BAB V

1 0 0
                                    

Jawaban dari bocah tersebut membuat suasana lebih hening dan tenang,pemikiran bocah yang keluar dari lisan tak berdosa tersebut membuat hati kecil Samudira tergerak dan memutuskan untuk mengganti relawan armada tersebut yang awal nya bocah tadi menjadi diri nya sendiri.Kejadian tersebut membuat seisi armada dan bocah tadi diam membisu,tak ada satu pun yang berani berucap meskipun di dalam hatinya terdapat pertanyaan yang jumlah nya melebihi jumlah buih di lautan,hingga akhir nya Buana memecah suasan seraya berkata "Aku padamu duhai sahabat ku" Samudira menoleh ke arah teman nya tersebut seraya tersenyum tipis sembari menahan air mata haru.Satu persatu penumpang mulai berkata "Aku juga" "Aku juga",diawal evakuasi,kapal yang di penuhi oleh manusia yang huruf-huruf pada mesin ketik nya hanya kembali sebagian kini hanya tersisa sekitar setengah nya saja,jawaban yang keluar dari lisan anak yang umurnya belum genap 10 tahun mampu menggerakan sekaligus kembali menggenapkan huruf para penumpang kapal,awal nya semua yang menumpangi armada tersebut sepakat ingin turun dan mengikuti hati kecil mereka namun setelah di peringati oleh Samudira bahwasan nya jika semuanya turun siapa yang kelak akan menjaga kedamaian nanti

Gunung berapi yang ingin meledak mulai bisa di hitung jari.Samudira,Buana dan para pengikut nya berusaha semaksimal mungkin menahan dampak dari letusan gunung berapi tersebut,kapal evakuasi milik Buana yang membawa pengikut Buana sudah lebih dahulu terbang melesat menghindar sejauh mungkin.Dari kejauhan terdengar suara dentuman hebat dari gunung api bagian selatan,Buana yang terlebih dahulu melihat nya hanya bisa menitikan air mata nya,sebab sebenarnya penyebab ledakan ini adalah rencana jahat nya Buana itu sendiri ia dengan sengaja memasangkan bom waktu yang dapat ia atur waktu ledakan nya lewat tombol merah yang ia taruh di dekat meja tempat Buana duduk,ia menaruh bom waktu tersebut di inti gunung berapi yang tentu nya membuat siapa saja yang terkena dampak ledakan nya akan hilang tanpa jejak,lalu bagaimana Buana dan para pengikut nya? tentu nya dia dan para pengikut nya tidak akan mati karena ia sudah menyipkan sebuah kapal evakuasi.Namun bertemunya ia dengan Samudira membuat huruf yung awal nya hilang secara perlahan kembali

Ledakan gunung menyisakan dampak kerusakan dan rasa kehilangan yang luar biasa,karena ledakan tersebut tentu nya mengakibatkan kematian Buana,Samudira dan para pengikut nya namun bukan itu saja dampak yang diakibatkan dari ledakan tersebut,dampak terbesar yang diakibat kan dari ledakan besar tersebut adalah terpecah nya pulau raksasa tersebut dan menjadi 34 bagian.Para pengikut Buana yang berkhianat sebelumnya berakhir selamat karena mereka berhasil melarikan lebih dulu menggunakan sekoci darurat yang disediakan di dalam kapal evakuasi milik buana,para pengkhinat tersebut merupakan dalang sekaligus pihak yang paling bertanggung jawab atas meledak nya gunung berapi tersebut dikarenakan merekalah yang memencet tombol merah untuk memulai bom waktu yang sebelum nya sudah Buana suruh untuk tidak memencet tombol tersebut.Para pengkhianat tersebut memutuskan untuk menyebar ke setiap pulau yang sudah terpecah dan memimpin pulau-pulau yang ada,mereka semua dengan bangga dan bahagia merayakan terpecah nya pulau raksasa tersebut dan seakan akan mereka berhasil menguasai dunia.

RemingtonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang