5 - THE BEGINNING

69.7K 5.7K 191
                                    

"Sadissss"

"Oh ini buku catetan yang katanya ketinggalan?"

"Kok buku catetan wujudnya kaya bidadari?"

"Alhamdulillah normal juga akhirnya"

"Bang Ale! Liat, adik lo udah ngerti cewe-cewean bang!"

Seperti sedang berada di tempat yang begitu ramai. Teriakan dan seruan dari para anggota Calextro generasi pertama maupun kedua kini memenuhi indra pendengaran dua sejoli yang baru saja menginjakan kakinya di markas Calextro.

Amora menundukan kepalanya begitu dalam. Jarinya kini saling meremas satu sama lain. Ia begitu malu. Mengapa ia harus menuruti perkataan Azgar dan berakhir di markas Calextro.

Sementara Azgar, tangan kirinya masih menjinjing tas milik Amora. Sementara kakinya melangkah menuju ruangan bagian dalam markas Calextro untuk membawa helm hitam fullface dan juga jaket miliknya. Ia tak menghiraukan teriakan demi teriakan yang di lontarkan oleh para sahabatnya.

"Gar, mana buku catetannya? Ko malah jadi cewe yang lo bawa kemari" ucap Ale dengan kekehan mengejeknya.

Azgar mendecak sebal, ia mendekat ke arah Ale.

"Gue cuma mau nganterin pulang doang, kasian anak orang masih nunggu angkot di halte sekolah jam segini" jawab Azgar, yang diiringi kekehan mengejek lagi dan lagi oleh para anggota Calextro.

Kakinya kini melangkah menuju parkiran motor yang berada di markas. Ia mendekat ke arah Amora yang masih mematung di depan motor miliknya.

"Helmnya cuma satu, lo mau pake helm gue?" tanya Azgar kepada Amora yang masih menundukan kepalanya, sementara tangannya kini sibuk memakai jaket kebanggannya. Jaket Calextro.

Amora menggeleng, "Lo aja yang pake, udah yuk buruan! Gue malu banget asli" ucap Amora sembari mendorong-dorong kecil bahu Azgar.

Azgar tersenyum miring, tangannya kini siap untuk memasangkan helm di kepala Amora. Setelah memasangkan helm di kepala Amora, Azgar mulai menaiki motor miliknya.

Sementara Amora, ia sangat terkejut dengan perlakuan Azgar yang begitu tiba-tiba. Untungnya, helm milik Azgar beraroma sangat wangi. Sangat wangi hingga Amora ingin menghirup aroma helm ini sepanjang waktu. Aromanya persis seperti aroma tubuh Azgar sekarang.

"Malah bengong, naik! Keburu malem" ucapan dari Azgar membuat Amora tersadar.

Ia menaiki motor Azgar dengan bantuan tangan Azgar yang menopangnya. Mereka mulai keluar dari area markas bersamaan dengan suara-suara ricuh dari para anggota Calextro. Azgar dan Amora tak sadar ada sepasang mata yang menatap tajam ke arah mereka melalui jendela besar yang berada di markas.

Di tengah perjalanan, Azgar mulai mengeluarkan suaranya.

"Lo mau makan dimana?" teriak Azgar sembari mengendarai motor.

"Hah??!!" jawab Amora. Kalian semua pasti pernah merasakan jadi Amora, bukan? Hal yang paling menyebalkan adalah diajak bicara ketika sedang berada di motor.

Azgar mendecak sebal, "Lo mau makan apa? Dimana?" teriaknya lagi.

Amora masih juga tak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Azgar.

"Oh, iya deh" jawabnya asal.

Azgar terkekeh kecil, apanya yang oh iya deh? Pikir Azgar.

Azgar menggeleng-gelengkan kepalanya sementara bibirnya kini tak berhenti membuat lengkungan kecil. Ia mulai memperlambat laju motornya. Kepalanya kini sedikit menoleh ke arah samping kiri untuk berbicara dengan Amora.

AZGARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang