𝐌𝐚𝐫𝐚𝐡𝐚𝐧

117 16 0
                                    

Happy Reading❤️


"Hiks...hiks...hiks..." tangis Matahari, ia merasa ketakutan karena teror tadi. jujur ia sangat takut dengan darah , karena saat kecil ia melihat darah seekor tikus di lantai kamar nya dan dia menangis kencang. aneh, itu yang membuat ia benci dengan tikus darah.

"aduh non jangan nangis kasian dedeknya, saya telfonin den Arga ya" ucap bibi Wati, Matahari tak menjawab dan hanya menangis di lantai dengan bersender kasur. tadi bibinya membawanya ke kamar dan memberinya minum air putih semoga bisa tenang ,namun Matahari masih menangis dan bibi segera menelpon suami dari majikan nya.

"non tuan gak jawab telfon nya mungkin masih ada kerjaan ,bibi temenin sampai non tidur ya" kata bibi, Matahari hanya menjawab dengan anggukan.

Di lain tempat

Kantor...

"Pak Arga ada yang mencari bapak" ucap sekretaris yang bernama Rina
"suruh masuk saja" jawab Arga
"baik pak" kata Rina
"Halo Arga" sapa Mawar
"ngapain lo kesini, pergi lo" ucap Arga sinis
"kak Arga aku kesini mau minta tolong anterin ke mall, aku mau beli hadiah pernikahan kalian aku gak tau selera istri kamu dan aku traktir kakak mau ya pliss" bujuk Mawar
"hm" jawab Arga, mau tak mau ia harus menyanggupinya.

Kamar...
"Bibi disini aja, temenin aku takut bi" ucap Matahari
"iya non bibi di sini, yang sabar ya non" jawab bibi Wati seraya memeluk majikanya, ia merasa iba melihat majikannya se hancur ini gara-gara teror itu, mata merah rambut kusut itulah keaadan Matahari saat ini.

Mall...
"Kakak pilih mau yang mana" kata Mawar
"gue ambil ini aja" jawab Arga seraya menunjuk Tas model cewek dari brand terkenal ,ia berfikir akan cocok jika dipakai istrinya nanti.
Mawar pun hanya mengangguk, lalu membayar nya dan mengirim pesan ke anak buah nya untuk memotret mereka diam-diam
Cekrek

Ting
Ada satu pesan masuk di hp Mawar, anak buah nya mengirim sebuah foto saat mereka sedang belanja di mall.
Lalu Mawar segera mengirimkan foto tersebut ke Matahari...

Kamar...

Ting...
Suara pesan masuk dari hp Matahari, ia sudah menyimpan kontak Mawar

Mawar

Send picture

Matahari

Jadi, kalian selingkuh di belakang aku

Mawar

Read

"Bibi kak Arga bi jahat" ucap Matahari seraya menunjukan foto tadi
"coba non tanya nanti sama tuan ya, mungkin hanya salah paham istirahat ya non kasian dedeknya" jelas Bibi Wati.
"iya bi" jawab lesu Matahari
Lalu ia segera tidur, dan bibi melanjutkan pekerjaannya.

Malamnya...

"Sayang aku pulang" teriak Arga
"loh den Arga sudah pulang, tadi non nangis-nangis terus den tadi ada teror di rumah di tambah foto den Arga lagi jalan-jalan di mall" jelas bibi Wati
"Teror apa bi?, terus jalan-jalan, ini salah paham" kata Arga
"ini den" jawab bibi Wati seraya memberikan kertas teror tadi siang
"wah ada yang gak bener nih, gue harus ngomong sama papi" kata arga dalam hati
"makasih ya bi, nanti saya jelaskan ke Matahari" kata Arga lalu ia pamit untuk ke kamar.

Kamar...

"Sayang aku pulang, kamu kenapa?" tanya Arga
"Kak Arga jahat, tadi aku kena teror kakak malah asik-asikan jalan-jalan sama selingkuhan" jawab Matahari menunduk untuk menahan nangis nya
"aku gak tau ri kalau kamu kena teror, kamu juga gak ada telfon aku, untuk jalan-jalan ke mall itu Mawar ajak aku buat beliin kamu hadiah" jelas Arga
"gak kakak bohong tadi bibi udah telfon tapi mana kakak gak ada jawaban satu pun, aku benci sama kakak" ucap Matahari dengan tangis nya, yang sudah tak tahan keluar
"KAMU GAK MAU DENGERIN PENJELASAN AKU DULU, TERSERAH KAMU MAU PERCAYA ATAU GAK SOAL TELPON OKE AKU MINTA MAAF TAPI KALAU SOAL FOTO ITU SALAH PAHAM, CAPEK AKU RI BARU PULANG KAMU MALAH NUDUH YANG ENGGAK-ENGGAK" bentak Arga lalu keluar kamar seraya banting pintu kamar
"KAK ARGA" teriak Matahari, lalu mengejar suami nya itu sampai ruang tamu, bibi pun kaget mendengar suara bentakan dan ia segera keluar dari kamar.

"kak Arga jangan pergi, aku takut karna teror" bujuk Matahari seraya memegang tangan Arga
"Lepas, gw gak mau sama lo yang chilldish pikirannya" jawab Arga sinis
"aku gak chilldish, kakak yang chilldish" ucap Matahari
"KAKAK TAU GAK, YANG NEROR AKU,AKU RASA MAWAR KAK ARGA JAUHIN MAWAR PLIS" teriak Matahari
"APA LO BILANG, JANGAN ASAL NUDUH KALAU GAK ADA BUKTI GUE MAU PERGI " bentak Arga, lalu ia berjalan ke arah pintu dan Matahari bertanya dengan keras,
"SEKARANG KAKAK PERCAYA AKU, ATAU MAWAR PILIH KAK PILIH" teriak Matahari dengan menangis
Arga yang mendengar itu berhenti sejenak
"gue pilih Mawar" jawab Arga, setelah mengatakan itu Arga pergi,
"kakak Jahat, TUHANN AKU CAPEK MAU NYERAH"ucap nya sedikit berteriak dengan menangis
"non gak papa?, sini bibi antar ke kamar yang sabar ya non" ucap Bibi Wati.

Markas D'Mantrix...

"weshh tumben bro kesini, lesu amat tu muka" ucap Dion teman gengnya
"bacot diem" jawab Arga
"ada masalah ga?" tanya Kipli
"hmm sama Matahari" jawab Arga
"selesai in baik-baik bro, jangan egois terus lari dari masalah inget dia cewek dan ibu hamil gak boleh sampai stress atau depresi bisa bahaya buat bayinya" jelas Kipli
Arga pun termenung karena kata-kata dari Kipli...

Cr pinterest, bayangin aja nangis nya Matahari gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pinterest, bayangin aja nangis nya Matahari gitu...

HMMM BRANTEM NIHH...
pliss baikan:))
BERSAMBUNG...
다음 부분에서 뵙겠습니다❤️
Salam pacar tae💜

𝓐𝓴𝓾 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓰𝓪𝓭𝓲𝓼 𝓵𝓾𝓰𝓾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang