Chapter 7

30 18 11
                                    

"karena hanya kehadiranmu yang gue mau."

L&Q

Heppy Reading....
.
.
.
.
.
.

Quena mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah sambil menenteng tasnya. Sebuah tangan kekar menarik lengan Quena sehingga Quena berhenti.

Quena menoleh mendapati seorang cowok yang membuatnya selalu kesal, Quena melepas tangannya kasar, "Mau apa? " Tanya Quena.

"Pulang sama gue. "

"Gue di jemput. "

"Bohong."

"Ck, lo jadi cowok gak percayaan ya. Bodo gue gak peduli, gue mau pulang. " Ucap Quena berbalik dan pergi.

Namun, dengan cepat tangan lintang kembali menarik tangan Quena membuat sang empu terkejut dan menubruk dada bidang lintang.

"Awh, " Ringis Quena.

Quena mencoba mendorong tubuh kekar lintang, namun sayangnya tidak merubah apapun. Kekuatan Quena tak sebanding dengan kekuatan Lintang.

"Lintang, gue mau pulang. Lepasin. " Quena terus berusaha melepaskan namun sayangnya nihil.

"Gue bilang, pulang sama gue. " Ucap lintang dingin.

"Gue di jemput lintang. "

"Lo gak usah bohong, sopir Lo ngak bisa jemput kan?"

Quena diam, bagaimana lintang tau? Sungguh Menyebalkan.

"Ayo pulang. " Rengek Quena yang sudah luluh.

"Hm."

Lintang kembali menarik lengan Quena, kali ini sedikit lebih lembut daripada yang tadi.

Dari belakang Quena tak Berhenti-henti menyumpah serapahi Lintang, "manusia pemaksa, nyebelin, pokoknya lo cowok ternyebelin yang pernah gue temui. " Batin Quena kesal.

Saat sampai di parkiran, nampak dito dan rangga sedang mengoda cewek-cewek di parkiran.

"Woi bos, lo mau pulang? " Ucap Dito basa basi.

"Menurut lo? " Jawab Lintang ketus.

"Sans bos, jangan jutek-jutek napa. Kasian noh bebeb Quena lo jutekin terus. "

Lintang menatap tajam ke arah dito, "Berisik."

Lintang memberikan helm pada Quena, tapi Quena yang masih kesal pun tak menerima helm tersebut.

Tanpa pamit atau apalah itu, Lintang dengan cepat memakaikan helm pada Quena.

"Ish, bisa gak sih pakeinnya yang lembut. " Dumel Quena.

"Gak peduli. "

"Ck, lo tu ya. "

"Apa? " Ucap Lintang sambil menyalakan motornya,

"Bisa naik gak? Atau mau gue gendong. " Sambung Lintang membuat Quena bertambah kesal.

Dengan cepat Quena naik, Lintang menjalankan motornya, "gue duluan. " Ucap Lintang pada dito dan rangga.

"Ati-ati bos, jangan sampek lecet tu bebeb Quena. " Ucap dito.

"Woke bos, ati-ati. " Ucap Rangga.

****

Di perjalanan perut Quena berbunyi membuat Lintang berhenti di sebuah penjual nasi goreng.

"Turun."

"Gak mau, gue mau pulang. "

LiQuenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang