Putri selalu datang setiap hari ke kediaman keluarga Neo walaupun Neo selalu mengacuhkan Putri
"Emmm kayanya enak deh akhir bulan kita ke puncak"ucap putri
"Lo aja sana,gue males jalan jalan gitu"ucap neo acuh.
Putri tetap kekeh mengajak nya "Yaudah kita jalan jalan yang Deket aja kalau kamu males" kata putri
Neo langsung menarik nafas "lo apa-apaan sih?cape gue sama lo put"
"Harusnya aku yang cape bukan kamu,kamu cukup hargain dan aku yang berjuang"ucap putri
"Yaudah lo gausah susah payah kalau gitu,berhenti perjuangin gue,dan berhenti ganggu gue"ucap neo sinis
Putri memalingkan mukanya"aku mau pulang dulu deh"
"Iya lo pulang aja sana,dan jangan kesini lagi"ucap neo
"Kenapa?"tanya Putri
Neo mendekatkan mukanya ke muka Putri "Gue bakal pergi jauh dari lo dan ngga ada lagi yang ganggu gue"
Putri tidak tahan menahan air matanya,dan putri akhirnya meneteskan air matanya.tapi Neo memeluknya
"Jangan ke-PDan gue Meluk lo untuk salam perpisahan"ucap neo sambil memeluk Putri "lo harus tetap baik baik aja"ucap neo dan putri sudah nangis sampai sesegukan di dalam pelukan Neo.
Begitu pelukan terlepas Putri langsung pergi meninggalkan kamar neo.
"Maaf put,maaf selalu nyakitin lo"batin neo
"Kamu kenapa?" Tanya mama neo
"Tante aku pulang dulu"sambil salaman pada mamanya neo
"Biar di anterin Ifan yaa,fan tolong anterin yaa"perintah Mama neo pada Ifan abangnya neo yang kedua.
Lalu akhir nya Ifan menghantarkan putri , Putri sudah menangis dijalan
Ifan melihat ke kaca spion motornya "Jangan nangis"
Putri mendiamkan ucapan ifan,setelah sampai dirumah
"Jangan nangis lagi nanti jelek"ledek Ifan
Putri tersenyum kecil"Gue masuk dulu ,makasih udah anterin" balas Putri
"Gue bakal tetap di samping lo put sebagai Abang yang ngga akan pernah tinggalin adenya"batin ifan
Dan putri pun memasuki rumahnya yang sudah ramai.
Gimana prolog nya,yu next baca chapter selanjutnya nya.jangan lupa vote&komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Point
Teen Fiction"Kamu yang meminta aku untuk menyerah,aku bahkan sudah tidak mempunyai alasan untuk bertahan" -asyana putri