Heppy Reading.....
.
..
.
.
.
.
."Hoamm." Quena mengerang mencoba membuka matanya, Quena duduk lalu meluruskan tangannya ke atas.
Quena berusaha mengumpulkan separuh nyawanya, beberapa kali Quena mengerjakan matanya supaya tidak menyatu lagi.
"Hm, hari ini libur ya. Gue bisa nyantai-nyantai kalo gitu." Guman Quena tersenyum lebar lalu beranjak menuju kamar mandi.
Quena melakukan ritual paginya,setelah selesai Quena turun menuju ruang makan. Disana sudah ada bik Surti yang sudah menyiapkan berbagai hidangan.
"Pagi non," sapa bik Surti ramah.
Quena tersenyum lalu mengangguk,"Pagi juga bik."
"Owh iya bik, Mama sama papa gak ngabarin kapan pulang?" Sambung Quena mendapat balasan gelengan bik Surti.
"Engak ada non, apa nyonya gak telpon non?" Tanya bik Surti.
Quena menghembuskan nafas kasarnya, "Mereka mana pernah ngasih kabar bik, inget Quena aja engak." Ucap Quena sendu.
Bik Surti menatap Quena sedih,"Ah udahlah bik, gak usah bahas itu lagi. Bibik masak apa nih? Baunya enak." Ucap Quena mengalihkan pembicaraan, Quena menyembunyikan kesedihannya supaya bik Surti tidak sedih.
"Owh iya non, ini bibik Masakin sop ayam, ayam kecap, sama masakan kesukaan non ini." Ucap bik Surti sambil menunjukan sepiring hidangan yang merupakan makanan kesukaan Quena.
Mata Quena tersenyum lebar,"Quena mau bik, " ucap Quena semangat.
Bik Surti menganguk lalu menyendokkan nasi serta berbagai lauk untuk Quena. dengan segera Quena melahap masakan itu dengan nikmat. Bik Surti tersenyum melihat Quena begitu lahap makan. "Non jangan sedih ya, nyonya sama tuan pasti sayang sama non. Gak ada orang tua yang gak sayang anak." Batin Bik Surti.
Setelah selesai makan, Quena naik ke atas menuju kamarnya. Quena merebahkan tubuhnya di sofa panjang berwarna putih.
"Ah sial, lama-lama gue gabut juga kalo sendirian." Guman Quena mengotak atik ponselnya.
Quena mencari nama Agne dan Vina, lalu mengechat mereka untuk quality time bersama. Namun keduanya sedang ada urusan keluarga. "Enak ya bisa quality time sama keluarga, pasti seru tu." Guman Quena .
Seketika Quena teringat dengan satu cowok dengan cepat Quena mencari kontak cowok itu lalu menelfon.
Quena mendekatkan ponselnya ke telinganya, berharap cowok itu mengangkatnya. Tak butuh waktu lama, sambungan itu terbalas.
Senyum Quena melebar, "Apa?" Tanya cowok itu to the point namun terdengar santai.
Quena tertawa, "Salam dulu bisa keles, jangan ngegas Mulu."
"Iya apa?"
"Lo dimana?"
"Ngapain Lo tanya gue dimana?"
"Udah jawab aja."
"Gue lagi di jalan."
"Kerumah gue dong, gue gak punya temen."
"Males."
"Lintangggg, plis dong. Gue gabut sumpa ."
"Iya nak, lintang jemput kamu habis ini." Ucap di sebrang telpon itu berubah, Quena mengernyit lalu menjauhkan sedikit ponselnya dan melihat no kontak itu masih lintang, lalu suara siapa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
LiQuena
Подростковая литература-Aquena Eisha Lynelle- Seorang gadis blesteran indo-australia ini baru saja pindah sekolah dikarenakan pekerjaan papanya yang berpindah di Indonesia, mau tak mau Quena harus ikut papanya pindah ke Indonesia. Tapi saat pertama kali sekolah, Quena d...