chapter 5

31 27 3
                                    

"Karna hanya kehadiranmu yang gue mau."


****

Heppy Reading....
.
.
.

Motor Lintang memasuki kawasan sekolah,  dengan posisi Quena yang masih memeluk Lintang membuat semua siswa-siswi SMA nusa bangsa bertanya-tanya ada apa ini?

Pasalnya Lintang tak pernah sekalipun membonceng seseorang di motornya,  baik itu cewek maupun cowok.

Berbagai tatapan mengarah ke Lintang,  namun sang empu masih nampak acuh memasang wajah datarnya plus dingin.

Lintang memarkirkan motornya tepat di mana ia biasa memarkirkan motornya, yaps  khusus oleh most wanted SMA Nusa Bangsa atau bisa dibilang orang yang sangat berpengaruh dalam SMA ini.

Lintang membuka helm nya,  namun yang dibonceng masih dengan posisi sama tak berubah sama sekali.  Lintang menggoncang punggungnya pelan alhasil membuat cewek dibelakangnya terbangun.

"Katanya engak tidur,  ini apa? " Tanya Lintang yang melihat Quena mulai terbangun.

"Eh udah sampek. Gue engak tidur,  cuma numpang rebahan aja. " Ucap Quena turun lalu membuka helm.

Setelah Quena turun,  Lintang pun juga turun dari motornya. "Serah Lo." Kesal Lintang sambil menyentil dahi Quena pelan. Namun ekspresi wajah Lintang masih dengan andalannya yaitu datar.

"Iya serah gue lah, " jawab Quena menjulurkan lidahnya ke arah Lintang.

"Terserah lo kebo. " Ucap Lintang meninggalkan Quena.

"Woi main ninggalin gue,  tungguin ealah. " Teriak Quena sambil mengejar Lintang.

Saat Lintang dan Quena berjalan di Koridor,  banyak pasang mata yang melihat itu. Quena mengernyit kenapa semua siswa-siswi melihat ke arahnya?  Ada apa dengannya?

"Itu bukanya cewek yang dibonceng bebeb Lintang? "

"Apa dia pacarnya bebeb Lintang? "

"Ahh cogan di SMA Nusa bangsa berkurang."

"Siap-siap kena labrak si Bianca itu. "

"Iya juga ya,  kata Bianca Lintang itu tunangannya. "

"Wah bakalan ada fenomena hott. "

Itulah beberapa ocehan siswa-siswi dari berbagai penjuru koridor sekolah.

Quena menarik ujung seragam Lintang, Lintang pun menoleh dengan wajah datarnya.

"Lintang,  itu kenapa semua pada ngeliatin gue? "  Ucap Quena pede.

"Siapa? "

"Semua,  lo gak liat semua natap gue kaya mengintimidasi tau gak. "

"Engak."

"Ish gue serius Lintang?"

"Iya."

Quena yang kesal dengan respon Lintang pun akhirnya diam saja,  malas jika terus-terusan berbicara dengan orang tembok yang tak berguna.

Lintang melirik ke samping ke arah Quena yang mendumel tak jelas. Tangan Lintang terangkat mengusap puncak kepala Quena.

Quena menoleh,  mendapati Lintang yang berwajah datar sedang menatap dirinya. "Ish Lintang,  rambut gue berantakan tauk. " Kesal Quena merapikan rambutnya.

"Lo jelek kalo cemberut. " Ucap datar lintang mampu membuat pipi Quena merona. Quena dengan cepat menetralkan wajahnya yang merona.

"Lo kulkas berjalan.  Dingin datar nyebelin lagi. " Jawab Quena membalas ejekan Lintang sengit,  Sementara yang di ejek nampak acuh. Setelah itu tak ada percakapan apapun diantara dua sejoli itu.

LiQuenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang