"Billkin, apa kau mau menggambar bersamaku?"
"Boleh! Aku akan meminta kertas dulu"
"Tidak perlu!! Bagaimana jika kita menggambar di pasir pantai?"
"Tapi jalannya jauh, apa kau sanggup?"
"Sanggup sekali, lagipula kita sudah beberapa kali kesana kan?"
"Hmm, baiklah"
"Aku punya ide!! Bagaimana kalau kita lomba lari menuju pantai??" Usul PP
"Ide bagus, ayo!!"
"Okey, aku akan hitung mundur"
"3!! 2!! 1!!"
Mereka berusaha berlari sekencang mungkin menuju pantai
"YEAY!! AKU MENANG!!" Teriak PP bangga bisa mengalahkan Billkin
"HAHH... HAHH... CEPAT SEKALI LARIMU!!"
"Apa kau lelah? Istirahat saja dulu di pinggir, aku ingin keliling pantai" PP meninggalkan Billkin yang masih terduduk di bebatuan besar pinggir pantai
"Aku ikut!!"
"Mau mengejarku?" PP menatap netra Billkin lembut
"Jangan lagi," cegah Billkin melihat PP yang mulai berlari kecil
Mau tak mau Billkin mengikuti kemana larinya PP
Grep!
PP membalikkan badannya, Billkin langsung memeluknya seolah-olah ia tidak mau PP pergi jauh darinya
"Aku mendapatkanmu" bisik Billkin di dekat telinga PP yang merah padam
PP mendorong tubuh Billkin agar sedikit menjauh darinya
"Aku kesini untuk menggambar"
Bukan untuk jatuh cinta
"Gambar sesukamu, akan ku bantu"
"Tidak perlu, gambar punyamu saja"
"Baik, mari kita lihat punya siapa yang lebih baik"
"Kau ingin membalas kekalahanmu ya?" Tanya PP sambil terkekeh
"Ya! Seorang Billkin tidak mungkin kalah, tadi itu mungkin hanya keberuntunganmu saja"
PP melihat Billkin sinis
"Auw, kau merendahkan ku!"
Dengan emosi PP menggambar sambil memunggungi Billkin agar dia tidak bisa melihat karya nya
Billkin melihat itu pun langsung menggambar apa yang ia bisa, dia semangat dan percaya bahwa ia bisa mengalahkan PP
Mereka pun selesai secara bersamaan
"Kau menggambar siapa?" Tanya Billkin
"Ini aku, lalu ini mama dan papa" jawab PP sambil tersenyum
"Dan kau menggambar-"
"Kamu" Billkin menjawab cepat
"Kenapa?" Tanya PP
"Karena kamu indah, seperti bunga mawar"
"Jadi itu alasan kau menggambarku dengan membawa bunga mawar?"
"Ya, kau dan mereka sama indahnya"
PP lantas tersenyum manis karena Billkin menganggapnya indah seperti bunga mawar yang cantik
"Piipii, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Ya, tentu saja"
"Apa itu cinta?"
Senyum PP memudar, ia bingung harus menjawab apa. Ayolah dia masih empat belas tahun! Mana tahu makna cinta sesungguhnya?
"Kau akan tahu seiring berjalannya waktu"
"Apa aku pasti bisa merasakannya?" Tanya Billkin lagi
"Pasti, semua orang pasti merasakan cinta, termasuk kau" jawab PP, Billkin mulai mengerti sekarang
"Lalu bisakah aku merasakan sekarang?"
"Piipii, aku mencintaimu"
Tanpa sadar PP mengeluarkan setetes air matanya
"Kenapa menangis?" Tanya Billkin sambil menyeka air mata cinta pertamanya
"Aku terharu" bohong PP
"Apa menangis itu tanda terharu juga?"
"Ya, terima kasih telah mencintaiku" ucap PP lalu memeluk Billkin erat
"Apa kau juga mencintaiku?"
"Sangat! Sangat mencintaimu"
"Kau harus kembali"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACULOUS | BKPP (END)
أدب الهواةBeda dunia, namun satu rasa Hidup memang perkara yang tidak mudah, tapi tidak untuk mengejarmu |bkpp's fantasy bxb angst