part 06. Hampir Saja

63 31 27
                                    

Berpura-pura bahagia itu sakit. -Moon

Bel sekolah pun berbunyi yang menandakan mereka sudah harus pulang pada hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel sekolah pun berbunyi yang menandakan mereka sudah harus pulang pada hari itu. Semua siswa dan siswi mulai keluar dari gerbang sekolah untuk pulang.

The Queen pun mulai menuju gerbang sekolah untuk keluar dan menunggu jemputan mereka.

"Eh besok, aku sama Kanika bakalan izin selama satu Minggu buat lomba." Lala berjalan dengan memegang kedua tali tasnya dan di saut oleh Elara.

"Satu Minggu?"

"Iya satu Minggu!" jawab Lala yang membuat Elara menganggukkan kepalanya.

"Lama juga yah," ujar Elara.

Seketika pandangan Elara teralihkan dengan Revan yang berjalan menuju ke arah mobilnya.

"Kan ada Moon El. Gue yakin kok kalian berdua gak akan ada yang ganggu."

"El!!" panggil Kanika menatap wajah Elara yang tengah senyum senyum sendiri.

"Gila ini anak," ujar Kanika.

Melihat temannya itu bengong sambil tersenyum. Moon pun menggoyang goyangkan badan Elara. "El! Lo lagi ngeliatin Revan?" tanya Moon spontan. "Lo suka sama Revan."

"Apaan sih Moon, ya enggak lah."

"Terus ngapain lo senyum-senyum."

"Jadi Lo senyum-senyum tadi lagi ngeliatin Revan? Masa iya sih Revan." Lala kebingungan dengan sikap Elara yang tiba-tiba menjadi baik dan perhatian kepada Revan.

"Inget El, lo udah punya Delano. Jangan sampe Delano liat lo lagi senyum-senyum kayak tadi ke Revan," ujar Lala yang suaranya semakin kesini semakin kuat sehingga membuat Delano yang sedang berjalan menuju ke arah mereka mendengar ucapannya.

"Revan!!" tanya Delano yang membuat Elara dan teman-teman nya membulatkan matanya.

"Eh Delano. Ngapain ke sini. Oh mau ngajak Elara pulang bareng yah." Kanika mencoba untuk mengalihkan perhatian Delano, namun sayangnya Delano sangat yakin bahwa ada nama Revan yang di sebutkan oleh Lala.

"Lala! Revan kenapa? Kok kalian nyebut bahwa Elara senyum-senyum ke Revan," tanya Delano dengan tatapan tajam. Yang membuat Lala panik dan terbata-bata.

"I-i-tu No, t-ta-d-i E-la-ra ...." Dengan sigap Kanika memotong ucapan Lala. Ia tau bahwa Lala sangat sulit berbohong jika keadaan nya seperti ini.

"Itu No. Tadi Elara senyum-senyum sama Revan. Dia kayak ngeledek Revan gitu."

"Bener itu El?"

"Yaelah gak percayaan banget sama kita. Emang kita pernah bohong? Enggak kan. Udahlah gak usah di perpanjang," saut Moon meyakinkan Delano.

"Oh gitu," ujar Delano lega. "Ya udah yuk sayang kita pulang."

"Gue di jemput No. Sorry banget."

Elara [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang