|01.|

1.5K 134 14
                                    

Happy reading~




"Sahurrr."

"Bangun woy!!."

"Sahur kagak lo?"

"Bentar lagi imsak, kalian besok kagak mau puasa apa?!" Diawali suara teriakan heeseung yang mengalahkan suara toa dimasjid.

"Woy bangun, 30 menit lagi imsak!"

"Heh bangun lu pada!!"

"Dah lah,seterah kalian mau sahur apa kagak. Habis suara gue teriak-teriak." Kesal heeseung lalu segera turun kebawah untuk makan sahur dengan seorang diri.

Cek cek imsak tinggal 15 menit lagi.

Setelah terdengar suara pengumuman dari masjid, tak lama kemudia terdengar suara ribut dari lantai atas. Mari kita lihat apa yang sedang terjadi.

Kamar 1

Brukkk

Gubrakkk

Brukk brukk

"Minggir jake gue mau lewat!" Teriak Jay kepada Jake.

Brukk

"Aduhh, lo tuh yang minggir gue dulu yang buka pintu!!" Sahut Jake gak mau kalah.

"Gue yang duluan!"

"Gue!"

"Gue!"

"Gu-"

"Bang jay sama bang jake jangan didepan pintu, iki mau keluar." Teriakan mereka terhenti saat melihat ni-ki sudah berdiri dibelakang mereka berdua. Dengan mata setengah terpejam dan rambut yang berantakan. Mereka berdua tidak menyahut ucapan ni-ki dan malah kembali teriak mengatakan siapa yang duluan keluar.

"Eh enak bener lu, gue dulu yang keluar. Minggir Lo." Jay mendorong Jake kesisi kanan pintu. Jake yang tidak terima turut mendorong Jay juga kearah berlawanan.

"Gue dulu!"

"Gue!"

"Udah, stop! Ngalah dong sama yang muda!!" Kesal ni-ki yang mulai jengah melihat pertengkaran mereka berdua.

"Gak!" Kompak mereka berdua menjawab dan kembali saling mendorong satu sama lain. Pada akhirnya Ni-ki menerobos diantara mereka berdua, dikarenakan pintu kamar yang sangat kecil membuat mereka bertiga terjebak dipintu kamar.

Akhh

"Kenapa kaki gue lo injak bego!" Pekik jay

"Lo dulu narik rambut gue!" Jawab Jake

"Gak sengaja gue reflek tadi."

Akhh

"Sakit nyet!"

"Huwaaa bang hee, tangan iki kejepit." Suara tangisan ni-ki terdengar begitu kencang, membuat jay dan jake panik dan berusaha untuk menenangkan ni-ki.

"Gak bang, bukan gue yang ngejepit tangan iki."

"Ssttt tenang ki jan nangis."

"Duh berenti dong ki nangisnya ,ntar kita gak diberi jatah makan ama bang hee."

"Lu sih jay."

"Kok gue, lo tuh yang nggak mau ngalah."

"Gara-gara lu ki-..."

"Huwaaa..."

"Lah kok makin kenceng sih nangisnya." Panik jake mendengar tangisan ni-ki yang makin kencang.

"Jay jake!!"

"Ampun bang." Teriak mereka berdua kompak.






Kamar 2

"Bang hee, kok kagak bangunin kita sih. Unoo bangun dong kamu sahur gak." Ucap jungwon sambil menepuk pelan pipi sunoo.

"Bentar won masih ngantuk nih, 5 menit lagi." Jawab sunoo dengan mata yang masih terpejam.

"Gak ada 5 menitan,bangun unoo imsak tinggal 15 menit lagi."

"Ha serius won,tungguin unoo mau cuci muka dulu yak." Segera sunoo turun dari tempat tidurnya tapi saat melangkah kakinya malah terlilit selimut alhasil-

Brukk

"Aaaa pinggang unoo encok."

"Huwaa uwon bantuin unoo."

"Bwahahaha..." Bukannya bantuin sunoo, jungwon malah ngakak ngeliat tubuh sunoo yang juga kelilit selimut persis sekarang mirip dugong.






Kamar 3

Terlihat seseorang yang masih bergulung meringkuk dibalik selimut tebalnya. Tak ada tanda pergerakan apapun untuk beberapa saat, sampai pada akhirnya dia membuka matanya perlahan dan duduk sambil mengumpulkan kesadarannya.

"Wah parah nih bang hee kagak bangunin gue. Jam berapa sih sekarang." Gumam sunghoon sambil melihat jam di dinding kamarnya dan heeseung. "What 15 menit lagi imsak!" Ucapnya setelah melihat jam dan segera mencuci mukanya. Setelah selesai, langsung ia turun kebawah untuk makan sahur bersama yang dengan waktu yang tersisa beberapa menit lagi.

Tapi saat dibawah cuma wujud heeseung yang keliatan, yang lain pada kemana? Masih molor apa udah pada sahur, wah tega mereka kagak bangunin gue. Itulah yang ada dipikiran sunghoon sekarang.

"Bang hee yang lain udah sahur duluan ya?" Tanya sunghoon penasaran.

"Belum mereka masih di-..." Ucapan heeseung terpotong saat mendengar keributan diatas tangga.

"Woy cepat! Bentar lagi imsak."

"Bang hee ama bang hoon jangan diabisin dulu makanannya, kita belum pada makan!"

"Minggir gue dulu duduk disamping bang hee!"

"Uwon jangan tinggalin unoo!"

"Huwaaa tangan iki sakit."

"Diam!! Cepat duduk." Teriak heeseung jenuh ngeliat kelakuan mereka dan membuat mereka segera mengambil tempat duduk masing-masing. Saat mereka hendak mengambil nasi, terdengar suara adzan subuh dari masjid alhasil mereka semua kagak jadi makan kecuali heeseung.

Tbc





Hay aku bawa cerita enhypen edisi ramadhan nih,xixixi.
Maaf nih ya kalo ceritanya garing.

Semoga suka❤

【Ramadhan With ENHYPEN】 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang