Sehari menjelang bulan Ramadan, jam lima sore Kurapika udah siap-siap masak makan malam di dapur. Gon tiba-tiba nongol di sebelah Kurapika yang lagi potong wortel sambil nanya, "Kurapika, tanda datangnya bulan puasa itu apa?""Kodok terbang," latah Kurapika, terus noleh ke anaknya yang malah cekikikan. "Heh anak kecil gak boleh main di dapur, bahaya ada pisau. Sana, jangan dekat-dekat atau kamu mau disunat?"
Gon yang diusir emaknya pun duduk di kursi meja makan. "Ih aku udah sunat ya waktu bayi."
Kurapika melongo dengarnya, tapi ya udahlah Kurapika aja gak tahu dirinya sendiri udah sunat atau belum. "Oya, tadi kamu tanya apa, Gon?"
"Tanda datangnya bulan puasa itu apa?"
"Iklan mardjan," jawab Kurapika sambil lanjut potong wortel. Gon tulis jawaban tadi di buku tulisnya terus tanya lagi, "Oke, terus kalo cara menentukan hari pertama puasa tuh gimana?"
"Menyempurnakan bulan Syaban 30 hari atau cari si hilal."
"Hilal anak siapa?"
"Anak bulan."
"Wah, aku baru tahu bulan punya anak," kata Gon dengan lugunya. Kurapika diam-diam senyum jahil, terus jelasin teori buatannya sendiri pada anak piyik yang naif itu.
"Iya, bulannya hamil di luar angkasa terus punya anak deh, namanya hilal," ujar Kurapika dengan sesatnya, ketularan Killua yang suka baca teori kontrasepsi jadi begini nih.
Killua yang lagi baca manga shoujou sambil tengkurap di kamarnya pun bersin eh kejedot lantai terus misuh-misuh. "Heh siapa nih yang gosipin gue, lagi puasa juga."
Balik ke dapur, Gon cuma angguk-angguk sambil tulis jawaban dari Kurapika di bukunya. "Tanda datangnya bulan puasa sama kayak tanda datang bulan gak?"
"Beda jauh lah. Ya kali perempuan setiap datang bulan harus cari hilal dulu, yang ada kabur tuh anak bulan, resign terus berubahlah jadi anak bawang," jawab Kurapika sambil taruh wortel yang udah dipotong ke dalam mangkuk berisi potongan kentang, buncis, seledri, sama daun bawang.
Hari ini, mama muda kesayangan kita masak sup ayam spesial pengawet untuk anak-anaknya, soalnya udah gak zaman makan micin. Makanya sekeluarga go*loknya awet.
Gon ketawa terus lanjut wawancara, "Kalo tanda datangnya bulan madu apa?"
"Si kelinci bulan panen madu ya jadilah bulan madu," jawab Kurapika, cekikikan lantaran Gon percaya aja sama omongannya. Kurapika sih gak bermaksud bohong, tapi seru aja 'gitu nipu bocah polos nyerempet beloon semacam Gon.
"Gon, tahu gak bulan apa yang bisa berlayar?" tanya Kurapika iseng, tangannya sibuk memotong daging ayam filet pake pisau, iyalah masa pake penggaris.
"Hah sejak kapan bulan bisa berlayar?" Gon garuk kepalanya yang gatal karena jarang keramas, Kurapika mah ketawa aja. "Nyerah deh," kata si unyil. "Apa jawabannya?"
"Sailor Moon :v"
"Lah iya :v" Gon ikut ketawa sambil beresin buku sama pensilnya. "Aku juga punya tebakan buat Kurapika, bulan apa yang paling kamu suka?"
"Hm ... itu lebih terdengar seperti pertanyaan daripada tebakan, bulan apa yang paling aku suka?"
"Bulanja di ramayanti :v"
"Yeh bisa aja si bontot :v"
Habis ketawa, akhirnya Gon mau pamit balik ke alamnya, "Terima kasih ya Kurapika hehe PR aku jadi cepat selesai nih."
"Eh?" Kurapika membatu seketika, hampir aja pisaunya meleset memotong jari tangannya. "Itu ... PR kamu?"
"Iya, udah beres kok, aku ke kamar dulu yah mak, bye!" Gon pun balik ke peradaban, menyisakan Kurapika yang bengong sambil pasang muka bangkong di dapur sendirian.
Sedetik kemudian, ibu kita Kartini lantas lari menyusul anaknya bersama sebilah pisau di genggaman tangannya. Kurapika njerit sembari angkat pisaunya, "Coto makassar eh maksudnya chotto matte, Gooon!"
"Alamak jangan tusuk aku!" Gon yang panik diacungi pisau sama emaknya kabur ketakutan.
"Ya gusti balik sini naaak!"
"Ampun mak jangan sembelih akuuu!"
Akhirnya, mereka kejar-kejaran sementara Killua sama Leorio sekarat karena kelaparan.
***
Rabu, 21 April 2021Besok insya Allah saya update pas sahur, ya. Kalo lagi rajin bakal update juga pas buka.
Bye ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadan Hunter
FanfictionRamadan adalah bulan yang penuh berkah, penuh ampunan, sama penuh makanan. Alangkah baiknya bulan suci ini dilalui dengan ibadah, sedekah, khatam baca Al-Quran, terus rebahan. Selain cari banyak pahala, jangan lupa berburu takjil juga. "Kalo lagi pu...