AWD - 3

2 1 0
                                    

HALO! JANGAN LUPA VOMENTNYA YA!

Happy Reading!

***

Davina, Fadlan dan Reva tampak memainkan alat pencapit boneka. Mereka belum mendapatkan satupun boneka, padahal sudah 20× mereka mencoba. Davina dan Reva terus terusan merengek pada Fadlan agar bisa mendapat boneka beruang.

Tak jauh dari sana, terlihat Agha bersama cewek cantik yang memakai baju pendek ketat dan celana panjang, bahkan dandanannya begitu menor. Jika dilihat lihat, wajah Agha tampak memelas ingin jauh jauh dari cewek itu.

"Agha, aku mau bonekaa," rengek Cewek yang bersama Agha.

"Emang kalo lo mau boneka mesti ngomong sama gue dulu, gitu?" Ucap Agha. Sungguh, ia benar benar tersiksa jika bersama dengan cewek ini.

"Ish, anterin. Aku mau main sama kamu,"

"Ck! Bisa gak sih, sehari aja gak usah ganggu gue Za?!" Cewek bernama Khansa Vallenara itu menggeleng.

"Gak! Aku gak mau jauh dari kamu. Kamu ngertiin perasaan aku dong Gha! Aku tuh suka sama--"

"Harta gue?"

Agha berdecih karena Khanza diam seribu kata."Cih, jadi cewek tuh jangan murahan dong! Matre!"

"Aku gak gitu Agha. Aku tuh tulus sama kamu. Aku gak mandang harta. Aku cari yang bener bener tulus sama aku." Bela Khanza pada dirinya sendiri,

"Serah lo!" Agha segera pergi dari Mall tersebut. "AGHA TUNGGUIN AKU!"

Semua tatapan dialihkan pada Khanza. Bahkan Davina, Fadlan dan Reva juga ikut menoleh. Khanza tak peduli kata orang orang yang membicarai dirinya, yang terpenting sekarang ialah Agha. Khanza benar benar tak ingin pulang jalan kaki. Tidak akan pernah!

'Agha? Kek pernah dengar,' Batin Davina mencoba mengingat ingat nama itu.

'Agha? Salwa? Buku? Huaa! Minta nomor WAnya ah!'

Davina segera berlari ke arah Agha. Fadlan dan Reva menoleh "Woi Vin! Mau kemana lo?!"

"Sebentar aja! Entar gue balik kok!"

Fadlan dan Reva segera menyusul Davina. Bukannya apa, jika Davina lecet sedikit saja, maka ketiganya harus siap mendengar Ceramah sepanjang malam oleh George.

"Ei! Tungguin Vin!"

"Vin! Jangan lari lari! Ntar jatoh!"

"Kakaknya Salwa! Minta WAnya dongs!!"

Alhasil, mereka semua menjadi tontonan para pengunjung Mall.

Khanza melihat Agha yang ingin menaiki motornya. Dengan secepat kilat, ia menarik pergelangan tangan Agha.

"Bareng ya?" Mohon Khanza. Agha serera menepis tangan Khanza dari tangannya.

"Jauhin tangan kotor lo itu dari gue!" Pinta Agha sedikit menyindir.

"Tap--"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agha With DavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang