Complicated (2)

617 64 5
                                    

Jan dan Mild baru saja duduk di kursi meja kantin. Tiba-tiba seorang pria berlari dengan senyum lebar dan berhasil membuat Sing menjerit keras.

"Kalian udah lengkap, kan?"

"Kenapa kamu balik lagi, Kay?!" protes Gun.

"Aku cuma mau bilang sama kalian, kalo aku suka sama New. Kalian mau kan bantu aku buat nembak New?"

Semua terdiam. Gun bahkan jelas-jelas menggeleng sambil bersidekap dada.

"Toptap, tolong ajak New ke rumahmu, aku mau nembak dia di sana."

Toptap mau tak mau mengangguk. Kejutan kedatangan Kayavine berhasil membuatnya bingung.

"Bye kalo gitu, jangan kasih tau New ya?" Kayavine kembali berlari pergi.

Gun mendengus kesal sambil menatap Toptap. "Kok kamu setuju?"

"Biar ajalah Gun, si Kay usaha mau nembak anak orang," lerai Mike.

"Aku gak suka!" protes Gun.

"Memangnya kamu mau pacaran sama New?" tanya Sing.

"Mau!" Gun mengangguk mantap.

"Lah? Siapa yang masukin siapa?" tanya Gunsmile.

"Terserah aku dong!" Nada Gun naik satu oktaf.

Tay dan New datang membawa pesanan Gunsmile. Lalu, menyapa Jan dan Mild yang baru terlihat akhir-akhir ini.

"New, minum di rumah yok?" ajak Toptap.

New memiringkan kepala. "Kita semua?" Toptap membalas dengan anggukan.

"Bo--"

"Enggak! Kamu tetap di Apart temanin aku, aku lagi sakit," potong Gun.

"Loh? Kok tiba-tiba?" Off memeriksa dahi Gun.

"Awas! Pokoknya aku sakit. Titik! Krist ayo balik!" Gun menyambar tasnya dan menarik tangan New. Krist dengan kikuk mengikuti langkah Gun.

***

Musik berdentum keras. Bau alkohol dan asap rokok tercium pekat. Liukan tubuh memenuhi lantai dansa. Gadis-gadis berpakaian minim berlalu lalang menggoda dua pria yang asyik di meja mereka.

Bar ini cukup terkenal dan berjarak tak jauh dari rumah Toptap. Pria multitalent itu tiba-tiba saja membatalkan acara minum di rumahnya, jadi Off, Tay, Bright, Sing, dan Gunsmile berakhir di sini.

"Peng," Tay menengok kearah Off. "Kamu kapan mau nembak New?"

"Memangnya kenapa?" tanya Tay bingung.

"Kamu tau kan banyak yang naksir sama New." Tay mengangguk dan meneguk cairan kecokelatan dengan rasa panas jika menyentuh kerongkongan.

"Kamu gak ada rencana gitu?" tanya Off.

"Ada. Tapi, sebaiknya aku omongin dulu sama Bright." Tay meletakkan gelas beernya. Ia berjalan kearah Bright yang berjoget dan menariknya keluar dari Bar.

Kedua pria itu duduk di salah satu kursi taman yang tak jauh dari Bar. Bright menikmati angin malam yang bertiup.

"Jadi romantis gini suasananya," kekeh Bright bergidik jijik.

"Hah? Ya enggaklah," tukas Tay ikut tertawa.

"Mau ngomongin apa? Kok serius banget sampe bawa aku keluar."

"Tentang New," jawab Tay, ia memandang serius wajah Bright.

"Kok masalah New nanya ke aku?"

"Soalnya kamu yang paling dekat sama New."

Our Memory | TayNew Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang