Part 7

762 66 18
                                    

kini diruang pengobatan tertinggal rara santang, siliwangi dan subang larang

rara sanatang terus menenangi ibunda yang terus menangis, padahal ia juga merasa sedih apa yang terjadi kepada adiknya

"ibunda sudahlah, raka walangsungsang sudah pergi untuk menemui seseorang untuk menyembuhi rai kian santang", jelaas rara santang mencoba menenangi ibundanya

"dinda sudahla jangan bersedih lagi, kakanda yakin putra kita akan sembuh", jelas siliwangi

"tapi aku sangat tidak tega jika ia harus seperti ini', ucap subang laarang dengannangis yang semakin menjadi

"aku pun juga sama ibunda namun, aku yakin pasti rai kian santang akan sembuh. jika kita hanya terus menerus menangis saja itu hanya sia sia karna tidak akan menyembuhkan rai kian snatang. jadi aku mohon kepada ibunda jangan terus menangis jika rai kian santang tau ibunda sedih maka pasti rai kian santang akan juga sedih", jelas rara santang semabri menghapus air matanya danmembuat subang larang semakin tenang

"ya kau apa yang kau katakan benar putriku", ucap subang larang

sedangkan siliwangi hanya tersenyum melihat putri dan istrinya, namun siliwangi dihati siliwangi ia sangat sedihmelihat putra kesayangannya terbaring lemah.

"ayahanda berjanji akan membalas semua perbuatan yang telah melukai mu, sang dewa yang agung tolonglah beri kekuatan kepada putra hamba kian santang dan mudahkan pencarian putraku walangsungsang", ucap batin siliwangi

tanpa mereka sadari hari mulai malam.

"putriku, dinda hari sudah malam sebaiknya kalian beristirahatlah biar ayahanda saja yang menjaga kian santang", ucap siliwangi

"biarkan aku saja kakanda yang menjaga kian santang",

"tidak dinda alangkah baiknya kau beristirahat saja biarkan kakanda yang menjaganya. kakanda tidak mau jika kau terjatuh sakit", ucap siliwangi

"iya ibunda apa yang dikatakan ayahanda benar sebaikny ibunda beristirahat saja. ayo ibunda aku temani", ucap rara santang lalu merangkul subang larang dan pergi menuju kekemarnya

sedangkan siliwangi duduk dikursi sebelah ranjang kian santang, ia mengelus rambut kian santang.

siliwangi merasa mengantuk ia pun memutuskan untuk tidur walaupun dengan keadaan duduk, sebelum ia tidur ia mencium kening kian santang lalu ia tidur.

disisi lain saat surawisesa ingin mencari ayahndanya langkah nya terhenti didepan ruang pengobatan, ia melihat kian santang dan ayahndanya yang sedang tertidur

" sial! ternyata kian santang sudah kembali ke istana, kenapa aku tidak tahu jika ia kembali ke istana ini,. tetapi mengapa ia berada diruang pengobatan?", tanya surawisesa dengan dirinya sendiri

tak sengaja emban melewati di depan surawisesa,surawisesa langsung menghentikan langkah emban itu dan bertanya apa terjadi kepada kian santang

"emban!",

emban itu langsung menghampiri surawisesa lalu menunduk daan kedua tanganya dirapatkan

"mohon maaf raden,apa yang bisa hamba bantu?",

"tidak!aku hanya ingin bertanya kepada mu, mengapa kian santang bisa berada di ruang pengobatan?",

"saat syech nurjati menemukan raden kian santang, raden kian santang sudah dengan keadaan terluka. lalu tabib istana memeriksanya dan mengatakan bahwa raden kian santang terluka parah",

"terluka parah?",

"benar raden".

"baiklah, sekarang pergilah dari hadapan itu",

emban itu lalu berdiri dan pergi dari hadapan surawisesa

sedangkan surawisesa langsung pergi kekamar ibundanya untuk mengabarkan hal baik baginnya.

<Keadaan walangsungsang

walangsungsang masih berjalan menuju ke gunung putih, walaupun diperjalannya sangat gelap tidak ada pencahayaan apapun ia terus melangkah untuk segera cepat sampai di gunung putih.

namun saat dipertengahan jaalan walangsungsang merasa lelah dan matanya mengantuk, ia pun memutuskan untuk beristirahat di sebuah gubuk yang telah tak berpenghuni.

kembali dengan keadaan istana.

surawisesa telah sampai di kamar ibunda ia membuka pintu dengan sangat kencang sehingga membuat kentring manik terkejut.

"putraku! mengapa kau membuka pintu kamar dengan sangat kencang?",

"maaf ibunda, tetapi aku kesini membawa hal kabar buruk untuk diriku",

"kabar buruk? kabar buruk apa yang kau maksud putraku?",

"asal ibunda tau, kian santang telah kembali ke istana. namun kita tiudak tau akan tentang hal itu", ucap surawisesa dengan sedikit kesal

"apa! raden kian santang telah kembali. mengapa tidak aada yang mengabarkan kepada kita?"

"ya maka dari itulah, tapis sudahla itu lupakan saja namun aku memiliki hal yang sangat baik", ucap surawisesa dengan senyum licik

"apa? cepat katakan kepada ibunda!",

"jadi saat aku hendak ingin menemui ayahanda, aku melewati ruang pengobatan aku melihat kian santang dan ayahanda berada diruang pengobatan dan ternyata kian santang terluka parah. jadi ini adalah kesempatan kita untuk mencelakai kian santang",

"ya ini adalah kesempatan emas untuk membunuh anak itu",

saat mereka asik mengobrol tak sengaja amuk marugul melewati kamar kentring manik lalu menghampirinya

"ada apa ini keponakan nanda surawisea, dan rai kentring manik?", tanya amuk marugul

"uwak aku ada kabar baik",

"kabar baik apa keponakanku?",

"jadi kian santang terluka parah lalu, ini adalah kesempatan kita untuk membunuhnya uwak",

"kian sanntang telah kembali ke istana?",

"ya raka ia kembali tanpa sepengetahuan kita",

"sudahlah ibunda, uwak lebih baik kita memikirkan apa yang harus kita lakukan",

"keponakanku, uwak telah mempunyai cara segala hal untuk mengbisi anak bedebah itu!",

"apa itu wak?", tanya surawisesa

lalu amuk marugul mendekat ke arah telinga surawisesa lalu, berbisik.

"baiklah uwak, kita akan melakukan itu saat esok hari",

"baiklah keponakanku",

"baiklah, aku ingin kembali ke kamar",

"ya aku juga sama, selamat malam rai, keponakan ku",

surawisesa dan amuk marugul kembali kekamarnya, sedangkan kentring manik beranjak ke ranjang lalu membaringkan tubuhnya.

SKIPPP!!!

3 hari kemudian.

perjalanan panjang  menuju ke gunung putih telah dilewati walangsungsang kini ia telah sampai di gunung putih, namun ia kembali berjalan untuk mencari keberadaan seseorang itu.

saat ia sedang berjalan tak sengaja ia melihat seorang gadis yang sedang duduk di batang pohon, lalu walangsungsang menghampiri gadis itu.

Bersambung...

apakah gadis yang dihampiri walangsungsang, adalah prahasini?

Next episode / kesembuhan?









Raden Kian Santang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang