7

5 1 0
                                    

Hari ini Lo berhutang sama gue😏

Aku mengabaikan pesan yang ternyata dari Clarissa, gadis itu memang tidak tahu waktu. Sekarang sudah menunjukkan pukul 23:30 tapi masih sempat-sempatnya mengirimiku pesan tidak penting seperti itu.

Aku merebahkan tubuh dikasur, hari ini sungguh melelahkan. Tubuh yang baru sembuh dari luka kini ditambahi luka baru lagi, Ck benar-benar merepotkan.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Udara sejuk menyapa di waktu pagi. Berhias sinar mentari yang membias hangat, dilengkapi kicauan para burung, seakan tengah mendatangkan semangat.

Aku berjalan menuruni tangga, kudapati Alfan tengah menikmati sarapannya di meja makan. Ia juga sudah lengkap dengan seragam dikeluarkan seperti yang biasa kami pakai.

"Eh, mau bolos nggak hari ini?" tanya Alfan semangat

"Nggak!"

"Tumben amat Lo di ajak bolos nolak, apa jangan-jangan___" ia seperti sengaja menggantungkan kalimatnya dengan alis di naik turunkan

"Bukan karena itu cewek, jadi Lo nggak usah ngaco" Alfan terbahak mendengar kalimatku, membuatku mengernyitkan dahi bingung

"Lah? jadi bener gara-gara tu cewek." sial, aku benar-benar terpancing dengan trik murahan Alfan. Aku memang berniat akan menemui Clarissa untuk mengembalikan rekaman itu.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Suasana sekolah masih sepi saat aku datang, aku melangkah memasuki ruang kelas dimana yang sebelumnya Clarissa sebutkan--XII IPS 1.

Aku melihat sekeliling, tak kudapati gadis itu dalam kelas akhirnya aku memutuskan untuk keluar, namun baru saja melangkah sampai ambang pintu aku terpeleset, tubuhku jatuh kelantai.

"Topan?" ucap Clarissa yang tiba-tiba sudah ada diluar pintu. Ia terbahak, lalu segera menekan tombol pada ponselnya.

"Hey, Lo kudu liat ... Lo tuh keren banget waktu jatoh." Clarissa mengarahkan layar ponselnya padaku, mempertontonkan bagaimana aku bisa sampai terpleset lalu jatuh. Aku memegang celana yang basah, oh ... rupanya gadis itu sengaja mengerjaiku

"Gimana kalau videonya gue sebarin? Ah, Lo pasti terkenal, jadi artis, kan gue bisa kecipratan kaya." Clarissa terus-terusan terbahak, aku baru sadar kalau selain tidak tahu malu gadis itu benar-benar bar-bar. Ah, sial! menyusahkan saja.

"Heh gadis gila! Awas lo!" aku berteriak murka, bagaimana tidak? celanaku basah gara-gara ulahnya, pinggangku juga rasanya seperti mau remuk.

"Kok gue?" tanya gadis itu menunjuk dirinya sendiri

"Gak mungkin lantai ini tiba-tiba basah karena kehujanan kan? Lo pasti pelakunya!"

"Pelanin suara lo, Pan. Lo nggak mau kan anak-anak lain liat video estetik Lo pas jatoh?" ucap Clarissa pelan, tetapi dipenuhi ancaman.

"Apa yang Lo mau?" tanyaku gregetan, ingin sekali aku mencekik leher gadis itu, mencincang tubuhnya lalu menjadikannya makanan buaya

"Gimana kalo nanti malam nonton bareng?" tanyanya, ah tidak! bahkan itu lebih bisa disebut sebagai perintah

"Lo__"

"Eits ... mau nih video Lo gue viralin?" aku memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam guna meredakan emosi

"Oke." ucapku mengiyakan permintaannya

"Sekarang siniin HP-lo!" pintaku dengan menadahkan tangan ke arah Clarissa.

"Buat apa? mau minjem? ah, maaf pulsa gue baru di isi." cerocosnya sok polos, membuatku geram

" Hapus video yang Lo ambil tadi!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang