Junkyu cepet-cepet keruangan BEM yang jaraknya terpaut cukup jauh dari perpustakaan kampus, waktu dia sampai didepan ruangan BEM udah keliatan Hendry ama Xiaojun sejoli yang sibuk nyariin dia. Batinnya udah khawatir kalau aja kena amuk, dia sebagai sekertaris ngegantiin bang Soonyoung seharusnya ngak boleh semena-mena sama tanggung jawab.
"Hendry, sorry tadi hp gue mati." Junkyu deketin dua orang itu, Hendry masukin hpnya udqh bisa di pastikan pasti notifikasi hpnya bakal jebol.
"Yaudah masuk aja yang lain juga baru dateng."
Junkyu pun masuk, disitu udah keliatan para anggota BEM. Dan wakil sekertaris dia si San "Eh, tapi bayangin ya." itu yang ngomong Jisung.
"Kaga ah males." Ryujin authotune dengan muka juteknya.
"Ah rese lo." Jisung nyenggol pundak Ryujin.
"Lagian lo gabut banget, orang udah bahas gimana bisa idup di Mars lo masih asik ngrecokin FISIP." Ryujin ngalihin wajahnya keliatan banget kalo udah ngambek.
"Kenapa." Junkyu duduk sebelahnya San.
San yang di sebelah Junkyu deketin duduknya coba bisik-bisik "Katanya Ryujin lagi suka anak FISIP."
"Anjir beneran Jin." Junkyu langsung kaget, kalo berita ini bocorkan bisa trending satu kampus seorang Ryujin yang terkenal cewe paling di cari suka sama orang.
"San, bego. Gue suruh diem juga." Ryujin ngamok sambil nodong pisau yang di gituin senyum doang.
"Yok udahkan semuanya berantemnya, kita mulai rapatnya nih." Hendry langsung duduk, Xiaojun bagiin lembaran fotocopy proposal mereka "Semuanya kebagiankan kalian baca dulu ini proposal sementara kalo ada yang pengen di sampein ngomong." Hendry ngasih tunjuk keatas proposalnya.
"Gue kasih waktu 3 menit." selesai ngomong gitu satu ruangan langsung hening sampai-sampai suara jam bisa kedengeran di telingga mereka, semua anggota fokus baca proposal itu. Mereka ngak mau ada kejadian yang bikin hancurnya acara.
"Udahkan." Hendry ngomong sambil buka lembaran bagian urutan kegiatan "Jadi ini nanti setiap break kita kumpul di titik awal, bakal ada breafing yang di isi laporan tiap panitia acara."
Jisung ngacungin tangan karena ada yang janggal di hatinya "Ini nanti breafingnya kita berapa lama, motong waktu istirahat ngak." Jisung selaku konsumsi cukup kerepotan karna yang dia handle di acara kali ini nanti cukup banyak.
"Oh ya gue belum bilang, breafingnya ngak sampe sepuluh menit." Hendry jeda omongannya buat mikir bentar "Mungkin malah hanya 5 menitan, waktu segitu harusnya cukup soalnya yang lima menit kepotong ama perjalanan di tempat kalian ke titik awal."
"Ini nanti gue yang dokumentasi kalo ngak da kegiatan boleh-bantukan." entah angin dari mana lino tiba-tiba ikut angkat suara.
"Kelarin tugas kalian dulu." Xiajun yang langsung ngomong karena udah tau maksudnya Lino.
"Jun jan galak-galaklah." Lino yang ngeles sebenernya bikin satu ruangan ogah-ogahan tapi gimana pada ditahan keinginan untuk menghempaskan keudara.
"Kita nyimak aja ya." San yang ngomong kearah Junkyu, Junkyu yang di gituin juman bisa ngangguk karena ngak mau terlibat perdebatan antar manusia.
Sorenya rapat itu baru kelar emang cukup lama tapi mulainya rapat sekitar jam 2 jadi itu waktu yang pas buat apa yang mereka buang, semuanya pun langsung pergi. Lino udah ngandek pundak Jisung keluar, Ryujin keluar bareng San, Xiajun izin duluan tadi ada kelas, trus Eric ama Mark ngak bisa ikut rapat karena ada acara lomba, trus Jaehyuk katanya mau jemput orang di bandara.
"Kyu lo masih deket sama Haruto." Hendry nanya sambil duduk di sofa, kakinya pegel dari tadi berdiri gegara Lino.
"Ngak juga, lo kenapa nanya begituan." bukan hal yang ngagetin buat Junkyu kadang juga banyak yang milih nanya soal Haruto ke Junkyu dari pada ke Jungwoo, padahal belum ada sebulan Haruto terhitung ngampus di sini. Tapi orangnya udah kaya primadona kampus padahal orangnya kang molor ma sambatan gitu ke dia.
"Lo jangan deketin dia." Junkyu diem tanggannya yang tadi mau masukin leptop ke henti, Hendry kalo ngomong gini berarti udah ada yang ngak beres. Bukan, bukan kelakuan Hendry yang ngak beres tapi situasa mendatang yang akan terjadi.
Hendry tu kadang kayak cenayang. Dulu pernah masa jabatan bang Rowoon dia usul manggung nya jan Authdoor dan bener aja siang itu hujan angin sampai acara berhenti 1 jaman. Kadang pada mikir mungkin itu alasan Hendry di Jadiin Ketua BEM yang padahal dia ngak begitu ada sifat buat ngatur orang.
"Ngak ah, percaya sama lo musrik." Junkyu masukin leptopnya trus cabut gitu aja ninggalin Hendery tanpa pamitan.
"Anjrit tu bocil bilangin juga." Hendery reflek berdiri agak kesel dia tapi karna mager pilih balik rebahan di sofa.
.
-On behalf of The Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!-
Pria bermata tajam itu berdiri dari duduknya, akhirnya perjalanan panjang yang dia lalui berakhir juga. Sekarang dirinya telah berada di Indonesia dan akan bertemu dengan orang yang selama ini dia cari.
"Kapan Kak Yoshi sampai." tanya Jaehyuk pada lelaki bertubuh lebih kecil sampingnya, kedua jemari mereka bertautan sedari setengah jam yang lalu. Tapi atensi keberadaan lelaki bertubuh besar itu di acuhkan oleh benda tipis yang membuatnya sedikit menggerutu.
"Tunggu bentar." ucap yang satunya masih sibuk memegangi hp.
"Dari tadi aku juman liatin kamu main hp." Jaehyuk akhirnya ngungkapin isi hatinya "Apa kau tidak kasihan pada kekasihmu ini."
"Kalo kamu bosan liatin aja muka ganteng aku." Sa ae lu Sa, ngak takut apa itu jantung Jaehyuk dugun-dugun lo gombalin gitu.
Jaehyuk hanya tertawa melihat respon yang di buat Asahi, kemudian ia menggoyang-goyangkan kedua jemari yang mereka tautkan. Bahagia Asahi adalah kelemahan untuk jantungnya.
Dari kejauhan terlihat seorang pria memasuki bandara dari pintu ke arah pesawat, Asahi yang melihat itu sontak berdiri dan melupakan tautannya dengan Jaehyuk begitu saja "Itu dia." tunjuknya kemudian berlari kearah Yoshi seperti adik kecil yang berpisah dengan abangnya cukup lama.
Asahi memeluk Yoshi begitu erat berbeda dengan Jaehyuk yang baru menemui Yoshi dia memeluk lelaki itu sekedarnya melepas rindu, ia tau pertemuan mereka nanti tidak akan lama.
Pelukan berakhir keduanya pun pergi meninggalkan tempat pertemuan tersebut. Berjalan menuju keluar bandara, ke arah parkiran. Asahi dan Yoshi masuk kedalam mobil ngak kayak Jaehyuk yang lagi sok asik masukin koper.
"Lama ngak ketemu, Jepang gimana kabarnya Kak." itu Jaehyuk yang nanya pas mereka udah di dalam mobil, dia yang nyetir. Asahi duduk di sebelahnya sedangkan Yoshi dia duduk di bagian penumpang.
"Ngak da perubahan kok sejak lo terakhir main ke sana." Yoshi njawab santai, sebenarnya dia udah tau kemana arah pembicaraan Jaehyuk. Pasti ngak jauh-jauh dari pekerjaan.
"Bang Junkyu kira-kira kaget ngak ya ketemu sama Kak Yoshi." Raut muka semua orang di mobil tu langsung berubah serius ngak jauh beda dengan raut muka Jaehyuk yang ngelihat pantulan wajahnya sekilas di mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Of Memories [Harukyu]
Teen FictionSebagai dokter adalah kewajiban bagimu menyelamatkan sebuah nyawa tapi tidak dengan luka yang telah tergores begitu dalam. "Tidak ada kebahagiaan yang abadi di dunia ini, terimalah takdirmu haruto."