🍁'Awal kisah

12 1 0
                                    

🍁

🍁

🍁


🍁20 Desember🍁

Pagi mulai menjelang seorang gadis bertubuh mungil masih saja setia meringkuk dibawah selimut tebalnya. Suara bising dari burung pun tidak bisa membangun kan nya.

"Astaga anak ini! Biasanya sudah bangun, kenapa hari ini dia terlambat?." Guman seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk dan mendapati putrinya sedang tertidur dengan pulas nya.

"Alizhe bangun!" Alizhe nama seorang gadis yang tengah tertidur dengan pulas itu 'Alizhe Deluna' yang disapa dengan Alizhe. Putri sulung dari 'Nathalie Deluna' dengan 'Arga Deluna'. Ia memiliki seorang adik bernama 'Anna Deluna'

"Sebentar ibu."

"Alizhe ini sudah pagi. Jika kau tidak bangun apa kata calon suamimu? Bangun cepat!" Ucap Sang ibu. Alizhe yang mendengar kata calon suami langsung membuka matanya sempurna.

"Astaga! Aku lupa, bagaimana jika ayah memarahiku? Baiklah aku mandi dulu. Ibu tolong siapanya bajuku." Alizhe pun bangkit dan segera berlari ke kamar mandi.

Alizhe. Gadis sederhana dengan kacamata yang selalu bertengger yang menutupi manik indah matanya. Bukan seorang gadis culun,melainkan hanya seorang gadis penyuka buku dan aroma buku yang berpenampilan sederhana, jika Alizhe adalah gadis sederhana maka berbanding terbalik dengan sang adik yang suka berpenampilan modern dan berjalan-jalan.

Mungkin kata Alizhe dan Anna terlihat begitu modern untuk mereka. Namun, siapa sangka keluarga Deluna masih menjunjung tinggi tradisi lama mereka yaitu sebuah 'perjodohan'.

Keluarga Deluna bukanlah keluarga kaya raya tapi mereka keluarga kelas menengah. Sang ayah, Arga Deluna yang bekerja sebagai pengantar surat di kementrian sedangkan Alizhe, gadis yang saat ini berumur 22 tahun itu harus memutuskan pendidikannya di tengah semester dikarenakan keuangan keluarga yang membengkak, akhirnya ia memilih untuk mendirikan toko roti kecil, hasil menabungnya untuk membantu perekonomian keluarga juga kuliah adiknya.

Namun siapa sangka keluarga kelas menengah yang masih menjunjung tinggi tradisi lama mereka mengalami konflik saat perjodohan putrinya, Alizhe. Banyak pemuda yang kerap kali menolak Alizhe hanya karena penampilannya kurang menarik atau tertinggal oleh zaman. Hal inilah yang kerap kali membuat Alizhe mendapatkan gunjingan dari tetengga, mereka selalu mengatakan Alizhe akan menjadi perawan tua jika tidak segera menikah.

Arga yang dikenal dengan sikap tegas dan memegang teguh pendirian yaitu harga diri dan kehormatan adalah hal utama, membuat ia selalu membela Alizhe hingga tak jarang orang-orang mendapatkan kata pedas dari Arga. Karena kepribadian Agra yang seperti itulah yang membuat Alizhe merasa sangat takut kepada ayahnya.

"Akhirnya semua sudah siap." Ujar Alizhe  ketika sudah rapi dengan pakaian sederhana nya.

"Semoga tidak ada masalah hari ini." Ucapnya sembari berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tamu, tapi sebelum itu ia malah berbelok menuju dapur saat melihat sang ibu dan adiknya.

"Ibu."

"Alizhe. Bisa kah kau tidak membuat orang lain terkejut ?"

"Maafkan aku! Itu sudah kebiasaan."

"Kakak, jika kebiasaan mu seperti ini terus bisa-bisa kau di usir oleh mertua mu jika kau bertingkah seperti ini." Ujar Anna membuat sang ibu tertawa, sedangkan Alizhe ia hanya tersenyum tipis.

DesemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang