24 : presensi

269 52 9
                                    

Buat Hyunjin, segalanya masih terasa begitu asing meskipun ini bukan pertama kalinya dia bertandang dan makan di kediaman Keluarga Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat Hyunjin, segalanya masih terasa begitu asing meskipun ini bukan pertama kalinya dia bertandang dan makan di kediaman Keluarga Kim.

Keluarga Kim itu... hangat. Ramai dengan cara yang menyenangkan. Awalnya Hyunjin sempat dibuat tergugu yang susah payah ditahannya. Dia tidak pernah merasakan kehangatan yang membuncah selama makan keluarga yang pernah diingatnya sehingga dia dilingkupi keirihatian melihat keluarga Kim Seungmin yang begitu hangat dan... selayaknya pada umumnya.

Namun kini, Hyunjin tidak lagi merasakan perasaan itu. Dia melupakan segala yang mengusik perasaannya. Kesendirian yang dibiasakan. Senyap yang tidak mengherankan. Suasana di meja makan itu terlalu dipenuhi riak sarat kebahagiaan yang membuatnya—sejujurnya—tidak ingin berakhir dengan cepat.

Namun jarum jam berada di angka yang semakin besar. Malam musim panas mulai nyaring dipenuhi suara serangga ketimbang dengung orang-orang. Tanda berpulang telah tiba.

Meski sebenarnya, Hyunjin tidak ingin pulang. Sebab dia akan kembali dalam kesendirian di tempat tinggalnya—tempat yang enggan disebutnya rumah.

Tapi Mama Kim memeluknya dengan erat serasa dekap kehangatannya tak terbatas dan menyelimutinya.

"Hati-hati ya pulangnya, Hyunjin. Main lagi lain kali, jangan sungkan-sungkan. Apalagi bentar lagi mau libur, sering-sering main ya? Nanti Tante bikin es serut yang banyak buat Hyunjin."

"Buat Beomgyu juga enggak, Tan?" tanya iseng Beomgyu dibalas jitakan Yeonjun.

Mama cuman tertawa. "Buat Beomgyu juga, Yeonjun juga."

"Kalau aku?" Seungmin menyahut.

"Mama pikir-pikir dulu kalau buat adek."

Seungmin manyun tapi gak serius, tentu saja.

Hyunjin tersenyum. "Iya Tante, makasih banyak ya."

"Sama-sama, Hyunjin."

Lantas mereka berpisah menuju jalan pulangnya masing-masing setelah Beomgyu masih beradab melambai pamit pada Hyunjin.

Hyunjin sengaja gak membawa motornya, dia datang dengan naik taxi. Bukan karena berlagak dan mudah baginya menghabiskan uang, meski memang iya, tapi itu karena Hyunjin menghabiskan waktunya bersiap hanya buat memilih pakaian yang cocok membuatnya nyaris telat datang di waktu janjian. Meski Beomgyu bilang bisa saja mereka menghampirinya di suatu tempat untuk menjemputnya, tapi Hyunjin menolaknya karena... agak merasa kurang nyaman menunjukkan tempat tinggalnya pada orang-orang. Hyunjin merasa... entahlah... dia tidak nyaman berlama-lama di tempat tinggalnya dan pergi lebih cepat baginya lebih baik.

Hyunjin menghentikan taksi sesampainya di jalan besar. Menyebutkan alamat tempat tinggalnya seketika. Awalnya dia berpikir buat pergi ke tempat lain menghabiskan sisa malamnya, namun kali ini secara sadar Hyunjin ingin menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri. Mereka ulang kejadian seharian dalam pikirannya, membuat senyum tak tertahan terutama ketika Seungmin terlelap di pundaknya. Rasanya...

Lover Boy ╏ HyunMin feat C. Yeonjun (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang