BAB II

7 0 0
                                    

Karena beberapa huruf pada diri nya sudah hilang,emosional pada diri Buana pun perlahan mengalami perubahan,ia menjadi lebih tempramental,egois dan serakah dari yang sebelumnya.Buana juga menjadi lebih tidak bisa di prediksi dan lebih "berani' dari sebelum nya,Buana pun tanpa ragu akhirnya memutuskan untuk menjalankan gagasan nya seorang diri.Buana benar-benar memberikan beberapa mesin ketik yang ia dapat dari hasil kloningan mesin ketik milik dirinya kepada para manusia yang menghuni daratan.Setelah para manusia di beri mesin ketik tersebut Buana dengan senang hati mengajari dasar dasar penggunaan mesin ketik tersebut dan para manusia itu mulai ber adaptasi dengan mesin ketik tersebut,lambat laun para manusia ternyata secara mengejutkan para manusia mampu menggunakan mesin ketik itu dengan mahir sehingga kemampuan berfikir dan memutuskan berbagai hal berkembang pesat ditambah lagi Buana yang berhasil memerintah para manusia untuk memenuhi semua ambisi nya

Melihat perubahan emosinal pada diri Buana dan keputusan nekat yang dilakukan Buana membuat Samudira menjadi khawatir,Samudira pun memtuskan untuk menasihati Buana,Karena Buana tak maiu diajak bertemu ia pun ber inisitif untuk menasihati kawan nya melalui surat.Tanpa rasa bosan Samudira terus mengirimi surat ke Buana yang berisi berbagai macam nasihat dan salah satu nasihat Samudira yang terpenting adalah tak melanggar isi dari perjajian suci yang pernah mereka berdua buat di awal kehidupan,yang salah mana satu perjajian nya dituliskan bahwa larangan bagi keduanya baik Buana maupun Samudira untuk mengganggu dan berebut daerah kekuasaan nya masing-masing.Namun semakin ia dinasihati bukan nya ia tersadar,Buana malah semakin melawan,nasihat Samudira yang berisi larangan melanggar perjanjian suci malah membuatnya termotivasi untuk melanggar perjanjian tersebut dan larangan yang paling menggiurkan untuk dilanggar menurut Buana adalah larangan merebut kekuasaan.Buana berfikir jika ia merebut daerah kekuasaan Samudira ia akan lebih mudah mengatur kehidupan serta melakukan semua gagasan nya tanpa ada siapapun yang menghalangi,dan pemikiran ini yang membuat nya kembali berambisi lebih gila lagi,ambisi gila yang dimaksud adalah merebut daerah kekuasaan milik Samudira, padahal sebelum nya sudah kita ketahui bahwa jika Buana berusaha merebut daerah kekuasaan Samudira tentu nya itu akan melanggar perjanjian suci serta sudah dapat dipastikan dapat memancing amarah Samudira itu sendiri.Ambisi gila Buana tak hanya berdampak pada pelanggaran perjanjian suci itu sendiri,ambisi gila yang diniatkan oleh Buana membuat nya beberapa huruf di mesin ketik nya menjadi kendur dan semakin ia terus berniat melanggar perjanjian suci tersebut huruf dalam mesin ketik nya semakin kendur

Namun kendur nya huruf di mesin ketik milik Buana tidak sedikit pun mempengaruhi niat nya menguasai daerah lautan,hingga pada puncak nya akhir nya benar huruf yang tadi awal nya cuma kendur sekarang benar benar hilang dan lepas dari mesin ketik milik Buana itu sendiri.Alhasil perilaku nya semakin brutal,Buana pun akhirnya memutuskan untuk mengawali ambisi gila,yaitu ia memerintah para manusia untuk mulai mengambil hasi laut sesuka hati.Sesuai prediksi tindakan yang di lakukan oleh Buana memancing amarah Samudira itu sendiri karena Buana dinilai secara terang-terangan melanggar salah satu isi dari perjanjian suci tersebut.Akhirnya Samudira memutuskan untuk mengambil langkah awal yaitu menenggelamkan para nelayan yang membawa muatan laut berlebih yang tentu saja penenggelaman nelayan tersebut menyebabkan para nelayan kehilangan nyawa nya,sebenarnya tindakan Samudira adalah sebuah peringatan kecil untuk Buana agar tidak macam macam dengan perjanjian suci yang telah dibuat oleh mereka berdua.Yang disayang kan bukan nya ia paham makna tersirat yang disampaikan oleh Samudira dan menyadari bahwa diri nya salah lalu meminta maaf kepada samudira melainkan ia malah terbakar emosi nya dan menghadapi semua dengan nafsu yang meledak-ledak.Alhasil sebuah rencana busuk mulai direncanakan oleh Buana dan ditujukan ke teman lama nya itu

Sudah 3 hari berlalu,sejak peristiwa terbalik nya kapal nelayan yang berlayar atas perintah Buana keadaan kedua belah pihak menjadi senggang Samudira dan Buana tidak pernah berkomunikasi lagi.Namun secara tiba-tiba Buana menyurati Samudira dan meginginkan adanya sebuah pertemuan kecil dengan dirinya.Namun ada sebuah keganjalan yang terlihat dari surat undangan yang ditulis oleh Buana,yaitu ia menginginkan pertemuan nya diadakan di puncak gunung berapi,sebenarnya itu dimana pun tempat bertemunya tidak pernah menjadi sebuah pertanyaan tersendiri,namun kali ini yang jadi pertanyaan sekaligus menimbulkan keganjalan dalam diri Samudira adalah,ini merupakan kali pertama Buana menentukan tempat mereka bertemu padahal setiap mereka berdua bertemu selalu saja Samudira yang menentukan dan menjamu Buana.Tapi hanya untuk pertemuan kali ini saja Buana yang menentukan tempat nya dan dia sendiri yang akan menjamu nya

RemingtonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang