Bodoh

936 140 20
                                    









Rencana gagal.

Jungwoo dan Jungkook tidak bisa melakukan hal yang sudah mereka rencanakan sejak awal.

Pegawai yang seharusnya mendapatkan shift malam ini tidak bisa datang, dan dengan terpaksa Jungwoo lah yang harus menggantikan nya.

Pun juga Jungkook, Pemuda bermarga Jeon itu juga tidak bisa menunggu Jungwoo bekerja seperti yang sudah dia rencanakan.

Nenek Jungkook harus di larikan ke rumah sakit, sakit jantungnya tiba-tiba kambuh. Membuat Jungkook kelimpungan panik, menyusul sang Nenek hingga dengan sangat menyesal Jungkook harus menunda dahulu rencana senang-senang mereka.

Jungwoo mengerti, dan tak mempermasalahkan hal tersebut. Masih ada lain waktu. Toh dia pasti akan selesai dengan pekerjaannya sampai tengah malam mungkin (?).

Hari ini akhir pekan, biasanya kafe akan kedatangan cukup ramai pengunjungnya.

Dan benar saja, Jungwoo begitu kewalahan melayani para pengunjung seorang diri.

Beruntung, pemilik kafe ikut turun tangan membantunya , ya setidaknya pekerjaannya menjadi  sedikit lebih ringan.


Tepat pukul 12:00 , kafe di tutup.

Jungwoo menarik nafas lelah, dengan langkah gontai Jungwoo berjalan menyusuri jalan setapak seorang diri.



Jungwoo menarik nafas lelah, dengan langkah gontai Jungwoo berjalan menyusuri jalan setapak seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh otot tubuhnya terasa begitu kaku, pegal.
Jungwoo berhenti sejenak dan duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon bunga sakura .

Duduk lesu, sembari mendongak menatap langit malam yang berbintang.

"Aku merindukanmu_"Lirihnya sendu.





.....










"Lain kali jangan mau menerima shift malam! lihat! Wajahmu pucat"

"Aku baik-baik saja Jae~ya.."

"Baik-baik saja apanya? kau hampir tumbang di tengah jalan, untung saja aku ber-inisiatif datang untuk melihat kekasihku"

Jungwoo terkekeh.

"Terimakasih"

"Untuk?"

"Karna sudah ber-inisiatif datang untuk melihatku"

Jungwoo tersenyum tulus, dengan kedua tangan Jaehyun Jungwoo genggaman erat-erat.

"Pokoknya jangan menerima Shift malam lagi, aku tidak mau tau!
Aku sudah berbaik hati ya! Untuk mengizinkan mu bekerja paruh waktu di kafe itu!

Shift siang sampai jam 07:00 itu sudah cukup. TITIK!"

"Tapi_"

"Tidak ada tapi-tapian!"

Jungwoo menghela nafasnya, mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Baik-baik lah ...kau memang Tuan Jung!!-"

Jaehyun tersenyum puas. Tangnanya ter-ulur untuk mengusap Surai sang kekasih gemas.

Setelahnya kembali berjongkok, untuk menggendong Kekasihnya yang kelelahan.










.....

Tempat yang sama.

Malam berbintang yang sama.

Hanya saja hari ini dia sendirian.

Tidak akan ada Tuan Jung lagi yang akan mengomelinya di sepanjang jalan.

Tidak akan ada Jung Jaehyun lagi yang akan memijat kakinya yang pegal , akibat dia gunakan berdiri dan berlarian untuk melayani para pengunjung kafe sampai berjam-jam.

Tidak akan ada lagi Jaehyun yang dapat dia pinjami punggungnya untuk dia naiki lagi.



Tes...

Tes...


Tes...

Tiga air mata Jungwoo menetes tanpa sempat dapat Jungwoo cegah.

Kenangan itu...

Mengapa nampak begitu nyata dan tulus?

Mengapa? _jika benar itu hanyalah permainan belakang Jaehyun, untuk membuatnya jatuh cinta semakin dalam____ Mengapa?


Mengapa Semua nampak begitu nyata?

Hati kecilnya berkata lain.

Hatinya dapat merasakan ketulusan di setiap tindakan, perhatian dan Tatapan lembut di matanya.

Jika benar semua itu di lakukan Jaehyun hanya untuk memperdaya dirinya____

Tetapi mengapa!? Semuanya nampak begitu alami ?, tulus hingga membuat hatinya bergetar merasakan kasih sayang dan cintanya yang begitu besar?

Ataukah?...

Itu karna dirinya yang terlalu naif? menganggap semua perhatian yang Jaehyun berikan kepadanya ___


Bodoh!

"Kau bodoh Kim Jungwoo!  Bodoh!
Siapa dirimu ini?

Apa kau ini orang kaya?

Tidak!

Kau hanya'lah orang bodoh yang miskin-
Seharusnya kau bisa mengontrol hatimu, tak seharusnya orang seperti mu berani menyimpan perasaan kepada Jaehyun yang sempurna itu-"

"Kim Jungwoo! Kau menyedihkan-

Sangat menyedihkan"

Jungwoo tertawa parau,

Beranjak dengan tarikan nafas panjang.

Jungwoo melanjutkan langkahnya menuju ke Apartement minimalisnya.









Jika ada kata-kata yang salah ataupun kurang tepat, tolong di kasih tau ya🙏

Dan terimakasih atas dukungan kalian untuk cerita ini ༎ຶ‿༎ຶ

Semoga cerita ini dapat menghibur Kalian
(づ ̄ ³ ̄)づ

Selamat berbuka puasa;)

OF SHIT ‼️|| JaeWoo || VER☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang