"paman? " fahri tidak mengerti kenapa ada seorang paman yang tega membunuh keponakan nya sendiri.
"di sana ada tempat duduk, jika kau bersedia untuk bercerita ayo duduk di sana, dan jika tidak kita lanjut jalan saja. " fahri sangat penasaran dengan cerita yang akan segera di dengarnya, itupun jika qina bersedia untuk bercerita.
meski begitu dia tetap tidak bisa memaksanya untuk bercerita, makanya dia bertanya seperti itu.
qina berjalan ke sebuah taman kecil yang terdapat tempat duduk berhadapan di sana, yang sebelumnya fahri tunjuk.
fahri mengikuti langkah qina yang berjalan di depan nya.
qina duduk di salah satu kursi itu dan yang satunya lagi di duduki oleh fahri.
"kedua orang tua ku sudah tidak ada lagi, mereka meninggal karena sebuah kecelakaan mobil. saat itu usia ku baru saja menginjak dua tahun, kaka juga baru saja berusia sepuluh tahun kala itu. " qina mulai bercerita.
"lalu setelah kecelakaan itu kami di asuh oleh paman dan bibi. setelah satu tahun bersama mereka aku dan kaka secara tidak sengaja melihat paman dan beberapa anak buahnya sedang bertransaksi barang ilegal dengan seseorang yang juga membawa beberapa anak buah.
mereka menyadari keberadaan kami yang tengah bersembunyi di balik sebuah tirai.
flacehback on
"bawa mereka kemari" perintah gama(paman qina)
salah satu anak buah gama dengan segera menghampiri tirai dimana qina dan kakaknya bersembunyi. dengan kasar anak buah gama menyeret qina dan kakaknya aulia.
"gama" seru seseorang yang tengah duduk di hadapannya.
gama yang semula melihat anak buahnya yang sedang menyeret qina dan aulia langsung mengarahkan pandangan nya pada orang di depan nya.
"jangan bersikap kasar pada anak-anak" lanjutnya lalu berjalan ke arah dua anak kecil yang sedang sangat ketakutan itu.
"berikan gadis ini kepada ku maka bukan hanya barang mu saja melainkan surat ajuan kerja sama antar perusahaan kita yang kau ajukan akan ku setujui. " ucapnya yang sama sekali tak melihat pada gama dan malah mengusap lembut wajah gadis kecil bernama qina.
"te.. tentu saja david, kau boleh membawanya bersama mu. " dengan semangat gama menyetujuinya, kesempatan emas itu sangat tidak mungkin untuk di tolaknya.
bagaimana mungkin dia bisa menolak kerja sama dengan perusahaan terbesar di negaranya itu.
"baiklah sekarang juga aku akan membawanya bersama ku" david merebut alqina dari pangkuan aulia.
"tidak tuan, jangan bawa adik saya" mohon aulia sambil berteriak histeris.
aulia juga tidak tega melihat adiknya terus menangis dan meronta-ronta di pangkuan david.
"jika kamu mau, ikutlah juga dengan ku. kau mau? "ucap david lembut.
dengan ragu aulia mengangguk mengiyakan ajakan dari david.
setelah semua urusan nya selsai dengan gama, david dan semua anak buahnya termasuk qina dan aulia bergegas untuk pergi meninggalkan rumah kediaman gama.
"tuan maaf sepertinya qina buang air besar dan saya harus membersihkannya dulu. " ucap aulia sebelum mereka melangkah pergi meninggalkan rumah itu.
"tentu saja sayang, kau boleh membersihkan adik mu dulu, kau juga boleh membawa apapun yang kau mau di sini. " lembut david.
dia memang tampak sangat menyayangi anak-anak tapi tidak sampai seperti itu. setelah dia melihat bayi kecil nan cantik di pangkuan kakaknya dia seperti ingin memiliki bayi kecil itu menjadi miliknya.
aulia memapah adiknya yang masih berusia 3 tahun itu ke sebuah kamar kecil yang di sediakan pamannya untuk dirinya dan qina.
awalnya dia memang membersihkan qina, namun kemudian dia berfikir.
"ya allah aku sangat takut dengan tuan itu, apa yang harus ku lakukan sekarang" aulia menangis ketakutan di dalam kamar itu.
"aku harus membawa qina kabur sekarang. "
aulia membaya sedikit sekali perlengkapan bayi untuk qina dan hanya membawa satu pasang baju ganti untuk dirinya sendiri. dia membawa qina ke bawah menggunakan lif pembuangan sampah yang berada di dekat kamarnya.
setelah itu dia mencari jalan keluar dan akhirnya dia menemukan jalan yang tidak di jaga oleh anak buah paman nya.
dia berlari meninggalkan rumah mewah itu dengan menggendong qina di pangkuannya, sampai akhirnya dia sampai di pingir hutan yang rimbun.
"aku harus kemana setelah ini ya allah? jika aku masuk hutan aku takut akan ada hantu dan hewan buas di sana tapi jika tidak aku juga takut paman akan menemukan ku." aulia menangis sesenggukan.
qina yang melihat kakaknya tengah menangis mengusap air matanya dengan tangan kecil nan lembut miliknya itu.
"kenyapa kaka menyangis" tanya qina polos.
"kakak tidak apa-apa sayang. "
lalu tak lama aulia mendengar deru mobil yang mendekat ke arahnya. dengan segera aulia membawa qina ke dalam hutan sampai ia tak sadar bahwa boneka kesayangan qina terjatuh di pinggir hutan. ia takut jika itu adalah gama dan anak buahnya atau mungkin itu david beserta anak buahnya juga.
setelah merasa aman aulia duduk dan menyandarkan tubuhnya untuk sedikit menghilangkan rasa penatnya.
tanpa sadar aulia tertidur di sana begitu juga qina yang berada di pangkuan nya.
setelah kurang lebih 4 jam aulia tertidur tiba-tiba ada sebuah tangan besar yang yang menyeretnya dengan kasar.
"kau ini memang benar-benar anak pembawa sial, setelah kakak ku melahirkan mu hidupnya jadi susah dan melarat." kesal gama.
"aku tidak mengerti kenapa dia sangat mencintai ayah mu yang miskin itu. jika bukan karena kakak aku sama sekali tak mau mengasuh seorang anak dari pria sialan itu. "
gama membungkukan tubuhnya sejajar dengan aulia.
"dan sekarang kau mengacaukan semuanya aulia. " gama memegang erat dagu aulia
"semua usaha ku untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan david jadi gagal, bahkan kerja sama ilegal yang sudah terjalin lamapun telah diputuskan secara sepihak olehnya. " gama menghempaskan dagu aulia yang sebelumnya ia cengkram sangat kuat dengan keras.
gama berdiri setelah mendorong tubuh gadis kecil itu dengan kasarnya sampai qinapun terlepas jatuh dari pangkuan aulia.
"bunuh dia sekarang" suara gama menggema dingin saat dia menyuruh anak buahnya untuk membunuh aulia saat itu juga.
qina terbangun dari tidurnya karena sebelumnya ia terjatuh dari pangkuan aulia.
pada awalnya dia menangis karena merasa sakit di bagian tubuhnya yang terjatuh, tapi kemudian dia terdiam saat melihat kakaknya tengah berteriak-teriak kesakitan karena dipukuli oleh orang-orang bertubuh tinggi besar.
qina berjalan tertatih menghampiri kakaknya yang kini sudah tak bersuara lagi.
"kakak kenyapa? " qina menjatuhka tubuh kecilnya yang kini sudah kehilangan nyawanya.
qina menggoyang-goyangkan tubuh aulia untuk membangunkannya.
"kakak bangun, qinya takut" qina mulai menangis Karena aulia tak kunjung membuka matanya.
berulang kali qina terus mencoba membangunkan aulia tapi tak membuahkan hasil sama sekali.
semakin lama tangisan qina semakin kencang sampai akhirnya gama menjadi pusing karenanya. gama akhirnya menampar qina dengan sangat kemcang sampai qina tersungkur tak sadarkan diri.
flashback off
.
.
Jangan lupa kasih tanda kalo da yang salah ya..
Jangan lupa komen dan vote😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Alqina Kaini Arabela
RomantikaAku tu gak bisa ngdeskrip cerita tapi aku akan coba.. Tarik bafas buang dari bawah.. 🙊 Bismillah.... Alqina kaina arabela.. Gadis baik hati yang berjuang untuk memenjarakan orang yang telah berbuat kejahatan pada sang kaka yang paling dia sayangi ...