Hubungan Kita

681 64 7
                                    

Semua maba berbaris rapi bersama pasangan mereka di tengah lapangan. Krist baru muncul 10 menit sebelum kumpul. Alhasil, dia kena omel sama anaknya sendiri, Pinokio.

New berdiri gugup di samping Tay. Ia masih memikirkan cara Gun dan Mild yang menatapnya tadi. Di tengah kegundahannya, Tay menautkan jemari mereka. Jempol Tay mengusap lembut punggung tangan New.

"Gak perlu gugup," bisik Tay.

"Tapi ...."

"Mungkin aja mereka lagi ngegoda kamu. Kamu taukan, kamu yang paling mudah malu di sini," potong Tay.

"Mereka ngeliat kita Tay," protes New.

"Ngeliat apa?" tanya Tay. Sebelah alis pria itu naik.

Telinga New terasa panas. Rekaman adegan dirinya dan Tay berputar di otak. Bagaimana panasnya ia dan Tay berciuman hingga tidur berdua sambil berpelukan.

"Udah ah." New mendorong Tay menjauh. Ia melepaskan tangannya dari genggaman Tay. Wajahnya sudah semerah tomat.

"Pagi, tukhon!" sapa Namtarn.

"Pagi ini kita akan memulai lomba OutBond kita. Di sini, kami akan membagikan peta pos pada kalian. Kalian bersama pasangan akan menyelesaikan misi yang ada di setiap pos yang kalian lewati."

"Untuk 5 pasangan pertama yang sukses melewati semua pos akan mendapatkan hadiah spesial dari para Hazer," lanjut Namtarn.

Semua maba bersorak. Dengungan bisik-bisik terdengar. Bright dan Krist sudah sibuk membuat rencana agar menang. Gun terlihat acuh bahkan ingin tidur.

"Jadi ... terima peta kalian dan lomba di mulai!"

Para Hazer segera membagikan potongan kertas kecil berwarna biru. Di sana terdapat peta kampus serta pos-pos yang akan di lewati.

"Pos 3 dekat kantin hukum! Lari!" Bright lari sambil menarik tangan Krist.

Semua maba segera berhamburan seperti semut terkena hujan. New kebingungan melihat reaksi maba yang terkesan berlebihan.

"Kita pos berapa?" tanya Tay menyadarkan New.

"Ah? Kita? Ini pos 1-9-7-2-8." New memperlihatkan kertas di tangannya.

"Ayo kalau gitu." Tay menarik pergelangan tangan New lembut.

***

Pos 1 diisi oleh Arm Weerayut, senior jurusan Modelling. Di posnya mereka diminta untuk lomba bersama dia dalam lomba memasukkan paku ke dalam botol.

Dengan julukan Mr. Perfect. Arm mampu mengalahkan Tay 2 kali. Kecepatan dan ketangkasan senior mereka itu tidak bisa dianggap enteng. Bahkan, senyum Arm terasa sangat memuakkan sekarang.

"Sekali lagi?" ejek Arm.

New mendengus kesal. Ia tak mau berlama-lama berada di pos 1 bersama Phi Arm.

"Aku yang main." New menarik tali yang menggantung paku dari pinggang Tay.

"Kamu? Memang bisa?" tanya Tay tak yakin.

"Aku gak selemah yang kamu pikirkan," jawab New.

Setelah hitungan mundur yang Tay lakukan. New dan Arm melesat cepat menuju botol yang berjarak 10 meter dari posisi start. Dengan konsentrasi tinggi New mampu memasukkan paku 2 detik lebih cepat dari Arm.

"Yeay!" New melompat-lompat senang.

"Kita menang Tay." New melompat ke dalam pelukan Tay.

"Iya iya," sahut Tay dengan senyum gemas.

Our Memory | TayNew Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang