kesayangan Jaehyun

2.4K 274 24
                                    


Sakit.

Itulah yang di rasakan oleh Jaehyun sekarang. Sakit rasanya saat pertama kali melihat wajah kesayangannya di penuhi luka. Rasanya Jaehyun ingin menguliti siapa saja yang sudah berani menyakiti belahan jiwanya.

Yoongie hanya terus menatap Jaehyun dengan polos sambil tersenyum manis pada Jaehyun.

Tangan Jaehyun terangkat menyentuh luka di sudut bibir Yoongie yang masih terasa basah akibat darah yang masih ada. Jaehyun bisa simpulkan kalau luka itu di dapat oleh kesayangannya baru ini.

Yoongie meringis pelan saat tangan Jaehyun menyentuh lukanya.

" Ada apa dengan wajahmu sayang? " Tanya Jaehyun lembut.

Namun sekali lagi, yang dilihat Jaehyun hanya senyuman manis dari Yoongienya.

" Tidak apa oppaa. Ini hanya luka kecil " ucap Yoongie masih dengan tersenyum lucu memperlihatkan gigi putihnya.

Senyum itu juga menular pada Jaehyun yang sekarang ikut tersenyum lebar. Mengangkat tubuh mungil Yoongie ke atas pangkuannya dan memeluk pinggang kecil Yoongie dengan erat. Orang tua mereka sduah keluar tadi bersama dokter agar bisa memberi waktu berdua antara Jaehyun dan Yoongie.

Mata Jaehyun tak pernah lepas dari wajah cantik Yoongie. Ia sudah jatuh terlalu dalam akan pesona Yoongie. Walaupun ada luka di sudut bibirnya itu tidak mengurangi kecantikan gadis itu sama sekali.

" Sayangku cantik sekali " ucap Jaehyun.

Blush.

Pipi Yoongie merona mendengar ucapan Jaehyun. Ia menundukkan kepalanya malu. Memilin ujung bajunya dan sesekali mencuri pandang pada Jaehyun yang masih menatapnya. Ia sudah seperti anak umur 5 tahun. Dan Jaehyun dibuat sangat gemas dengan tingkah kesayangannya itu.

Jaehyun dengan gemas menciumi seluruh wajah Yoongie yang mana semakin memerah. Yoongie menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jaehyun dengan malu.

" Kenapa hmm? " Tanya Jaehyun.

" Maluu " cicit Yoongie.

Jaehyun tersenyum dan mengelus rambut Yoongie. Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 14.15, sesekali menciumi pucuk kepala Yoongie.

" Tidur sayang, ini sudah waktunya tidur siang " ucap Jaehyun.

Yoongie yang memang sedang lelah hanya mengikuti perkataan Jaehyun, menutup matanya dan dalam sekejap ia masuk dalam mimpi.

Mendengar deru nafas Yoongie yang sudah teratur, Jaehyun merubah wajahnya. Yang tadinya lembut sekarang berubah menjadi sangat dingin dan sangat tajam. Seakan tatapannya bisa membunuh seseorang saat itu juga.

Ia mengambil ponselnya di atas nakas rumah sakit dan mendial nomor seseorang. Tak lama telfon pun langsung tersambung dengan seseorang disana.

" Hallo tuan "

" Cari tau apa yang terjadi pada Yoongie tadi sebelum dia ke rumah sakit. Saya tunggu dua jam dari sekarang "

Tut Tut

Jaehyun langsung mematikan sambungan telfonnya. Kembali mengelus kepala kesayangannya dengan hati-hati takut membangunkan si manis.

Meski tangan dan bibirnya sibuk dengan Yoongie, tapi tatapannya tetap menyaratkan akan kemarahan, merasa marah karena belahan jiwanya terluka. Dan ia mulai berandai-andai, jika saja ia tidak mengizinkan Yoongie pergi tadi mungkin kesayangannya akan baik-baik saja.

Tapi itu sudah berlalu, tidak bisa di rubah lagi. Tapi setidaknya ia ingin membalas perbuatan orang yang sudah melukai Yoongie. Ia menyeringai tipis dan kembali menatap Yoongie yang sedang tidur lelap.

Obscurite -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang