Keesokan harinya...
Jennie terbangun dari tidurnya, ia meregangkan otot-otot nya lalu ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah nya, setelah itu ia turun ke bawah menuju ruang keluarga, hari ini ia tak ada jadwal sama sekali
"Morning Appa, Eomma and Rosie" Jennie duduk di antara Tuan dan Nyonya Kim
"Ekhemmm ada yang ingin Appa bicarakan dengan mu J" ucap Tuan Kim terdengar dingin
"Apa yang ingin Appa bicarakan?" ucap Jennie santai seperti tak ada yang terjadi
"Apa semalam kamu membunuh orang lagi?" Tuan Kim
"Itu tidak penting Appa, ayo lah itu sudah biasa terjadi" ucap Jennie
"Kapan kamu akan berubah nak, Appa baru dengar kalau kamu sudah membunuh dua orang" Tuan Kim
"Itu gak penting Appa"
"Appa ingin menjodohkan mu dengan anak dari sahabat Appa seperti nya dia pria yang baik, mungkin dengan menikah sifat buruk mu itu menghilang" ucap Tuan Kim
"Benar kata Appa mu J, kamu harus menikah secepatnya Appa dan Eomma sudah tak sabar menantikan cucu" Nyonya Kim
"Kalau J tau siapa yang akan di jodoh kan ke J, detik ini juga J akan mencari dan membunuhnya" ucap Jennie dengan senyum evil nya, itu berhasil membuat Rose, Tuan dan Nyonya Kim menelan ludahnya kasar
"Jangan seperti itu J" Tuan Kim
"J tidak pernah main-main dengan perkataan J, kalau J tau siapa pria itu siap-siap Appa akan mendengar kabar pria itu menghilang! kenapa Appa tidak menyuruh Oppa saja yang menikah lagian umurnya sudah tua"
"Oppa mu belum ingin menikah" Tuan Kim
"Sama seperti ku aku belum ingin menikah, aku juga bisa menentukan pasangan ku sendiri Appa, Eomma kalian tidak perlu repot-repot menjodohkan ku karena aku sudah memiliki seseorang yang ku cintai" Jennie tersenyum manis
"Siapa?" Tanya Rose penasaran
"Namanya Lalisa" ucap Jennie santai
"WHAT?!" Kompak Nyonya Kim dan Rose
"Perempuan?" Tuan Kim
"Iyaps, apa ada masalah?"
"Kenapa harus perempuan J" Nyonya Kim
"Aku juga tidak tau, cinta itu datang tiba-tiba tanpa ada yang tau di mana ia akan jatuh, jika Eomma menanyakan alasan mengapa aku menyukai perempuan aku pun tak tau alasannya, karena rasa itu datang secara tiba-tiba, dan ini pertama kalinya aku merasakan ini semua" ucap Jennie dengan mata berbinar
"Sejak kapan Lo tau tentang cinta-cintaan?" Tanya Rose
"Semenjak mengenal Lisa, trus di ajarin sama Irene" ucap Jennie
"Ekhem... gini bukannya Appa dan Eomma melarang mu untuk jatuh cinta dengan seorang perempuan, tapi apa kamu bisa menjamin jika orang tua dari perempuan itu akan menerima hubungan kalian? Appa takut jika orang tuanya menolak dan itu membuatmu membunuh orang tua nya" Tuan Kim
"Appa tidak perlu khawatir aku bisa menjamin dan aku juga belum menjadikan nya kekasihku, karena dia tidak merespon ungkapan ku" ucap Jennie lesu
"Pfftt Haha apa sekarang anak Eomma sedang galau?" Nyonya Kim terkekeh lalu merangkul pundak Jennie
"Kamu terlalu cepat ngungkapin nya sayang, harus nya kamu dekatin dulu" Tuan Kim ikut terkekeh
"J cuman bilang suka, belum nembak dia kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy CEO {JenLisa} (End)
FanfictionBagaimana jika Jennie Kim seorang psikopat dan CEO muda yang sangat kaya raya mencintai gadis bersifat dingin dari keluarga sederhana bernama Lalisa Manoban Jennie terus berusaha untuk mengejar cinta Lalisa, ia menghalalkan segala cara hingga ia aka...