Terpaksa

15 0 2
                                    

Alvaro telah tiba di sebuah gedung sesuai dengan perintah Nicholas, tanpa berpikir panjang ia langsung menerobos masuk ke dalam gedung.
Di sana ia dapat mendengar suara teriakan seorang gadis yang telah membuatnya khawatir setengah mati.
Tanpa di duga ia langsung menemukan yang terduduk di kursi kayu dengan anggota tubuh terikat.
Dengan segera Alvaro membuka ikatan tersebut dan berniat untuk membawa Nathalie pulang, namun langkahnya terhenti saat menyadari ada seseorang bertepuk tangan di belakang.
Alvaro menoleh untuk melihat siapa yang datang, dan di sana ia dapat melihat dengan jelas seorang pria tengah dengan setelan jas abu-abu gelap tengah berdiri di ambang pintu "kau datang juga rupanya" ucap Nicholas dengan senyum smirknya.
Alvaro yakin bahwa pria di depannya lah yang membawanya Nathalie kesini.
Nampak Nathalie bersembunyi di balik tubuh kekar kekasihnya itu, ia takut suatu hal tak diinginkan itu terjadi.
"kenapa kau membawa 'calon istriku' kemari?"Tanpa basa basi Alvaro menanyakan hal sedari tadi ia pendam
dengan menekankan kata 'calon istriku'
Nicholas tersenyum manis mendengarnya.
"karena aku menginginkan calon istrimu"jawab Nicholas santai. Alvaro yang mendengar pernyataan itu langsung membulatkan matanya sempurna.
"jangan terlalu mengkhayal kau untuk mendapatkan Nathalie, karena sebelum aku mati aku akan terus berada di sampingnya dan melindunginya"ucapnya tegas, "mari kita buktikan"final Nicholas lalu menancapkan satu belati tepat di dada Alvaro, Nathalie yang menyaksikan itupun langsung berteriak dan berlari menghampiri Alvaro yang tengah terkapar tak berdaya sambil mencabut belati yang menancap di dada kirinya.
Tanpa di sangka-sangka Alvaro bangkit "aku akan menghabisimu" dengan langkah sedikit lemah Alvaro menghadiahi sebuah tonjokan tepAt di hidung mancung Nicholas.
Pria itu sedikit meringis, namun Nicholas langsung membalas pukulan Alvaro dengan menancapkan satu belati di perut Alvaro.
Seketika itu Alvaro langsung ambruk dengan darah dimana mana.
"kau akan selamat Al, bertahan lah"ucap Nathalie dengan Isak tangis semakin menjadi, dengan sekuat tenaga yang di milikinya, Alvaro mengusap lembut pipi Nathalie"aku mencintaimu"setelah itu tangan yang di buat mengusap lembut pipi Nathalie, kini telah terkulai lemas dan Akhirnya mata Alvaro tertutup.
Nathalie menggeleng tak percaya, seseorang yang telah mengisi hatinya, seseorang yang mampu membuatnya tersenyum, kini telah tiada, hanya untuk menyelamatkan dirinya.
Seketika itu Nathalie mendongak menatap tajam pria yang telah membunuh kekasihnya di depan matanya sendiri.
"kenapa kau tega melakukan itu padaku?"Teriak Nathalie dengan Isak tangis yang tak kunjung mereda.
"menikahlah denganku"jawabnya singkat, mampu membuat Nathalie terkejut "aku tidak akan Sudi menikah dengan pria pembunuh sepertimu yang telah menghabisi calon suamiku "
"baiklah terserah kau jika kau ingin mereka menyusul Calon suamimu itu ke neraka"jawab Nicholas santai sambil menekan tombol di sebuah remote yang di pegangnya, dan dinding yang menjadi penghalang itu pun terbuka dan menampakkan Jessycha dan Hazel.
Nathalie masih tak percaya apa yang ia lihat saat ini, ia masih tak percaya Nicholas Setega dan sekejam ini.
Bagaimana bisa ia membawa sahabatnya dalam masalah ini, ya tuhan apa yang saat ini Nicholas pikirkan."kenapa kau membawa mereka ke dalam masalah ini?" Nathalie masih tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini"apa salahku dan apa salah mereka hingga kau tega melakukan itu?"Nathalie berjalan kearah Jessycha dan Hazel yang telah pingsan dengan tangan dan kaki diikat kebelakang tak lupa pula mulut yang di lakban hitam agar mereka berhenti berteriak.
Nathalie membuka tali tersebut, " menikahlah denganku, karena keselamatan mereka ada di tanganmu"
"baiklah aku akan menikah denganmu, Namun lepaskan mereka terlebih dahulu"
Dengan penuh keterpaksaan Nathalie merelakan diri untuk menikah dengan Nicholas, wanita itu berjanji agar ia tidak di jadikan sebagai pelampiasan nafsu semata oleh Nicholas, ia juga harus berani terhadapnya, jika tuhan telah menyatukan mereka.

💎💎💎

Jessica dan Hazel tengah duduk di sofa ruang tamu yang berada di apartemen.
Mereka tengah membicarakan tentang pernikahan yang akan dilakukan temannya, namun terbesit di hati mereka dimana saat ini Nathalie berada karena sedari tadi ia tak melihat batang hidung nya "apakah kau melihat Nathalie?"
"itu yang akan ku tanyakan padamu, coba cek di kamarnya mungkin ia beristirahat karena besok adalah hari yang sangat melelahkan baginya"
Dengan segera gadis itu menyelinap masuk ke dalam kamar Nathalie, namun ia merasa seperti ada yang mengikuti dari belakang, dengan perasaan tidak enak, hazel membalikkan badan, namun tidak ada seorangpun di belakangnya. Mungkin perasaannya saja.
Gadis itu membalikkan badan kembali untuk memasuki kamar Nathalie, gadis itu berteriak saat mendapati seorang pria tengah berdiri di depannya dengan memakai jubah hitam tak lupa pula tudung kepala yang menutupi sebagian wajahnya.

  Gadis itu membalikkan badan kembali untuk memasuki kamar Nathalie, gadis itu berteriak saat mendapati seorang pria tengah berdiri di depannya dengan memakai jubah hitam tak lupa pula tudung kepala yang menutupi sebagian wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria menutup mulut dan hidung hazel dengan sapu tangan yang sudah di campur dengan obat bius. setelah itu semua menjadi gelap.

###

Tolong vote dan komen ya kak, aku update nya dikit karena ini novel pertama aku.

my husband psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang