Setelah perpisahan

56 11 8
                                    


"Kamu jadi lanjut kemana?
Apa mama harus pulang?" Tanya wanita paruh baya yang sedang melakukan video call dengan putranya.
Wanita anggun dengan mata teduh dan senyum yang manis itu adalah ibu dari Bisma, Sinta Kemala.

"Amsterdam boleh?"

"Kenapa jauh sekali? Tapi jika itu kemauan kamu, mama akan mengizinkan. Apa kamu sudah bicara dengan papa masalah ini?"

"Bukankah papa sibuk? Bisma malas untuk menghubunginya, mama aja lah"

"Kau tunggulah di rumah. Besok kami akan pulang, kita bicarakan sama-sama.

"Ya ma"

"Jangan lewatkan makan malam mu, jangan tidur larut malam Bis. Mama sayang kamu." Sinta tersenyum sebelum menutup sambungan vicallnya.

Bisma berdecak sambil melempar asal handphone nya. "Bawel."

Sekarang dia bingung harus berbuat apa. Luna sudah meninggalkannya dan kini gadis itu sudah menginjakkan kakinya di negeri ginseng bersama sang kakak. Niat Bisma dia batalkan yang akan menyusul Luna diam-diam kesana mengingat wajah Luna yang ketakutan setelah mendengar penjelasan Bisma tempo hari. Jadi dia memutuskan untuk berusaha berubah menjadi lebih baik dengan meneruskan study kedokteran ke Amsterdam.





(Club)





"Beneran Luna udah terbang ke Korea? Cepet banget." Kata Genta melihat postingan Luna di ige yang dia upload 1 jam yang lalu memperlihatkan lalu lintas Korea yang padat.

"Lah masa?" Abi berdiri di samping Genta dan melihat ke ponsel Genta.

"Wahh Bis, telat lo." Ucap Cakra setelah meneguk amernya.
Bisma menyeringai. "Mau dia pergi ke ujung duniapun dia pasti balik lagi ke gua." Katanya mengaduk-aduk gelas berisi es batu dengan tangannya.

"Pede amat lo. Belum tentu juga luna bakal mau balik sama lo bis." Seru Fahrizal menatap tajam ke arah Bisma. bisma menegakkan badannya. "Kita liat di akhir aja, luna bakal milih lo apa gua bangsat!”

"Woy woy woyy santai pak jangan emosi okayy" rehan segera menengahi Fahrizal dan bisma yang sebentar lagi akan beradu hantam.

"Dan satu lagi. Gua juga bakal ke Amsterdam buat lanjut study jadi lo ngga perlu repot-repot lagi buat emosi kalo ketemu gua pas kita kumpul." Bisma beranjak dengan menenteng jaket denimnya. Tapi sebelum itu dia menepuk bahu Fahrizal lalu berbisik di telinganya. "Gua pastiin Luna bakal jadi milik gua." Setelah itu bisma keluar dari club itu dan memutuskan untuk pulang karna kepalanya yang pening sejak tadi.























"Bajingan!”






















(Korea)

luna ngebuka matanya pas alarm di hp nya berdering. Dia memfokuskan penglihatannya, "wahh udah pagi ae," katanya sambil mengucek matanya.

"Dek, sarapan lo di meja makan ya sama susu. Lo gapapa kan sarapan sereal dulu? Nanti pas makan siang gue masakin ayam goreng. Gua lupa isi kulkas." Ucap javier yang udah nongol di depan pintu kamar luna.

"Iya gapapa bang, seadanya aja. Asal lo jangan ngasih gue makan batu hahaha"

"Minta di gelitikin lo ya emang" kata javier sambil berjalan menuju tempat tidur luna dan memulai aksinya. Dan terjadilah aksi ribut2an kakak beradik di pagi itu.

"Hahahahaha, ampun ampun bang, ihh gelii, aww hahaha ihh abangg!!”




Setelah selesai sarapan, tiba-tiba ada tamu yang datang ke apartemen javier. Rupanya Minhyuk dan juga Hansung, teman sekampus Javier yang sering datang hanya sekedar untuk mengerjakan tugas bersama ataupun hankout.

POSESSIVE BOY ; BISMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang