. Ia mematikannya kemudian kembali berdiri di samping Keynara.

Keynara menggeleng, "Belum."

"Kau coba saja dulu," saran Juna.

"Aku tidak pintar dalam penilaian," lanjutnya dengan nada mengeluh.

Keynara yang mendengar hal tersebut spontan langsung terbahak, "Kau benar."

Keynara mengambil alih sendok yang dipegang Juna, kemudian ikut mencicipi nasi goreng buatannya.

Satu suap sudah masuk ke dalam mulutnya. Gadis itu mengunyah dengan tenang, seakan meresapi rasa dari makanan tersebut.

Keynara manggut-manggut, "Hmm."

"Bagaimana menurutmu?" sambar Juna.

"Ini lebih baik daripada perkiraanku," balasnya senang.

"Menurutku itu tadi juga lumayan enak."

ʜᴇᴀʀᴛ ʙʀᴇᴀᴋɪɴɢ ; ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang