1
aku masuk ke dalam sel yang konon banyak berisi pasangan gay, ingin menemui seorang pemerkosa bernama Mai, yang kejantanannya sudah lunglai. kuhampiri ranjangnya, sementara mulut menyeringai. semua mata mengintai.
"sudah siap dengan hukuman?"ia mengangguk takut, wajahnya tersipu malu melihat kecantikanku yang syahdu.
kuambil dari kantong sebotol balsam, sementara salah satu tahanan mengirim semangkuk sambal yang diantar salah satu rekan. ia menegang, walau bawahnya tidak.
kupaksa ia membuka celana, air mata mengalir dari wajahnya memohon ampunan. kukatakan, tidak, pemerkosa sekaligus penghilang nyawa takkan dapat ampunan.
2
kucolek balsam sebanyaknya, kulumuri pada penisnya. sementara sambal memberi kehangatan ganda pada alat vitalnya.
balsam, untuk robeknya selaput dara seorang remaja.
sambal, untuk hilangnya nyawa seorang makhluk Tuhan.
kocokan, untuk bukti bencinya aku pada seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku di tengah larutnya malam
Historia Cortainilah tulisan yang kusemogakan untukmu, manusia yang membuatku malu. [antologi] cover illustrastion by Christine Wu