Notifikasi pesan tak berhenti sejak tadi. Membuat suara gaduh pada ponsel baru yang baru saja ia beli seminggu yang lalu. Haruno Sakura menguap lebar. Sambil mengucek matanya yang masih mengantuk, ia membaca satu persatu pesan yang terkirim pada grup alumni saat sekolah menengah dulu.
"Bukber?" Desahnya malas.
Pesan pesan itu ramai membicarakan tentang acara berbuka bersama. Admin grup yang merupakan teman akrabnya sendiri Yamanaka Ino, dialah yang memberikan ide itu. Katanya selagi bulan puasa tak apa sekali-sekali mengadakan acara buka bersama, sekalian reunian. Sudah setahun sejak kelulusan memang mereka jarang bertemu antara satu dengan yang lain. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Bukbernya dimana No?" Tanya Sakura yang langsung menelfon Ino.
"Gak jauh Ra. Ntar gue jemput lo. Sekalian mampir ke rumah Tenten, Hinata."
"Oke."
Sakura kembali mendesah malas. Tak masalah mengikuti buka bersama meski ia sedang berhalangan dan tidak berpuasa. Setidaknya bertemu dengan teman-teman bisa mengurangi rasa sakit pada perutnya.
...
Sakura merasa ingin turun dari mobil Ino. Ia merasa dibohongi. Dan sahabatnya itu malah tidak merasa bersalah sama sekali.
"Harusnya lo bilang kalau bukbernya di rumah Sasuke! Ck sial."
"Kalau gue bilang, lo tetep mau ikut?" Ujar Ino cuek sambil terus menyetir mobilnya.
"Tapi kan......turunin gue disini!" Sakura menghela napas kasar. Ia marah, tidak--- hanya kesal. Semua orang memang seperti ini sejak dulu. Selalu berusaha mempertemukan dirinya dengan Sasuke dengan berbagai alasan. Padahal mereka semua tahu bahwa ia dan sosok yang bernama lengkap Uchiha Sasuke itu memiliki hubungan yang kurang baik.
Kurang baik?
Bukan kurang baik sejak awal. Malah dulu Sakura dan Sasuke merupakan sepasang kekasih. Namun kabar yang beredar, mereka tiba-tiba memutuskan untuk berpisah. Entah benar atau tidak namun sampai saat ini belum ada yang tahu kepastian berita itu. Termasuk teman dekat mereka masing-masing.
"Yang lalu biarlah berlalu Ra. Yang penting kita bisa reunian sama temen-temen."
"Tapi No..."
"Gak ada tapi-tapian. Bersikap kaya biasanya aja. Kalau marah kaya gini kelihatan banget lo belum bisa move on dari Sasuke."
"Cih," Sakura menolehkan kepalanya ke jendela mobil dengan perasaannya yang semakin kesal.
....
Uchiha Sasuke adalah sosok tampan namun dingin. Pendiam dan anti sosial. Benci keramaian, dan apapun yang menganggu ketenangan hidupnya. Sakura jadi heran. Bujukan maut siapa yang bisa meluluhkan hati seorang Sasuke sehingga bisa menjadikan rumahnya sebagai tempat buka bersama?
Naruto, Shikamaru, Sai?
Mereka bertiga meragukan.
Rumah megah itu tampak ramai di halaman rumah. Sepertinya acaranya di adakan di area taman yang memang cukup luas. Uchiha Sasuke adalah anak Sultan. Tak heran jika ia memiliki halaman rumah yang besar bahkan berukuran hektar.
Sakura berdiri kikuk sambil sesekali menyapa balik teman teman yang menegurnya. Sebenarnya bukan kali pertama ia ke rumah ini. Dulu sempat beberapa kali karena Sasuke yang mengajaknya berkunjung. Namun datang kembali setelah sekian lama, membuatnya merasakan hawa yang berbeda. Beruntung tak ada keluarga Sasuke yang menampakkan diri. Sepertinya mereka memberikan kebebasan untuk anaknya agar menikmati waktu bersama teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku Ramadhan (Kumpulan Oneshoot)
Fiksi PenggemarHanya berisi cerita ringan SasuSaku tema Ramadhan Karakter dalam cerita hanya meminjam tokoh dari anime Naruto milik Masashi Kishimoto. Disclaimer © Masashi Kishimoto Naruto Fanfiction 2k21