Part 8

724 68 23
                                    

perjalanan panjang menuju ke gunung putih telah dilewati walangsungsang kini ia telah sampai di gunung putih, namun ia kembali berjalan untuk mencari keberadaan seseorang itu.

saat ia sedang berjalan tak sengaja ia melihat seorang gadis yang sedang duduk di batang pohon, lalu walangsungsang menghampiri gadis itu.

belum sempat walangsungsang ingin menanya kepada gadis itu, namun gadis itu membalik kan badannya sehingga membuat walangsungsan berhenti melangkah.

"siapa kau?",

"mengapa kau bisa berada di gunung putih?",

"aku cakrabuana, tujuan ku kesini aku sedang mencari seseorang untuk menyembuhi adik ku yang sedang terluka parah",

"cakrabuana? aku baru mendengar nama mu",

"iya aku cakrabuana hanya rakyat biasa, maaf aku tidak banyak waktu untuk berbicara, aku harus cepat untuk mencari seorang",

"kau sedang mencari siapa?",

"aku sedang mencari prahasini, karna hanya dia yang bisamenyembuhkan adik ku. apakah kau tau keberadaan yang bernama prahasini?",

gadis itu terdiam saat walangsungsang menjelasakan hal itu, gadis itu kebingungan sehingga walangsungsang juga merasa bingung mengapa gadis itu tiba tiba terdiam

"maaf mengapa kau tiba tiba terdiam? apakah kau tak tahu seorang yang bernama prahasini?",

"e-eh tidak apa apa",

"baiklah jika kau tak tahu, aku pamit ingin mencarinya", ucap walangsungsang membalik badannya.

saat walangsungsang ingin pergi gadis itu, langsung menghentikan langkah walangsungsang

"tunggu!",

walangsungsang langsung membalikkan badannya lagi kehadapan gadis itu...

"ada apa? apakah kau sekarang sudah tau?", tanya walangsungsang menatap gadis itu sehingga gadis itu menundukkan kepalanya

"aku. a-aku prahasini yang kau cari",

"jadi kau prahasini? mengapa kau dari awal tak mengatakannya", tanya heran walangsungsang

"ya karna aku tak ingin melayani orang orang yang jahat, dan aku merasa kau adalah orang baik",

"sudahlah lebih baik mari kau ikut bersama ku, karna kita sudah tidak banyak waktu lagi",

"baiklah, mari", ucap prahasini lalu melangkah dan begitu juga walangsungsang

sedangkan keadaan di istana padjajaran, terlihat siliwangi yang baru bangun dari tidurnya ia memastika keberadaan kian santang bahwa baik baik saja.

ia pun beranjak dari kursinya lalu pergi meninggalkan kian santang, karena siliwangi ingin membersihkan badannya

saat siliwangi keluar dari ruang pengobatan, tiba tiba ada dua orang masuk ke dalam ruang pengobatan. mereka menggunakan pakaian itam dan wajah tertutup dengan kain.

ia masuk kedalam ruang pengobatan dengan mengendap-endap seperti seorang, lalu smereka mendekati kian santang dan slah stau orang itu mengambil sesuatu dari sakunya lalu ia meminumkan kepada kian santang.

"mati lah kau ditangan ku, hahaha...", ucap salah satu orang misterius itu dengan tertawa

seketika badan kian santang kejang kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

kedua orang misterius itu sangat puas melihat kian santang.

"tugas kita selesai, ayo kita pergi sebelum kita ketahuan",

Raden Kian Santang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang