monopoly(2)

832 91 4
                                    

Author's POV

Namanya Jennie, mahasiswa tingkat dua di salah satu perguruan tinggi negeri di kota hujan.

Masa-masa kuliahnya selama hampir dua tahun rasanya membosankan. Hanya disibukkan dengan kuliah, rapat BEM, dan tumpukan tugas yang tidak berhenti berakhir.

Namun belakangan ada hal yang selalu membuatnya excited setiap pagi ketika alarm di ponselnya berbunyi menyuruhnya agar segera beranjak dari kasur dan bersiap pergi ke kampus.

Entahlah, ada perasaan senang dan berdebar setiap kali dia mengingat akan bertemu dengan seseorang di kampus nanti. Seseorang yang secara diam-diam sudah mengambil hatinya tanpa dia sadari.

Namanya Lisa,
Lalisa Manoban.

Iya, dia seorang gadis.
Sejak remaja dia selalu bermimpi mempunyai kekasih bak pangeran tampan yang akan memperlakukannya seperti princess, tapi cinta pertamanya malah jatuh pada seorang gadis.

Sejak SMA, bahkan SMP, sudah banyak cowok dari berbagai karakter mengajaknya berkencan, karna ia memang cukup populer. Dikaruniai otak yang encer, sikap yang baik, dan paras yang mendukung, tentu saja banyak memikat hati cowok.

Namun dari sekian banyak cowok yang mendekat, belum ada yang membuatnya tertarik. Setampan, sebaik, atau sepintar apapun mereka.

Entahlah, Jennie merasa menjalin hubungan dengan seorang laki-laki hanya akan menambah drama di masa sekolah. Drama di keluarganya saja sudah cukup memusingkan, kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler sudah cukup melelahkan. Dia ingin menikmati masa sekolah dengan tenang dan berharap bisa merasakan indahnya jatuh cinta saat sudah menginjak bangku kuliah.

Namun kenyataannya, setelah duduk di bangku kuliah, dia malah jatuh cinta pada seorang gadis.

Bukan, bukan dia menyesali perasaannya terhadap Lisa, hanya saja. Dirinya masih merasa belum terbiasa. Segalanya masih terasa baru baginya.

Dia tidak menyangka bakal bisa merasakan jantungnya yang berdebar  lebih kencang dari biasanya setiap kali bertatapan atau berdekatan dengan Lisa. Dia tidak menyangka darahnya bakal berdesir setiap kali jemari lentik Lisa menggenggam tangannya, memegang lengannya atau sekedar menyentuh bahunya. Dia tidak pernah menyangka perutnya bisa berasakan sensasi asing yang menyenangkan tiap kali melihat perlakuan manis Lisa atau sekedar senyumnya yang menyenangkan. Seperti ada ratusan kupu-kupu yang terbang didalam perut hingga naik ke rongga dadanya dan membuatnya sesak dengan perasaan yang meluap-luap ingin disampaikan.

Segalanya terasa baru dan menyenangkan. Persis seperti deskripsi ciri-ciri orang jatuh cinta yang sering ia baca dalam novel-novel  romansa.

Sakarang baru pukul 07.45 AM, jennie sedang berada di tempat kost. Menikmati sarapan alakadarnya sebelum bersiap untuk berangkat kuliah.

Hari ini hari Jum'at, jadwal kuliahnya baru dimulai pukul 10.00 nanti, itu artinya, dia masih punya cukup waktu untuk sarapan, mandi dan bersiap berangkat ke kampus. Bahkan jika sedang malas, dia baru akan bangun pukul 09.00. Hari Jum'at memang hari yang paling menyenangkan selain weekend. Disamping tidak ada kuliah pagi, jadwal kuliahnya juga hanya 3 SKS perkuliahan atau sekitar 150 menit.

Drrrtt.. Drrrtt... Drrrttt...

Ponselnya yang masih berada dalam silent mode tiba-tiba bergetar menandakan ada panggilan masuk dari seseorang. Dahinya mengernyit heran ketika nama Lisa tertera disana.

"Jennie..!!"

Suara Lisa yang panik terdengar sesaat setelah ia mengangkat panggilannya.

JENLISA OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang