Episode 8

111 16 79
                                    

DOR!!

Suara tembakan terdengar begitu jelas di telinga Jungkook, Kyungsoo, Brian dan Muti yang ternyata berada tidak jauh dari lokasi suara tembakan itu berasal.

Mereka saling bertukar pandang. Ada sedikit rasa was-was yang terbesit dibenak mereka. Suara tembakan pasti menandakan adanya suatu pertikaian yang terjadi, entah itu antara manusia dan monster atau sesama manusia itu sendiri.

Sementara itu, di lokasi tempat suara tembakan itu berasal. Tampak seorang laki-laki sudah terkapar dengan kondisi punggung yang bersimbah darah. Ia tergeletak di hadapan teman-temannya yang mematung memandanginya dengan raut wajah ketakutan.

"Jinhyuk-ah!" seru Irma yang masih terduduk di samping Jinhyuk.

Ya. Sesaat sebelum peluru itu melesat, Jinhyuk dengan sigap berdiri melindungi Irma yang tengah jatuh tersungkur di tanah. Peluru itu pun mendarat tepat di punggung anak lelaki bertubuh kurus tersebut. Membuatnya tumbang seketika.

Dengan kesadaran yang sudah diujung tanduk, Jinhyuk menatap wajah Irma yang mulai menangis.

"Gwaen..cha...na..." ucapnya mencoba menenangkan gadis berwajah bulat itu.

Selagi semuanya fokus pada Jinhyuk, tiba-tiba saja terdengar suara langkah seseorang yang berjalan menghampiri mereka. Eunwoo yang berdiri di posisi belakang pun sontak menoleh.

Ia terkejut begitu mendapati sebuah kepala senapan berada 5 cm dari wajahnya. Rissa dan Diana yang baru menyadari kehadiran orang itu pun ikut menoleh.

Ternyata itu adalah Geum Sun. Wanita berambut pirang itu dengan angkuhnya menodongkan senjatanya tepat di wajah Eunwoo.

"Berani-beraninya kalian mencoba kabur!" ujarnya dengan nada kesal.

Para remaja itu hanya diam mematung. Mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Pria tadi masih tampak menodongkan senapannya ke arah mereka dari jendela. Jika mereka mencoba melakukan hal ceroboh seperti berlari, sudah pasti pria itu tanpa ragu akan melepaskan tembakannya lagi.

Pasrah. Akhirnya keempat remaja itu diseret kembali ke dalam rumah. Jinhyuk yang sekarat mereka biarkan terbaring di luar.

Tidak ada yang menyadari, sedari tadi Jungkook, Kyungsoo, Brian dan juga Muti bersembunyi di balik tembok sisi kanan rumah besar tersebut. Mereka menyaksikan teman-teman mereka saat ini yang sedang berada dalam bahaya.

"Siapa mereka?" tanya Muti sedikit berbisik.

Brian menggelengkan kepalanya. Ia juga tampak bingung dengan apa yang baru saja mereka lihat. Bagaimana bisa teman-teman mereka berakhir di tempat ini. Dalam kondisi seperti itu.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku rasa mereka sedang disandra."

Suara yang keluar dari mulut seorang Do Kyungsoo itu sontak membuat Jungkook dan yang lainnya terkejut bukan main. Mereka menoleh ke arah Kyungsoo yang berdiri di antara Jungkook dan Brian.

"Ada apa?" tanya anak lelaki bermata besar itu heran.

Sikap dan nada bicara Kyungsoo saat ini sangat berbeda dengan Kyungsoo yang selama ini mereka kenal. Suaranya terdengar lebih percaya diri, tatapannya pun tampak tegas menatap lurus lawan bicaranya.

Ketiga remaja itu pun hanya termangu. Menatap Kyungsoo dengan kecurigaan di kepala masing-masing, sampai tiba-tiba sebuah suara tembakan terdengar kembali dari dalam rumah besar tersebut.

Terungkap bahwa suara tembakan itu ternyata berasal dari senapan Geum Sun yang menembak Cha Eunwoo tepat dihadapan para gadis yang sudah terduduk ketakutan di salah satu ruangan.

OUR HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang