Dan Terjadi Lagi

10 3 0
                                    

Sampailah Karla di suatu jalanan sempit. Dia kehilangan jejak kakaknya, namun dia berbisik dalam hati...

"Kayak kenal sama tempat ini, tapi kok bisa ngerasa begitu ya?" gumam Karla dalam hati

Saat sedang asik bergumam, ada seseorang yang memukul Karla dari belakang. Karla pun langsung tak sadarkan diri dan di bawa ke sutau tempat. Saat Karla bangun, dia merasakan sesuatu aneh telah terjadi. Dia dikelilingi oleh banyak sekali pria bermuka seram dan haus darah. Tangannya terikat di sebuah tiang. Kakinya gemetar dalam posisi berlutut. Tubuhnya tak berdaya. Dia bingung dengan apa yang sedang menimpanya.

Dari kejauhan datang seorang pria tua renta yang berjalan dengan menggunakan tongkat. Pria itu mendekat dan mendekat. Betapa terkejutnya Karla saat melihat wajah pria itu. Tidak lain tidak bukan adalah ayah kandungnya sendiri. Pelaku kekerasan serta pembunuh ibu kandung Karla yang selama ini menjadi buronan polisi dan dikabarkan meninggal ternyata masih hidup. Ternyata, dialah dalang dari terpisahnya Kevin dan Karla belasan tahun lalu. Selama ini, ayah kandung Karla bukan hanya seorang pemabuk, melainkan juga merupakan ketua dari sekumpulan bandit yang paling ditakuti di area itu. Kumpulan bandit itu biasanya suka menculik anak kecil, mempekerjakan, menjual organ mereka, serta kadang membununya. Kevin ternyata selama ini ditahan oleh ayahnya sendiri, diberlakukan secara kasar, sehingga mengalami gangguan jiwa dan kehilangan kemampuan berbicaranya.

"HEY LEPASIN, DASAR BIADAB!!!" teriak Karla yang masih terikat di tiang

"Karla, Karla... Ternyata selama ini kamu masih hidup. Selamat menikmati pertunjukan ini," jawab ayah kandungnya itu dengan kejam

Dari samping kiri Karla, muncul tiga dua orang sedang memegang kedua tangan Kevin. Mereka membantingnya hingga terhempas ke tanah.

"KAK KEVIN!!! KAK!!! INI KARLA KAK!!! BANGUN!!!" teriak Karla histeris

Tanpa sepatah katapun, kedua orang itu mengangkat tubuh Kevin, mengambil parang, kemudian menusuk dada kiri kakak kandung Karla itu di depan matanya sendiri. Kevin yang tak berdaya kemudian tergeletak dengan darah mengalir sampai membanjiri sekujur tubuhnya.

Karla terdiam, hanya bisa meratapi kakaknya yang harus mati tak berdaya di depan matanya sendiri. Karla kemudian berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya. Sosok seorang kakak yang selama ini menyayanginya harus mati sia-sia oleh ayah kandungnya sendiri.

"GAK! GAK MUNGKIN!!! INI GAK MUNGKIN!!!" teriak Karla histeris yang masih tidak percaya akan apa yang baru saja terjadi

Karla masih mencoba melepas ikatannya sambil berteriak histeris. Dia tahu bahwa dia akan menjadi korban selanjutnya dari kebrutalan ayah kandungnya. Tiba-tiba saja, terdengar suara tembakan yang amat keras. Rupanya, sekumpulan polisi telah mengepung tempat itu. Semua anggota bandit tadi panik dan mencoba melarikan diri, tetapi sia-sia. Para polisi bersenjata menangkap kumpulan bandit itu, tak tekecuali ayah kandung dari Karla dan Kevin. Dapat dipastikan, para bandit itu divonis hukuman penjara seumur hidup/hukuman mati karena tindakan keji mereka. Jennifer lah yang ternyata mengikuti Karla saat dia masuk ke dalam jalan sempit itu, meskipun akhirnya Jennifer kehilangan jejak. Jennifer langsung menelepon polisi dan akhirnya berhasil mengepung wilayah tersebut, mekipun nyawa Kevin tak dapat diselamatkan lagi. Sekali lagi, Jennifer menyelamatkan hari sahabat baiknya itu.

Lagu Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang