Di salah satu basecamp yang penuh dengan canda tawa karena lelucon dan keceriaan nya. Tidak banyak orang disana, meski di sebut basecamp tempat ini tidak seperti basecamp anak brandalan. Hanya sebuah kios rapih katanya sih buat mereka ngumpul di waktu luang sebab itu di sebut basecamp.
"uhukkk, uhukkk" Rexy terbatuk-batuk karena sedari tadi ia tidak berhenti menceloteh.
"HAHAHA ADUH MINUN DULU REXY" kata Ocha yang dari tadi mendengarkan cerita Rexy.
"Tau si baksoy kalo ngomong gada rem nya " tambah Raka lalu menyodorkan segelas air ke arah Rexy.
"Yakan Rexy ntar lupa kalo ga di ceritain langsung hehe" ucapnya dengan cengirannya.
Saat mereka sedang asik menertawakan kelakuan Rexy, seorang gadis memasuki basecamp itu, dengan membawa jajanan yang sudah ia beli saat mau menuju ke sini.
"Wahhh Lena tau aja Rexy lagi laper hehe" sambutnya lalu dengan cepat mengambil kantongan yang Lena bawa, yang lain hanya tertawa melihat tingkah temannya itu.
"Eh gimana kalo kita bikin komunitas aja, setuju gak?" Tanya Raka pada yang lainnya, mereka tampak berpikir.
"Boleh juga tuh, kan lumayan kita bisa dapet anggota baru" jawab Ocha sambil mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
"Tapi gimana caranya kita ngajakin orang buat ikut komunitas kita?" tanya Rexy bingung, cantik-cantik rada lola.
"Aduh Rex kan bisa aja kita ajakin temen-temen kita, atau gak anak kelas laen noh ajakin" kata Lena dengan nada lembut, meski nge gas Alena tidak bisa berkata dengan nada kasar.
"yaudah nanti gua yang bikin grup chat nya, gua pulang dulu ya" pamit Raka, lalu ia memberikan tos kepada ketiga temannya, lalu meninggalkan tempat itu bersama motor kesayangannya.
"Eh Ocha sama Alen juga mau ketempat temen, gapapakan Rex?"
"gapapa kok Cha, Rexy juga mau ke tempat temen Rexy"
Lalu mereka bertiga meninggalkan tempat itu, Rexy sebenernya bingung mau kemana. Ia bilang begitu takut Ocha sama Alena ga enak meninggalkan dia sendirian.
"Huftt kemana ya, bosen banget" Rexy menyenderkan kepalanya di stir mobil, ia masih belum bergerak sama sekali dari tepi jalan.
Rexy nampak berpikir sejenak, sampai satu titik ia menemukan tujuannya. Ia langsung menancapkan gas nya untuk bertemu seseorang. Setelah tiba ke tujuannya, ia langsung memarkirkan mobil nya dan mencari sosok yang ingin dia temui.
"nah itu dia, VIANNN" teriak Rexy setelah menemukan orang itu, yang di panggil menoleh dan terkekeh melihat kelakuan temannya itu.
"astaga tu bocah" gumam Alvian, melihat Rexy berlari kecil di lapangan basket yang licin, ia memperingati gadis itu supaya berhati-hati.
"pelan pelan jalan aja ecii, jan lari-lari napa" ucap nya dengan suara lebih keras agar bisa di dengar Rexy, tapi yang di peringatkan tidak menggubris ia masih berlari hingga menabrak badan Alvian.
"awhh, ngapain sih lu disini kan jadi kejedot ntar benjol gimana? mau ganti rugi hah?" gerutu Rexy sambil mencebikkan bibirnya. Alvian menyentil jidatnya membuat Rexy membelalakan matanya.
"Heh lu yang lari-lari gajelas bambang, emang gua disini dari tadi wlee" Rexy menatap Alvian kesal dengan bibir nya sedikit maju.
"VIAN NYEBELIN" teriak Rexy, lalu tanpa aba-aba mencubit pinggang Alvian. Ia meringis kesakitan cubitan Rexy bukan main.
"Aw sakit Rex" Alvian mendorong jidat Rexy dengan telapak tangannya, dan memundurkan sedikit badannya.
"wle dasar, kok lu curang main cubit"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear R
AcakHai, ini cerita pertama aku boleh langsung dibaca kasih kritik saran juga ya. Bingung banget mau masukin deskripsi gimana semoga suka ! jangan lupa vote komen nya yah♡ happy reading !