♎Opat - Rindu♎

321 68 13
                                    

Assalamu'alaikum!
Selamat pagi/siang/sore/malam semua.

Apa kabar hari ini? Masih semangat? Semoga sehat dan bahagia selalu, ya!

Sebelum ke ceritanya, absen dulu yuk!
Kasih satu emot yang menggambarkan keadaan kamu sekarang.

Sudah?
Oke, cuss lanjut ke ceritanya!♎

Note: Komen yang banyak ya ges, karena komen kalian mood booster aku, hehe

***

Now playing: Fiersa Besari – Celengan Rindu

“Mimpi selalu ada untuk orang-orang yang mau memperjuangkannya. Untuk orang-orang yang percaya bahwa mimpi itu nyata; membawa bahagia.”

Pukul setengah lima sore dan di sinilah Anna berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul setengah lima sore dan di sinilah Anna berada. Di sebuah parkiran SMA Andromeda yang sudah benar-benar lengang. Hanya tersisa sekitar sepuluh motor entah milik siapa. Anna hanya kenal satu. Motor hitam milik Zio. Sudah, hanya itu.

Anna mengeluarkan ponsel dari samping tasnya. Sudah lima belas menit menunggu, tapi Zio tak kunjung datang. Entah ke mana perginya pemuda itu.

Dengan umpatan kesal, Anna berusaha menghubungi Zio lewat ponselnya. Saat tersambung, suara ponsel yang bergetar membuat Anna mengalihkan fokusnya pada asal suara.

Ada Zio di sana. Tengah berjalan mendekat dengan seorang yang Anna kenal bernama Hugo. Sosok teman sebangku yang menjelma menjadi sahabat karib. Meski tak jarang pemuda itu juga jadi sasaran mulut pedas Zio.

Anna berdiri. Menepuk rok bagian belakangnya yang terkena debu akibat duduk di sembarang tempat.

“Maaf, nih. Udah lama, ya?” tanya Zio saat tiba di hadapan Anna.

“Hai, Na!” sapa Hugo.

Anna tersenyum ke arah Hugo. Balik menyapa pemuda berkulit putih dengan mata yang sipit itu. Sedangkan pertanyaan Zio tidak dia gubris.

“Aku balik duluan, ya. Nana dalem udah tunggu di gerbang kayaknya, sama Meika,” pamit Hugo.

Anna mengangguk. Sementara Zio dengan mulut pedasnya berujar, “Hati-hati, Dom. Awas baper lo!” peringatnya.

Dom adalah kepanjangan dari domba. Zio sengaja memanggil Hugo dengan sebutan seperti itu. Karena namanya mirip permainan domba yang ada di aplikasi game bernama Hago.

Hugo mendelik. Sebelum benar-benar pergi dengan motornya, dia sempatkan untuk membalas perkataan Zio, “Jangan lupa lihat kaca spion, Yo. Biar sadar diri.” Lalu setelahnya Hugo benar-benar pergi dari sana. Menghindari umpatan Zio yang menahan marah.

LIBRA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang