Eps 1 [Akademi Hero]

113 16 23
                                    

"WOI! BANGUN SIALAN!" Bakugo menarik selimut yang menyelimuti Esa, membuat Esa berputar di udara dan mendarat kembali ke kasur, sempat terduduk celingukan lalu jatuh tertidur lagi.

"CEPAT BANGUN KAU RUBAH SIALAN!" Bakugo menepuk pipi Esa, tidak terlalu kencang tapi tetap terasa, hanya saja Esa tetap tidak bergeming, malah menepis tangan Bakugo lalu memeluk guling kembali tidur. 

Pts-

Urat sabar Bakugo putus. Bakugo menarik kerah piyama belakang Esa dan menyeretnya menuju kamar mandi, menyalakan keran untuk mengisi bathtub sampai penuh dengan air dingin lalu mencemplungkan Esa kedalam.

"UWAH! Dingin!" Esa terbangun setelah kelelep, tubuhnya menggigil kedinginan, ia menoleh ke kanan, melihat wajah marah Bakugo.

"BERSIAPLAH! POKOKNYA AKU HARUS LULUS! Jika aku gagal karena terlambat...aku bunuh kau!" Bakugo menjitak kepala Esa sambil memarahinya. Esa memasang wajah cemberut tidak terima, ia menangkap tangan Bakugo yang terus menjitakinya, Esa tersenyum licik, Bakugo merasakan firasat tidak enak.

"Oi! Apa yang kau lakukan rubah jeruk siala-Mphghh!" Bakugo belum sempat menyelesaikan kata-kata umpatannya dan tenggelam ditarik oleh Esa ke dalam bathtub. 

"FUWAH! AKU SUDAH MANDI!! RUBAH JERUK SIALAN! DASAR BODOH! SAMPAH! AGHH SIALAN!" Bakugo mengumpat terus menerus berusaha keluar dari bathtub, tapi Esa memeluk punggungnya dari belakang, untungnya bathtub lumayan besar dan cukup untuk 2 orang yang grasak kayak mereka berdua.

Esa menenggelamkan Bakugo dengan jahil, lalu ia bangkit ingin keluar dari bathtub, tapi tangan bakugo menarik Esa, dan begitulah selama 10 menit mereka saling tarik menarik menenggelamkan satu sama lain, sampai Mitsuki[ibu bakugo] datang memarahi mereka, Bakugo kembali ke kamarnya untuk mandi, begitu juga dengan Esa.

Saat sarapan

"Makan sayuranmu Esa," Mitsuki berkata dengan mata melotot ketika menangkap gerakan Esa yang menyingkirkan sayurannya. Esa dengan tidak berdaya menusuk sayuran hijau itu dan memakannya, raut wajah pahitnya sungguh lucu, membuat meja makan dipenuhi tawa.

"HAHAHA!" Bakugo tertawa mengejek, Esa yang kesal menusuk daging milik Bakugo dan memakannya, Bakugo berhenti tertawa.

"KEMBALIKAN SIALAN!" Bakugo memegang kedua pipi Esa kencang dengan tangan kirinya, Esa mengunyah dengan cepat lalu menelan dagingnya.

"Hweh, swudwah hwabis tuwh." Esa mengejek dengan suara lucu karena pipinya ditekan oleh tangan Bakugo yang panas dengan api amarah.

Bakugo terdiam, amarahnya memuncak, ia mengalihkan pandangannya menuju meja, menusuk banyak sayuran hijau sekaligus dengan garpu dan membuka paksa mulut Esa, mencoba memasukkan semua sayuran.

Esa mengelak-elak tapi pipinya ditahan kencang oleh Bakugo, Bakugo berhasil memasukkan sayuran hijau, menutup mulut Esa agar Esa tidak memuntahkannya, memaksa Esa untuk mengunyah dan menelan sayurah itu.

Esa meneteskan air mata dan matanya mengkerut kesal dan jijik karena paksaan Bakugo dan rasa tidak enak sayuran.

"Heh rasakan, mau lagi ya?" Bakugo mengambil lagi sayuran, memasukkannya ke dalam mulut Esa sampai semua sayuran di piring Esa habis. 

Bakugo memastikan Esa menelan semua sayurannya lalu melepaskan pegangannya, tersenyum puas. Esa batuk dan memasang muka pahit, dasar penyiksa!! Esa mendelik tajam ke arah Bakugo, berniat balas dendam nanti.

Mitsuki dan Masaru[ayah bakugo] tersenyum geli melihat kelakuan 2 anak mereka, walau Esa bukan anak mereka tapi mereka menganggap Esa sebagai anak mereka. Mereka tidak merasa candaan 2 anak ini kasar, lagipula Bakugo sengaja agar Esa menghabiskan sayurnya, Esa sangat tidak menyukai sayur dan harus dipaksa. Alasan lain adalah mereka berdua terbiasa dengan 2 anak yang sering bertengkar dan menjahili satu sama lain.

My Quirk is Code System [Boku no Hero Academia Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang