Elara lahir dengan harta yang berlimpah, ia bisa membeli apapun yang ia inginkan. Kehidupannya Bak Ratu kerajaan yang selalu di layani. Ia juga memiliki paras yang cantik. Namun karena bergelimang harta, Elara tumbuh menjadi anak yang angkuh dan som...
Selalu ada kesempatan kedua. Percayalah. Terkadang manusianya yang tidak menyadari kesempatan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elara masuk ke kelas dengan perasaan yang tidak karuan. Mengapa semua orang menatapnya dengan tajam.
"Hai guyyys!!" sapa Kanika yang antusias melihat Elara yang kembali masuk ke kelas.
"Kok hai? Harusnya kan Pagi," ujar Lala dengan polosnya.
Kanika menoyor kepala Lala dan membuat Lala cemberut.
Hari ini harusnya hari yang membahagiakan bagi Elara, bahkan Elara berkhayal semua menyambutnya dengan gembira dan ceria. Namun apalah daya, semua malah menatapnya dengan tajam.
Moon yang berjalan bersama Elara mengerti perasaan Elara. Tapi ia tidak berani bilang tentang Elara saat ingatan nya belum hilang. Moon takut jika Elara mengetahui nya, Elara akan marah kepada dirinya sendiri dan melakukan hal yang di luar batasnya.
Kanika yang melihat Elara termenung, langsung memberi kode kepada Moon agar Moon memberitahu apa yang terjadi. "Sttss," ujar Kanika pelan.
Moon refleks melihat kearah Kanika, namun sayangnya Elara juga reflek melihat Kanika. Yah itu adalah kode yang mereka sering gunakan untuk berkomunikasi.
"Kalian kenapa?" tanya Elara yang merespon kode dari Kanika.
"E--e-enggak El."
Kanika langsung mengambil buku dan berpura-pura membacanya.
"Biasanya yang keceplosan Lala, kok sekarang malah nular ke Kanika." Batin Moon yang menggelengkan kepalanya.
"Lo gimana sih!! Udah tau itu kode yang biasa kita gunain. Elara pasti tau lah!!" protes Lala dengan suara yang kecil
"Kan dia amnesia!! Gue kira dia gak inget," jawab Kanika dengan suara yang juga kecil.
"Tapi kan kode 'Sttss' itu udah mendarah daging setiap kali kita mau ngomongin sesuatu!!" ujar Lala dengan suara kecil agar Elara tidak mendengarnya. "Lo selalu bilang gue goblok!! Sekarang malah Lo yang goblok!!" lanjutnya sehingga membuat Kanika emosi.
"Apa!!" teriak Kanika yang mengagetkan seisi kelas.
Moon pun hanya bisa menghela nafas melihat kedua sahabatnya itu bertengkar. "Kalo Elara curiga gimana!!" Batin Moon yang kesal dengan Kanika dan Lala.