The Call of Dawn

ii . the grand mayor

Luchmont Palace, The Royal Palace of Riverworth

Berdiri dengan tegak dan terlihat gagah, pahatan-pahatan bangunan yang mewah melekat indah di tiap sisi bangunan Istana Luchmont. Beberapa sudut Istana yang terlihat berumur namun tetap menawan menghiasi bagian luar dan dalam bangunan, memberi citra kerajaan yang sangat elok. Bahkan Istana Luchmont dikelilingi hutan-hutan tipis yang membuat bangunan itu terlihat sangat teduh dan sejuk.

Istana pemerintahan pusat Luchmont merupakan satu-satunya Istana yang tidak pernah tidur. Terletak di pusat Ibukota Lowestiale membuat Istana Luchmont terlihat semakin sibuk. Royal Guard berdiri berurutan dengan jauh mengelilingi dinding luar Istana, para Letter Courier berdatangan dan pergi mengantar surat surat dan dokumen untuk kerajaan, bahkan ada beberapa Bangsawan dan petinggi Istana berkunjung setiap hari pada jam tertentu hanya untuk minum teh dan singgah sesaat.

Dua bilah pintu terbelah megah, berbinar menyala tatkala sinar terang dari langit tertumpah menyinari lapisan ukiran kencana yang menghiasi setiap sisi dan sudut ruangan; menyaksikan setiap pandangan yang tertuju pada salah satu ruangan Istana yang terbuka lebar di siang hari.

"Your Highness, may I present you The Royal Grand Major, Sir Jeffrey sudah kembali."
Suara pintu terdengar, diikuti dengan suara tapak kaki yang tenang menggema di seluruh ruangan. Beberapa pasang mata memberi perhatian dan membungkuk hormat melihat Kapten Mayor melewati pintu yang terbelah didepan mereka.

"Jeffrey, my brother.., sudah lama kita tidak bertemu hahaha.."
Seorang pria paruh baya duduk di atas singgasana mewah dan menyapa dengan senyum yang sangat ramah. His Royal Highness King of Riverworth, Albert son of Godfrey atau The Royal King Albert adalah panggilan umum pria paruh baya yang ramah itu. Gelar dan pangkatnya benar bukan main-main, seseorang yang paling utama berpengaruh dan yang memerintah seluruh penjuru negara ini. Seorang Raja dari Kerajaan negara Riverworth yang dikenal bijaksana dan sangat berwibawa.

"It's always a pleasure to meet you again, Your Highness. May the sun always rise, bless this kingdom and your path."
Jeffrey, seorang Kapten Mayor yang dipanggil membungkuk hormat dan kembali menegakkan tubuhnya, ekor matanya mengikuti gerakan Raja Albert yang turun dari duduknya dan memeluknya dengan senyum hangat.

"May the sun rise and bless your path, Jeffrey. Mari duduk dan ceritakan padaku tentang kemenanganmu."
Dengan anggukan dan bungkukan kecil Jeffrey mengikuti King Albert dari belakang untuk menuju ke ruang minum teh yang berada tepat di sebelah ruang singgasana.

"Astaga adikku ini hebat sekali. Ayolah Jeff, ceritakan kepadaku." King Albert memulai percakapan sambil membujuk pria muda didepannya.

"Oh itu bukan apa-apa Your Highness. Saya hanya melakukan tugas yang diperintahkan oleh Kerajaan." Jeffrey menggeleng kecil dan tersenyum sembari menyeruput segelas teh yang ada didepannya.

"Jeff, kita hanya berdua disini. Ayolah, Jangan panggil aku Your Highness. Hahaha astaga, kau sangat kaku Jeffrey." Dengan tawa kecilnya si pria paruh baya ini menepuk pundak Jeffrey dengan ramah.

"Your Highness, bukankah ini termasuk perjamuan minum teh formal? Saya masih dalam jam kerja." Dengan suara yang cukup pelan dan terdengar sedikit panik, Jeffrey memberi kode kepada Albert untuk mengecilkan suaranya.

Tidak ada warga di Riverworth yang tahu bahwa Raja dan Kapten Mayor memiliki sebuah hubungan yang cukup dekat(?). Mereka memang cukup sering terlihat bersama tetapi tidak ada yang tahu apakah kedekatan mereka hanya sebatas Raja dan anak buahnya atau mungkin ada hal lain yang menghubungkan antara mereka.

"Baiklah Jeff, sekarang ceritakan tentang penaklukan itu? Apakah bersih?" Tanya King Albert yang sedari tadi sudah haus tentang cerita Jeffrey.

"Tentu saja Your Highness, pasukan kami tidak akan mengecewakan anda." Jeffrey menjawab dengan percaya diri.