Di dalam mobil itu, tak ada lagi percakapan yang berlangsung, setelah Johnny menelpon seseorang untuk meminta bantuan. Sepertinya seseorang yang ia kenal dengan baik? Namun bukan orang agensi atau bahkan membernya. Tak mungkin, karena kekasihnya ada disana.
Hingga mereka berhenti di sebuah basement apartemen sederhana, tak terlalu jauh dari gedung SM. Hanya berselang lima belas menit.
" Ayo turun ", ujar Johnny.
Baekhyun yang masih mengenakan jaket milik Johnny, mendorong pintu mobil hitam itu. Seketika bau dari basement yang khas dengan mobil, membuat perutnya sedikit rewel.
" Hmph! ", ia tiba-tiba mual.
Johnny yang melihatnya langsung sedikit berlari menghampiri Baekhyun.
" Kau tak apa? "Baekhyun mengatur nafasnya perlahan, mengangguk dan tersenyum cantik seperti biasa. Ia tak ingin Johnny melihat jika ia terkadang akan merasakan mual karena beberapa bau tertentu. Ia takut hanya akan semakin membuat Johnny risih.
" Ayo masuk ", ajak Johnny yang melangkah dahulu. Tak perlu takut jika ada orang yang melihatnya, toh, ia bersama lelaki. Tak ada yang tahu orientasi Johnny juga.
Mereka berdua menaiki lift, menuju ke lantai sepuluh. Seolah Johnny sudah sangat hafal seluk beluk apartemen ini, bahkan ia juga memiliki kartu rumah itu.
Dengan sekali gesekan, pintu apartemen itu terbuka. Menampilkan ruangan sederhana, yaitu ruang tamu kecil di sisi kiri, dapur sisi kanan, satu kamar tidur, dan kamar mandi.
" Ini apartemenku yang dibelika oleh Ayah saat masih trainee. Maaf jika terlalu sempit ", ujarnya sembari membuka kamar tidur, menyalakan lampunya.
" Tak apa, ini lebih bagus dari milikku dan Jennie, hehe "
" Jennie? ", Johnny menoleh pada Baekhyun.
" Sahabatku dari kecil "
Johnny sedikit heran.
" Bukankahㅡ kau punya tujuan lain kalau begitu? "Mulut Baekhyun sedikit terbuka, merasa jika Johnny seolah mengusirnya dengan kasar. Atau lebih tepatnya masih tak bisa menerima keadaan ini.
Ia memaksakan senyum.
" Ibuku mengancam jika aku tak akan pernah mendapat kesempatan kembali jika Jennie membantuku "Johnny terdiam.
" Ibumu tahu? "" Hanya tentang bayi ini. Tapi tidak tentangmu "
Kini giliran Johnny yang merasa tak enak.
Baekhyun yang merasa kata-katanya bisa menyakiti perasaan Johnny, langsung menampilkan wajah bingung.
" Aㅡah, maksudkuㅡ "" Kau sudah makan? ", tanya Johnny mengubah topik. Berjalan menuju dapur dan mengecek apakah kompor dan air masih bekerja dengan baik.
" Belum ", jawab Baekhyun sembari meletakkan koper dan tasnya di kursi ruang tamu.
" Temanku sudah mengisi keperluan di kulkas, kau ingin makan apa? "
Baekhyun tersenyum simpul, tak menjawab, namun menghampiri Johnny yang masih menahan pintu kulkas agar tetap terbuka. Lalu lelaki mungil itu memiringkan kepalanya dibawah lengan berotot Johnny, mengintip isi kulkas dengan menggemaskan.
" Aku bisa membuat doenjang jjigae atau sup ayam ", lirihnya seperti seorang profesional.
" Kau bisa memasak? "
Baekhyun mendongak menatap Johnny.
" Hn! ", dengungnya lucu. Cukup membuat Johnny berdeham dan memalingkan wajahnya.Baekhyun kembali berdiri tegak, lalu mengambil alih kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan yang ia perlukan. Memisahkan dan membagi antara bahan untuk tofu dan ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Angel (Johnny Suh × Byun Baekhyun)
Fanfiction"Aku janji akan pergi dari sini, ketika keluargaku mau menerimaku lagi"